80.AKU BELUM MERASA MATI

34 7 0
                                    

Sebelum masuk cerita jangan lupa Vote 🌟Komen💬And Share🌐

Di suatu pagi, di sebuah gubuk jauh di dalam rawa rawa Louisiana, sister Jones terbangun dengan kaget. Dia menoleh ke suaminya yang tidur mendengkur di sebelahnya. Dia merasa agak cemas, karena baru bermimpi tentang pesta pernikahan yang indah, dan sejak kecil dia sudah di beritahu bahwa jika memimpikan sesuatu tentang pernikahan maka itu pertanda seseorang akan mati. Sister Jones lalu berbaring dan berangan angan tentang siapakah yang akan pergi meninggalkan kehidupan di bumi ini menuju alam baka - dia ataukah suaminya, Cephus.

Begitulah, sekitar seminggu kemudian, dia mendapat jawabannya. Suaminya, yang sudah lama menderita penyakit paru, mengalami batuk parah hingga menemui ajalnya terlepas dari kehidupan menuju ke alam roh.

Sekarang, janda Jones sedih melihat kepergian suaminya, tapi dia sudah tahu hal ini akan terjadi, karena mimpinya telah memperingatkan.

Sister Jones segera menutupi semua cermin di rumah sesaat setelah suaminya, chepus meninggal, 'semua orang di kota tahu jika kau tidak menutupi semua cermin, bayangan dari orang mati itu akan terus terpantul di sana. Dan walaupun sister Jones sangat mencintai suaminya, dia tak mau arwah sang suami berkeliaran di dalam cermin cermin itu.

Hari berikutnya, sister Jones memakamkan sang suami. Setelahnya, dia dan para pelayat kembali ke rumah lalu membicarakan tentang bagaimana mereka akan begitu merindukan si tua chepus, yang semasa hidupnya begitu keras kepala, namun tiba tiba pintu depan berayun terbuka. Angin dingin berhembus ke seluruh ruangan- dan melangkah memasuki pintu ialah si tua Cephus! Dia berjalan di hadapan semua pelayat dan berkata,

"kalian semua membicarakanku?"

Kemudian dia menarik kursi goyang favoritnya ke sebelah si janda dan para pelayat lalu duduk,

" ada apa sih di sini? Kenapa kalian semua bertingkah seperti ada yang baru mati, siapa yang mati?"

Yeah, tak perlu di jelaskan lagi, sontak saja semua pelayat terlonjak dan melarikan diri dari rumah itu. Akan tetapi si janda, yang juga shock, masih tinggal dan berusaha mengatakan,

"se.. Sekarang Cephus, k.. Kau tahu kan kau itu sudah meninggal! Jadi mengapa kau malah duduk di sini di ruang keluarga dan bukan di ku...kuburanmu?"

"mati?" Kata Cephus. "bagaimana bisa kau berkata begitu? Aku tidak merasa sudah mati!"

Si janda sangat bingung sekarang, dan dengan gamblang dia memberitahu suaminya,

"k... Kau mungkin tak merasa mati, Cephus, ta...tapi„ kau terlihat sudah mati. Se...sebaiknya kau kembali ke kuburanmu dimana kau seharusnya berada!"

Bahkan walaupun, Cephus memang sudah mati, dia masih begitu keras kepala. Dia berkata, "tidak! Aku tak mau kembali ke kuburan lagi sampai aku benar benar merasa mati!" Kemudian dia mendekat ke bara api dan berusaha menghangatkan tangan dan kakinya yang dingin, sementara kehadirannya menebarkan hawa dingin ke seluruh ruangan. Dan dari matahari terbenam hingga matahari kembali terbit, hari demi hari, hanya itu yang dia lakukan - duduk di dekat perapian, bergoyang maju dan mundur.

Setelah beberapa minggu Cephus hanya duduk dan duduk, keadaannya mulai memburuk. Kulit Cephus berubah warna menjadi ke abu abuan, dan terlihat menjijikan. Setiap kali dia bergerak, sendi sendinya berderit dan bergemeretak. Dan semakin hari, dia semakin bergemeletuk dan bergemeretak.
Si janda Jones , yang tak pernah lagi kedatangan kerabat sejak suaminya kembali, mulai penasaran berapa lama may...at itu akan bertahan. Perusahaan asuransi tak mau membayar uang asuransi mereka karena Cephus menyatakan diri pada semua orang kalau dia tidak mati. Keadaan semakin parah, karena penjaga kuburan mengancam untuk mengembalikan peti matinya jika Cephus tak mau menempati!

Creppy PastaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang