13

19 5 0
                                    

Happy reading

Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam, tapi gadis cantik dengan mata indah itu masih betah merasakan hembusan angin malam di balkon kamarnya

Fikiran nya masih melayang buana pada kejadian yang ia lihat sore tadi sepulang dari rumah sella

Dilihatnya wanita yang sangat ia kenali sedang bersama dengan lelaki yang kesya kenali juga di parkiran sebuah restoran

Itu Rita, mama nya, yang sedang berbicara dengan laki laki paru baya yang juga seumuran seperti mamanya, lelaki yang hampir setengah tahun ini dekat dengan mamanya dan selalu mencoba mendekati kesya agar menerima kehadiran nya, Rita dan lelaki itu tampak banyak berbincang dan sesekali bercanda, mereka tampak seperti sepasang suami istri

Kesya semakin mengeratkan kepalan nya pada setir mobil, bukankah mamanya sudah berjanji tidak akan pernah bertemu lagi dengan lelaki itu setelah pertengkaran hebat beberapa bulan lalu

Bahkan mamanya tidak mengabari kesya jika dia sudah berada di jakarta, pasalnya terakhir yang kesya dengar Rita sedang ada perjalanan bisnis ke bali, tetapi kenyataannya Rita lebih memilih bertemu dengan lelaki itu daripada bertemu dan mengabari anak yang selama ini selalu merindunya

Kesya berdecih, entah sejak kapan mereka selalu bertemu diam diam seperti ini, mungkin jika seperti ini kesya membenarkan tudingan oma nya yang menuduh ibunya berselingkuh

Tanpa di sadari cairan bening lolos begitu saja dari mata indahnya

Mengapa semua orang egois dengan pilihannya masing masing, apakah mereka tidak sadar dari semua perseteruan ini kesya lah yang menjadi korbannya

Kesya menyeka air matanya kasar, bukan saatnya untuk bersedih dan menangis sekarang, masih banyak perjuangan yang harus ia lahkukan

Berjuang untuk bisa bertemu dan menemani ayahnya yang sedang sekarat di rumah sakit, berjuang untuk menanti kehangatan keluarga nya kembali, dan berjuang untuk mendapatkan cintanya yang ia kejar, yang entah akan memiliki titik terang atau tidak

_________

Hujan pagi di hari senin seperti sebuah keberuntungan yang didapat bagi anak anak nakal yang anti sama yang namanya UPACARA BENDERA

seperti yang di lakukan kesya dan ke dua anteknya ini, ketiga gadis cantik itu sedang merebahkan tubuhnya di brangkar UKS

bukan tanpa alasan,  guru mapel pelajaran pertama di kelasnya tidak bisa masuk hari ini, di tambah udara dingin yang menyeruak begitu saja karena hujan pagi, saat saat seperti ini mampu mendukung siapa saja yang ingin  menuju ke alam kuburnya eh, alam mimpinya

Kesya melirik kedua temanya yang sudah terlelap di sebuah brangkar di samping nya. Kesya tidak tertidur dia hanya merebahkan tubuhnya sembari menatap langit langit UKS, membayangkan wajah lelaki tampan yang selama ini menjadi dambaan nya

Kesya tersenyum, membayangkan kan saja sudah dapat menghangat kan hatinya

Saat sedang asik dalam bayangan nya terdengar suara pintu UKS yang di buka dengan keras, yang mengakibatkan kesya dan sofi terlonjak kaget

Brak

"Eh Anres Anres!!" latah kesya semabri bangkit dari ranjang nya

Kesya menatap nyalang kedua lelaki yang sedang berdiri nyengir tanpa dosa di ambang pintu UKS

"Sialan!" triaknya sembari melempar bantalan UKS ke arah Glen dan Ega

"Nggak kena wlekk" ejek Glen sembari menangkap bantal itu dan berjalan mendekat ke arah kesya

BADBOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang