9

30 8 1
                                    


~I don't mean to be pushy but let me keep~ ~fighting~

Kesya sedang berada di dalam taxsi menuju rumah sakit sekarang, tadi tantenya menghubungi kesya karena kebetulan keluarga neneknya sedang tidak berada di sana, ini merupakan kesempatan yang sudah kesya inginkan dari dulu

Akhirnya setelah hampir 2 bulan kesya tidak boleh menemui papanya kini kesempatan itu datang

Kesya sengaja ijin tidak masuk sekolah sekarang, sedangkan Anres dan Glen sudah pergi dari rumah Kesya sejak subuh tadi

Sekitar 15 menit karena jalanan tidak terlalu macet, kini kesya sudah berada di depan gedung besar bernuansa putih ini

Kesya berlari  masuk dan memencet lift untuk lantai 3 lalu kesya masuk,

Saat pintu lift terbuka kesya keluar, kesya menarik nafas panjang lalu menghembuskan nya pelahan

Saat sudah mendekati kamar rawat papanya kesya kembali menghembuskan nafas, kesya sedikit menghela nafas lega saat mendapati tantenya sedang menunggunya di depan ruang rawat papanya sendirian

"Tate rara!" seru kesya lalu berlari menuju wania paru baya itu

Rara memberi senyum hangat saat Kesya sudah beranjak mendekati nya

Kesya sedikit clengak clinguk untuk memastikan tidak ada keluarga neneknya yang masih berada di sini

Rara yang melihat tingkah kesya hanya terkekeh, "oma sama yang lainnya udah berangkat ke jogja tadi pagi, kamu tenang aja di sini cuma ada tante kok" ujar Rara menyakinkan

Kesya hanya menghela nafas lalu memeluk tantenya menyalurkan rasa terimakasih nya melalui pelukan

Rara itu menantunya Oma, Rara adalah istri dari adik papanya kesya, Rara juga berkerja disini sebagai dokter plus direktur rumah sakit ini

"Emang ada acara apa kok keluarga Oma pada ke jogja?" tanya kesya sembari membuka pintu ruang rawat papanya lalu masuk

"Lagi pada ziarah ke makam kakek" jawab rara yang ikut masuk mengikuti kesya

Kesya sempat terdiam, ingin sekali kesya juga ikut bergabung ziarah ke makam kakeknya, tapi sayangnya setelah kecelakaan yang di alami papanya 2 tahun lalu hubungan kesya dengan keluarga papanya menjadi sangat buruk mereka semua menjadi membenci kesya

Hanya tante Rara yang bisa mengerti posisi sulit kesya, Rara maju lalu memeluk keponakan nya untuk memberikan ketenangan

"Kapan kesya bisa di terima lagi sama mereka tan?" tanya kesya, suranya bergetar menahan tangis

Rara melepas pelukannya lalu mengusap air mata kesya lembut "pasti bisa, mereka semua sayang sama kesya kok, ini cuma masalah waktu kesya" ujar Rara lembut

Kesya mengangguk lalu mendekat kepada laki laki yang sudah menjalani tidur panjang selama 2 tahun ini, matanya terpejam tenang, hanya terlihat seperti raga tanpa nyawa

Kesya mengusap lembut kepala ayahnya, dia mendekatkan wajahnya lalu mencium kening ayahnya yang sudah sangat di rindunya 

"Pa- papa kaya gini gara gara kesya ya?" ujar kesya bergetar, sungguh pertahanan nya runtuh setiap melihat wajah damai ayahnya yang masih terlelap

"Ini semua gara gara kesya ya" lirih kesya air matanya mengalir deras, hingga beberapa menetes di atas pipi ayahnya

Rara mendekat lalu memeluk kesya lagi
"Ini takdir kesya, disini enggak ada yang salah, ini bukan salah kamu, ini takdir ini musibah, berhenti nyalahin diri kamu sendiri ya" ujar Rara sembari mengusap surai lembut keponakan nya itu

BADBOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang