12

23 6 0
                                    

Kelas 12 IPA 1 sedang free pada jam terakhir ini, kesya dan elnata sudah duduk manis di pojok kelas ikut masuk dalam gerombolan lelaki pencinta hp miring itu, sedangkan sofi? Dia sudah ikut duduk dengan para siswi siswi pengibah di ujung kelas

Enemy Triple kill "bgst! Pada bisa main nggak Sih?!" umpat elnata kesal melihat 3 anggotanya mati dengan serempak

"Hilih santai aja nat, ini clasic juga" ujar evan

"Santai santai gundulmu, jelek jelekin history gue aja njirr" kesal elnata

Kesya hanya terkekeh melihat wajah kesal sahabat nya, dia masih fokus dengan permainan nya

Saat sedang asik asiknya bermain terdengar suara nyaring dari toa sekolah

"Panggilan kepada anak anak tercinta saya, anggota Victor untuk datang ke ruang BK, sekarang juga!" kurang lebih seperti itulah bunyinya

"Shia! Nganggu pisan!" umpat evan

"Bikin ulah apalagi kalian?" tanya kesya

Evan hanya tertawa kecil lalu menatap pavo dan tian bergantian

"Tawuran" jawabnya terkekeh, kesya hanya geleng geleng, mereka memang tidak ada kapok kapoknya

Pihak sekolah juga terlihat kuwalahan menghadapi anak anak Victor tapi mereka juga tidak bisa berbuat banyak untuk menghukum mereka, hukuman terberat juga paling hanya di scor beberapa minggu, tidak sampai di depak dari karena beberapa wali murid dari mereka memiliki koneksi besar di sekolah

Tapi juga dengan begitu bukan berarti Victor tidak memiliki nilai plus di mata para guru, mayoritas anggota victor itu anak anak berprestasi, dan setiap ada lomba pasti ada saja anggota Victor yang di comot untuk ikut olimpiade, tidak terkecuali Anres, yang terkenal dengan sebutan nya si rajanya matematika

Puluhan piala penghargaan lomba non Akademik yang terjejer rapi di lemari lobi sekolah juga beberapa tidak lain hasil kerja Anak Victor

Jadi pihak sekolah juga harus berfikir dua kali untuk mendepak mereka dari sekolah

Evan, pavo dan tian afk dari game nya lalu beranjak keluar untuk ikut bergabung dengan anggotanya yang lain, sedangkan elnata sudah misuh misuh karena di tinggal begitu saja di tengah tengah permainan

Kesya juga ikut beranjak, ingin mencegat Anres katanya

Kesya sudah setia berdiri di ambang pintu kelas menanti sang pujaan hati yang akan melewati kelasnya

Tidak lama orang yang kesya bicarakan muncul, Anres datang bersama 5 anteknya

"Eittt!!" kesya merentangkan tangannya menghadang Anres

Regan berdecak "ck!, jangan sekarang sya, kita lagi di tunggu itu" ujar regan setengah malas

Kesya hanya melirik sekilas, dia tidak mengindahkan ucapan regan

"Eh wajah kamu kenapa?" tanya kesya sembari meraba lembut wajah Anres, anak anak yang lain juga ikut meneliti wajah Anres

Anres mengangkat sebelah alisnya "kenapa?" tanya Anres sembari menghempas pelan tangan Kesya dari wajahnya

"Kenapa ganteng banget" ujar kesya yang di sertai tawaan kecil di ujung kalimatnya

"Hahaha, bisa ae lo upil anoa!" ega terbahak yang di susul galak tawa anak anak lain

Anres hanya berdecak, tidak seharusnya dia meladeni wanita minim kewarasan di depannya

"Minggir!" ketus Anres

"Enggak mau tu" ujar kesya dengan senyum watados nya

"Minggir Nggak?!"

"Nggak!"

BADBOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang