Anres sedang berada di roofdor bersama anak anak Victor yang jumlahnya sekitar 200 orang lebih, banyak ya?, ya iya lah, victor itu sejenis komunitas turun temurundidalam Victor ada 3 tingkatan menurut kelas, yaitu tingkat anak 10, 11, dan 12
Dan masing masing tingkatan juga ada ketua nya, contohnya
Gandhi, dia ketua dari kelas 10, Revan, dia ketua dari kelas 11, sedangkan Anres dia ketua dari kelas 12, jadi bisa di bilang jika sekarang yang memegang kekuasaan terbesar di Victor itu AnresDalam pemilihan ketua juga tidak main main, mereka yang sebagai leader juga sudah di uji dalam berbagai ujian bukan hanya ujian bertarung tapi juga ada ujian dalam berpola pikir, percuma jika kita bisa bertarung tapi tidak dapat berfikir, karena dalam melawan suatu pertempuran kita juga harus pintar pintar mencari sebuah strategi
Sedari tadi Anres hanya diam sembari menyesap rokoknya
"Lo kenapa sih res, lagi ada pikiran?" tanya Glen
"Kapan sih anres nggak punya pikiran" celetuk ega yang sedang bermain gitar di samping regan
"Ada yang nyebarin no gue" ujar Anres yang tiba tiba menatap nyalang kepada ega dan regan
Yang merasa di tatap pun mengelak
"Paan? Lo nuduh kita?" tanya ega tidak terima, Anres hanya mengedikan bahu acuh, lalu mengalihkan pandangan dan menyesap rokoknya lagi
Bagaimana dia tidak curiga kepada kedua sahabatnya itu, dulu sekali semasa SMP, sekolah mereka mengadakan acara bazar dan mereka memutuskan untuk berdagang
saat itu dagangan mereka masih ada yang belum terjual, tapi acara sebentar lagi selesai
Ega dan regan dengan iseng nya berteriak jika ada yang membeli dagangan mereka maka akan mendapatkan No hpnya Anres, dan ternyata keisengan mereka berhasil
Dan pada saat itu hampir satu sekolahan mempunyai No hp seorang Anres Prananta, hebat bukan para sahabat Anres?
Iya hebat sekali hingga Anres harus susah susah menganti No hpnyaOke kembali ke topik!
"Itu gue" ucap adriel tiba tiba, semua membelalakan mata kecuali Anres, Anres membuang rokoknya lalu menginjak rokok itu guna mematikan nya
"Maksud lo apa ngasih nomer gue ke dia"
"Sella mohon mohon ke gue, gue nggak tega"
"Emang siapa sih??" tanya ega, kini gitarnya ia letakkan dan fokus ke Anres dan Adriel
"Kesya" jawab Adriel
"Dih, gercep banget tu orang" Brian
terheran heran karena terakhir melihat Kesya mengejar Anres saat akan menaiki kelas 11 dan saat itu bertepatan saat Anres akan pindah ke london, dia pikir wanita itu sudah menyerah dan muve on dari sahabatnya, ternyata tidak"Gue kira dia udah lupa res sama lo" kekeh ega, ia kembali memainkan gitarnya
"Emang Kesya udah putus ya sama pacarnya yang sekarang?" tanya brian
"Udah lama, terakhir kan sama si gibran" jawab ega
"Eh bukan ga, terakhir sama aldo" ucap regan membenarkan
"Apa iya??, eh kayaknya bukan deh, sama si yoga kalau nggak salah, itu lo yoga anak ips"
"Si Dino bukan sih?, gue terakhir liat dia jalan sama si Dino" timpal adriel yang tiba tiba ikut nrimbung
Anres hanya menggeleng kan kepalanya, bisa bisanya mereka malah membahas wanita jadi jadian itu
"Siapa sih Glen?" tanya ega

KAMU SEDANG MEMBACA
BADBOY
Teen FictionAnres Prananta, cowok tampan yang menjabat sebagai leader dari sebuah geng motor besar yang cukup terkenal di ibu kota, Anres memasuki dunia hitam karena masalah yang dialami di keluarga nya, tampan, jutek, kaya, pintar, alkohol, balap motor dan taw...