"Semua adil dalam cinta dan perang"
"In der Liebe und im Krieg ist alles erlaubt "$$$
"Ayah, ada apa?" Tanya Karyn kepada sang ayah yang tiba tiba meminta nya untuk pulang lebih awal.
"Duduk lah sini" keheningan terjadi sampai sebuah pernyataan sang ayah membuat nya merasa kecewa.
"Apa ayah mau melihat anak ayah satu satu nya menikah tanpa cinta?" Tanya Karyn dengan mata yang menyaratkan kekecewaan atas pilihan sang ayah untuk dirinya.
"Cinta itu tumbuh seiring waktu berjalan sayang" Jawab ayah Karyn yang bernama Mario Raybac tersebut.
"Tapi ayah, aku masih mau berkarir" Sanggah Karyn atas keputusan ayah nya.
"Apa yang kamu pikirkan, perusahaan ada untuk menjamin hidup mu nanti Karyn"
Mendengar perkataan ayah nya membuat Karyn lagi lagi menelan rasa kecewa untuk ayah nya.
"Iya tapi itu bukan cita cita ku, ayah mengerti lah, ku mohon" Pinta Karyn dengan wajah memelas berharap sang ayah mengubah keputusan nya.
"Pikirkan baik baik Karyn, dia sudah dewasa dan ayah kenal dengan ayah nya"
Ucap Mario kepada sang anak sambil berjalan memasuki kamar nya.
"Akan Karyn pikirkan ayah. Tapi apapun keputusan Karyn ayah akan mendukungnya kan?" Tanya Karyn sebelum sang ayah menutup pintu kamar, ya kamar ayah nya berada di bawah sedangkan kamar Karyn sendiri berada di lantai dua.
"Iy, apapun yang terbaik demi kehidupan kamu nak" Ucap Mario pada akhir nya setelah berpikir mana yang lebih baik untuk anak nya.
"Karyn pamit. Assalamualaikum" Pamit Karyn pada sang ayah yang sudah menutup pintu kamar.
Setelah itu Karyn keluar bukan kembali ke toko nya tapi Karyn berjalan menuju taman yang ada di kompleks perumahan mereka.
"Apa yang harus aku lakukan ya Allah, disatu sisi aku ngk mau membantah ucapan ayah, dan disisi lain aku ngk mau mengkhianati hati ini.. berilah hamba petunjuk atas masalah ini ya Allah". Doa Karyn dalam hati atas kegundahan yang ia rasakan.
***
"Assalamualaikum" Salam seorang pria yang berdiri di depan nya namun wajah nya tidak terlihat sebab cahaya silau menghalangi pandangan Karyn untuk melihat rupa pengucap salam itu.
"Wa'alaikumsalam, ada apa ya?" Tanya Karyn heran, sebab ia tidak tau berada dimana sekarang dan siapa yang ada di hadapan nya itu.
"Betul ini dengan nona Karyn" Ujar pria tersebut sambil menyerahkan sebuah amplop berwarna biru tersebut.
"Iya dengan saya sendiri" Jawab Karyn namun belum menerima pemberian pria tersebut. Setelah beberapa detik baru lah karyn menerima surat tersebut dan kaget mendengar perkataan yang abnormal yang disampaikan pria itu.
"Ini nona saya di utuskan untuk menjadi tulang punggung nona"
"Ha?" Jawab Karyn yang sangat shock mendengar nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKA {Arga & Karyn}
Jugendliteratur"Cinta itu Fitrah, jangan nodai dengan yang tidak halal bagi nya" -karyn- "Bukan persamaan yang buat kita bersatu, tapi perbedaan. Kita beda karena kita ingin sempurna dengan saling melengkapi" -Arga- 🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸 Arga pemuda yang baru...