ARKA {Arga & Karyn}

11.Restu?

"Seni untuk menjadi lebih bijaksana adalah Seni mengetahui apa yang perlu dilupakan"
-Karyn-

####
Brak

Terdengar suara gebrakan meja yang berlapis kaca tebal kini menjadi sasaran tuan rumah yang menatap tajam seorang pria dan wanita.

"Pi, Karyn dan Arga saling mencintai" ucapan lirih wanita yang bernama Karyn kepada sang papi yang telah berumur setengah abad.

"Cih, apa yang bisa dipandang dari bocah ingusan ini Karyn!!?" ucapan sadis sang papi membuat Karyn terkejut, karna sejujurnya ia tidak pernah melihat papi nya memandang dan berkata seperti itu.

Dengan berani Arga berdiri dan berkata.

"Saya memang tidak terlahir di keluarga kaya, saya memang masih SMA. Tetapi bapak tidak perlu mengatakan saya bocah, karna tidak ada bocah yang berniat serius pada wanita"

"Mungkin sekarang bapak tidak merestui kami. Maka dari itu izinkan saya berjuang untuk membuktikan kepada bapak bahwa saya layak. Saya cinta, saya sayang, kepada Karin tanpa memandang umur"

"Dan mungkin bapak mengira saya mendekati Karyn karna Tahta dan ingin kuasa"

Deretan perkataan Arga membuat pria paruh baya itu terdiam dengan wajah memerah tanda marah.

"Kamu, jangan harap bisa dekat sama anak saya. Karna saya yakin kamu memiliki maksud terselubung atas itu"

"Tapi pi.."

"Stop!, pergi ke kamar mu Karyn"

Sedari tadi ia menunduk dan kini beralih melihat Arga yang tengah mengangguk kan kepala pertanda kode untuk menuruti ucapan sang papi

Dengan perlahan diiringan isak tangis yang lirih, dan itu terdengar oleh papi ny yang kini memandang punggung ny dengan sedih

"Pergi dari rumah saya!" titah papi ny Karyn..

"Saya akan berjuang demi cinta saya, pak. Tanpa memandang ucapan miring orang lain terhadap pandangan ny kepada hubungan kami."

Ucapan serius tanpa tersirat kata terbata tanda keraguan atau kegugupan itu, membuat papi Karin berpikir ulang akan hal masalah ini.

"Saya akan merestui kalian bila masa depan Karyn terjamin nanti nya"

"Saya berjanji akan berusaha membuat saya pantas bersanding dengan putri bapak. Saya minta waktu selama 2 tahun"

"Tidak, 2 tahun lagi maka karyn sudah berumur. Saya akan menikah kn dia di ulang tahun nya yang ke 25 tahun. Yang arti nya setahun lagi. Kalau kamu tidak sanggup maka mundur lah. Masih banyak pria lain yang sanggup membahagiakan putri saya. "

"Tapi karyn tidak akan bahagia tanpa cinta di pernikahan nya"

"Asal kamu ketahui. Bahwa cinta itu datang karena terbiasa. Saya yakin mereka akan mencintai seiring waktu berjalan"..

" Baik lah tepat seminggu sebelum ulang tahun karyn maka saya akan datang dengan hasil, ketulusan dan rasa cinta saya kepada putri bapak."

"Dan ingat, mulai sekarang dan seterusnya jangan pernah hubungi putri saya sebelum kamu membuktikan perkataan mu kepada saya".

"Baik. Kalau begitu saya pamit. Dan ini surat untuk karyn, semoga bapak mau memberikan nya sebagai tanda perpisahan saya untuk satu tahun ini, Assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam"