Tekan tombol bintang dan silahkan membaca, jangan lupa beri komentar juga hehe
Happy Reading✨
#maaf jika ada typo
Makan malam yang rencananya akan dilakukan hari itu batal, Vania mendadak pusing. Ia pusing setelah mendengar perkataan Kevin dan Billy. Apakah ia harus mencoba cara pertama, yang bisa dilihat itu adalah cara yang benar.
"Gue bingung. Aaaa, Sebenarnya Jaehyun pake pelet apa sih!" Vania berbicara pada dirinya sendiri. Ia berada di mansionnya dan tengah bergelumung dalam selimut. Tetapi suara notif diponselnya mengalihkan fokusnya. Dia mengambil ponselnya dan tertera nama Jaehyun di notif. Vania segera membukanya cepat cepat.
Jaehyun
[Vania
Ya?]
[Masih sakit kepalanya?
Ini yang membuat Vania bingung. Walaupun baru kenal, Jaehyun sudah perhatian. Katakanlah Vania baperan. Tapi memang itu kenyataannya. Maklum, jomblo 2 tahun pas ketemu cowok sebening Jaehyun langsung jatuh cinta.
Vania kemarin membatalkan janjinya dengan alasan sakit kepala. Dan benar saja, dia sakit kepala malam harinya. Padahal kemarin dia hanya ingin berbohong.
Agak mendingan]
[Oh yaudah, cepet sembuh😊
Makasih]
Pesan yang Vania kirim tidak dibaca, hanya terkirim. Ya tuhan, Vania harus apa jika begini. Berjuang saja belum sudah mendapat cobaan.
Rembo💩
Remboooo]
Rembo kalo gak jawab langsung potong gaji][Ya bu, ada apa?
temenin lari]
[Baok
[*i
ReadVania akhirnya bersiap untuk melakukan olahraga dengan sekretarisnya. Katanya olahraga bisa menghilangkan stres, jadi Vania coba.
**-**
Sudah putaran ke 5 tapi Vania masih belum lelah. Bagi Kevin dan Billy, 5 putaran itu kecil, tapi bagi Vania itu besar. Vania itu malas, jadi sekali olahraga mendapat 5 kali putaran itu pencapaian yang bagus. Rambo sedari tadi hanya makan bubur, sudah dibilang bukan, kalau Vania boss rasa teman. Dia memperbolehkan Rambo melakukan apa saja, tapi dia harus menemani Vania.
"Hah hah, cape." Vania duduk di bangku sebelah Rambo. Rambo memberikan air putih dan langsung diteguk habis oleh Vania.
"Vania? Ah bener. Aku kira salah liat." Tanpa di duga, Jaehyun datang menyapa Vania. Vania terkejut. Ia langsung menyenggol kaki Rembo agar membantunya. Mana ada, orang yamg pusing melakukan olahraga pagi sampai berkeringat
"E-eh Jaehyun, olahraga juga?" Jaehyun tersenyum dan mengangguk.
"Katanya pusing, kok olahraga?" okey, Vania diam. Rembo ingin tertawa, dia tau kelakuan bossnya saat ini.
"Ekhem, bu, saya sudah bilang bukan kemarin makanannya enak. Jadi saya mau tambah, sekali lagi terimakasih atas makan malam kemarin bu." Rembo lantas berpamitan dan langsung pergi. Vania ingin marah tapi ia tahan.
"Dia bohong, iya bohong." Tuhan selamatkan Vania sekarang, dia bingung akan seperti apa saat ini. Jaehyun hanya diam menunggu Vania melanjutkan bicaranya, jika Vania berbicara, sih.
"Jae?" Jaehyun akhirnya duduk di sebelah Vania, tempat Rambo duduk tadi. Vania gugup setengah mati.
"Ya?"
"Kamu marah?" Vania memang bodoh. Mengapa dia harus menanyakan hal itu, jelas saja Jaehyun tidak akan marah. Toh dia bukan siapa siapa nya.
"Marah kenapa?" yah sudah ia duga, tapi benar benar sakit saat orang dicintainya mengatakannya secara real.
"Gapapa."
"Soal makan malam kemarin? Aku sih enggak marah kalau memang alasanmu sakit." maksudnya? berarti jika memang benar Rembo kemarin makan malam dengannya, Jaehyun marah? Jadi? Dia suka Vania? Oh tidak mungkin, mari kita balik ke realita.
"Aku emang sakit, tapi, ya udah mendingan, hehe. Soal Rembo tadi, dia bohong." Jaehyun hanya manggut manggut. Dan saat inilah Vania ingin menjalankan rencanya. Ia pikir akan menjalankan rencana yang aman, rencana pertama. Yaitu pdkt dengan normal. Tapi melihat situasinya, Vania ingin menjalankan rencana kedua. Ia ingin membawa Jaehyun ke mansionnya dan menahannya disana. Ya, katakan Vania gila. Tapi apa daya, otaknya sekarang sudah konslet.
Lagipula, diluar sana banyak lelaki yang menginginkan wanita pilihannya untuk dijadikan pendampingnya dengan cara apapun. Termasuk cara ini adalah cara yang dilakukan beberapa pria. Ingat, hanya beberapa pria. Apakah karena Vania perempuan dia juga tidak boleh melakukannya? Jika Vania berhasil, apa boleh buat. Yang penting sekarang dicoba, semoga ekspetasi sesuai realita.
"Jae, mau mampir ke rumah? buat penebusan kemarin gak jadi makan malam." Semoga Jaehyun menerima.
"Maaf, aku habis ini ada urusan. Lain kali gapapa ya." Vania cemberut, tapi akhirnya mengangguk juga. Akhirnya mereka berpisah disana.
**-**
Jaehyun POV
"Wey, lama amat lo!" Seru Johnny. Geng 127 memang berkumpul untuk senang senang. Maklum, masih bujang.
"Ada masalah tadi." Jaehyun langsung duduk dan meminum soju yang sudah di siapkan di meja. Mereka berkumpul di apartemen Johnny.
"Gue lihat tadi, lo sama cewek. Beda lagi wajahnya sama si yang pertama. Hayo, lo selingkuh ya?" Ucapan Haechan membuat semuanya penasaran. Jaehyun merutuki kebodohannya karena terlalu peduli dengan Vania. Entah apa yang membuatnya begitu peduli dengan wanita itu. Tapi Jaehyun rasa, sebelum kejadian di Supermarket itu, ia sudah lebih dulu bertemu Vania, tapi ia tidak ingat.
"Dia cuma, temen." suara riuh memenuhi ruangan. Semuanya heboh dengan sendirinya.
"Beneran? Jadi lo sama Chaeyon pacaran?" Taeyong selaku orang yang paling dekat dengan Jaehyun pun bertanya. Jaehyun menggeleng dan semua orang disana mendesah kecewa.
"Terus? Lo baperin doang si chaeyon?"
"Nggak, gue cuma dikenalin sama tante gue. Dan ya, akhirnya berita gue deket sama Chaeyon kesebar. Padahal gue cuma menepati janji gue sama tante gue, buat ngajakin Chaeyon jalan jalan. Itupun gue ketemu cuma satu kali, ya pas itu doang. Seterusnya gue gak pernah hubungin dia lagi." semuanya hanya manggut manggut.
"Gue gebet bisa kan?" Haechan adalah yamg termuda disana dan melontarkan pertanyaan tadi membuat lainnya heran sendiri.
"Mana mau dia ama lo. Sada diri!" Doyoung pun menimpali dan membuat mereka semua tertawa.
"Terus lo sama temen lo itu, cuma temen?" Johnny penasaran. Dari kemarin Jaehyun cerita kepada Johnny dan Taeyong perihal Vania.
"Iya."
"Yakin? Gue gebet nih kalau lo gak mau." celetukan Johnny membuat Jaehyun agak tidak suka. Tapi ia segera menepis hal itu.
"Silahkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
DESIDERIO
FanfictionMenceritakan tentang Nia yang bertemu Jaehyun dan mulai menginginkan Jaehyun seutuhnya. "Kau tidak bisa memaksaku seperti ini!" "Tapi aku hanya ingin kau menjadi miliku, Jung Jaehyun!" Obsesi itu membutakan Nia, hingga akhirnya ia memilih jalan yan...