Twenty One/2 (BONUS PART) Galen&Felicia

1.5K 92 23
                                    

Pertemuan Pertama

Musim gugur dua ratus tahun yang lalu. 

Galen berjalan menyusuri jalanan yang lembab sembari menutupi hidungnya dengan tidak nyaman. Malam itu ia di perintahkan untuk mengintai keadaan karena keluarga kerajaan tengah mengadakan pesta selamat datang untuk menyambut tuan putri Felicia yang sudah sekitar lima ratus tahun mengelilingi dunia, hidup jauh dari keluarganya. 

"jika kau terus-terusan menutup hidungmu seperti itu, kau tidak akan bisa mendeteksi jika ada musuh sir" celetuk Victor yang tengah sama-sama mengintai di sampingnya. Galen melirik tajam kearah Victor sesaat, kemudian melepas tangannya. 

"bau musim gugur terlalu menjijikkan buatku. Aku tidak mengerti bagaimana kau bisa tahan dengan bau lemam, dedaunan busuk yang dicampur dengan kotoran kuda yang mulai menutupi jalanan" Galen bergidik ngeri dan menggosok hidungnya sesekali. Matanya terus menatap kearah jalanan. Sudah dua jam sejak ia dan Victor mengintai, batang hidung Felicia belum juga terlihat, sepertinya tuan putri mereka akan telat datang.

Meskipun Galen sudah lama menjadi Protector Alden, tetapi ia sama sekali belum pernah melihat wajah Felicia. Bahkan saat Felicia belum berkeliling dunia, ia tidak pernah berada di tempat yang sama dengan Felicia. 

"kau tau sir, mereka bilang Tuan putri Felicia memiliki wajah yang cantik mematikan, aku tidak sabar untuk akhirnya bisa melihat wajahnya" Victor menyengir dan Galen menggeleng. 

"itu hanya rumor, bisa saja-" Ucapan Galen terhenti saat ia mencium bau vampire dari kejauhan, ia dan Victor langsung siaga. 

"kau mencium itu sir?" 

"shh diamlah" ucap Galen sembari memperhatikan sekitar. 

"bisa saja apa?" tiba-tiba sebuah suara wanita terdengar dari belakang mereka. Sontak, Galen dan Victor langsung membalikan badan mereka dan menatap wanita asing itu. 

"Siapa kau?!" Victor menggeram. Namun alih-alih ketakutan, wanita itu malah tertawa nyaring, seperti meremehkan mereka. 

Galen mematung saat ia melihat wajah perempuan itu. Perempuan itu terlihat begitu cantik, namun bukan kecantikan yang anggun dan lemah gemulai, namun kecantikan yang terasa begitu tegas, kuat, kuno dan mematikan. Kecantikan yang mematikan. Kemudian saat perempuan itu tertawa, hatinya membuncah dengan rasa hangat. 

Ada apa ini? 

Ia tidak mungkin terikat kan? Jiwanya sudah terikat dengan Alden, ia tidak mungkin bisa terikat dengan yang lainnya. Atau, apakah mungkin?

Wanita itu mengenakan gaun sutra berwarna hijau tua, dengan lengannya yang dibuat sedemikian mungkin sehingga terlihat seperti sayap, gaun yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Tubuhnya terlihat anggun jika dilihat secara sekilas, namun saat Galen perhatikan lebih dalam lagi, tubuh wanita itu begitu berotot. Galen bisa merasakan air liurnya mengumpul di dalam mulutnya, otaknya mulai membayangkan apa yang selama ini pernah ia bayangkan. Ia mulai merasa haus namun bukan haus untuk darah ataupun air. Ia haus akan wanita itu. 

"s-siapa kau?" Galen berusaha untuk berbicara meskipun suaranya tercekat. 

"aku?" Wanita itu menunjukan ekspresi wajah yang angkuh. 

"Tuan putri Felicia!" Belum juga wanita itu berbicara, Grace berteriak dari kejauhan sebelum akhirnya melesat dan membungkuk didepan Felicia. Mata Galen membelalak tak menyangka, Victor disampingnya ikut berlutut, tangannya menarik pakaian Galen. Galen ikut menunduk dengan canggung. 

"Maafkan kami karena tidak mengenalimu tuan putri," ucap Galen. 

"Bangun kalian semua tidak perlu berlebihan, sudahlah tidak perlu seformal itu denganku, kalian tidak seru sama sekali" Felicia berdecak dan melambaikan tangannya. Galen, Grace dan Victor berdiri, namun masih menunduk. Felicia berjalan menghampiri Galen dengan begitu dekat, mengangkat dagu Galen dengan jemari lembutnya, kemudian mengedipkan mata kirinya saat mata mereka saling berpandang, sebelum akhirnya melesat masuk ke istana. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

His Soul #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang