Nine

36.5K 2.3K 220
                                    


Jack menatap rumput di bawahnya, memperhatikan saat peluhnya menetes menuruni dagunya dan jatuh ke rumput yang hijau. Diatasnya, matahari tertutup awan tebal, dan udara disekitarnya berhembus dengan sejuk, namun tubuhnya terasa seakan- akan ia terbakar. Ia begitu panas dan lelah, otot- otot di kakinya terasa seakan- akan seseorang sedang mengoyaknya. Ia benar- benar lelah, dan bajingan itu sudah menyiksanya selama lima jam dengan satu kali istirahat selama limabelas menit. Dave berlari mendahuluinya, pastinya ia sudah berhasil berlari dua kali liat dari Jack. Jack memperhatikan Dave meninju kemudian menendang pohon didepannya sehingga sedikit hancur kemudian kembali berlari, melakukan hal yang sama dengan pohon- pohon lainnya. Terkutuklah ia yang selalu menolak untuk melatih fisik dan sibuk melatih otaknya.

"kau lelah?" Jared, berhenti disebelahnya, menyeringai. Jack memperhatikan bajingan itu lekat- lekat, kulit kecokelatan, lesung pipit, rambut cokelat dan wajah yang sialannya tampan. Wajah yang ingin ia injak hingga hancur dan tertawa.

"persetanan dengan mu, pelatih" Jack meludah, Jared tertawa dan menatap Jack sinis. Jack menghembuskan nafasnya perlahan, menahan keinginannya untuk meninju hidung pria itu.

"ya, persetanan juga denganmu, hanya saja kau tidak akan ku perbolehkan beristirahat jika kau tidak menyelesaikan putaranmu" Jared balas meludah kemudian berlari, meninju dan menendang pohon didepannya hingga hancur.

Sial.

Jack berlari, sekuat tenaga menendang pohon didepannya, kemudian kembali berlari. Bajingan gila itu memintanya dan Dave untuk terus berlari berulang- ulang kali hingga mereka berhasil menghancurkan satu pohon dengan pukulan atau tendangan mereka.

***

Jared berhenti berlari saat ia sampai kesebuah sungai, kemudian duduk ditepi sungai tersebut. Menikmati keindahannya. Terlahir sebagai pemburu vampir, ia dianugerahi dengan indera penciuman yang sangat baik, dan ia mencium bau Lizbeth di seluruh tempat ini.

Lizbeth.

Jared menghela nafas, mengingat saat mereka pertama kali bertemu. Sekitar delapan tahun yang lalu, Lizbeth adalah juniornya, sementara ia sudah berada di tahun akhirnya. Ia melihat wanita itu hanya sekali, ia sedang tertawa bersama teman- temannya, tawa yang membuat entah bagaimana membuat dadanya terasa bergetar. Tapi seperti orang bodoh, ia tidak berani mendekati Lizbeth, bukan hanya karena ia harus memikirkan ujian akhirnya, tapi ia sudah cukup banyak melihat korban- korban pria yang di permalukan saat berusaha mendapatkan Lizbeth.

Jared tertawa dan mencuci wajahnya dengan air. Dan sekarang wanita itu hilang, dan Jared tidak pernah berhenti menyalahkan dirinya sendiri yang terlalu sibuk untuk menenangkan para tamu sehingga lupa untuk melindungi Lizbeth.

Biar bagaimanapun, ia akan menyelamatkan Lizbeth.

Itulah alasannya mengapa ia melatih dua pria itu, ia tidak akan berhasil jika sendirian, dan ia tidak mungkin meminta bantuan saudara - saudaranya. Bukan karna ia tidak percaya, tapi karena ia tau sistem yang ia dan saudara- saudaranya anut adalah berbagi dengan apapun yang merka temukan, dan jelas ia tidak ingin membagi Lizbteh dengan siapapun.

***

Tiga jam berlalu, dan Jared memutuskan untuk menghentikan latihan karena Dave sudah berhasil menghancurkan satu pohon, meskipun Jack bahkan tidak bisa menggores satu pohon.

"kau melakukan kerja bagus, Dave" Jared menatap dua wajah pria didepannya, wajah mereka terlihat sangat pucat hingga bibirnya saja sudah kehilangan warnanya. Seakan- akan mereka sudah siap mati kapanun, membuatnya ingat pada saat- saat pelatihannya dulu, tapi tentu saja, yang ia rasakan jauh lebih parah dari ini.

His Soul #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang