Prolog

64.4K 3.5K 56
                                    

Bau amis darah memenuhi hidungnya. Ia menatap pria didepannya dengan tajam.

"Beritahu aku siapa lagi yang melakukannya" suaranya terdengar bagai petir, begitu murka hingga lantai dan dinding disekitar mereka bergetar.

Pria itu terdiam. Geram, Alden menampar pria itu keras - keras. Suara cipratan darah dan dentingan gigi yang jatuh memenuhi ruangan. Vampir itu tertawa mengejek, Mata birunya menatap Alden seakan ia menantang.

"Aku tidak akan goyah, Ace. Bunuh aku, aku tak peduli" vampir itu tertawa, tawanya terdengar bagai dengkingan kuda.

Alden tersenyum sinis dan berbalik meninggalkan sel

"yah, katakan itu pada seratus tahun tanpa darah mungkin?" Ucapan Alden berhasil membuat sang vampir berteriak, berusaha melepaskan diri dari tempat dimana ia terikat.

***

"Mereka menyebut kelompok mereka Banshee" sejam kemudian, Galen datang membawa laporan hasil penyelidikan. Alden menggeleng.

Sekelompok vampir yang terorganisir, bertahan hidup dengan membantai makhluk supernatural lain.

Tidak bisa dibiarkan.
Ini bisa menimbulkan perang. Dan meskipun bayangan akan perang membuatnya bersemangat, ia tidak mau membahayakan kaumnya.

"Mereka melakukan itu untuk mendapatkan kekuatan lebih banyak" ucapan Galen membuat Alden meringis. Sejak dulu kekacauan timbul hanya Karena kekuatan.

"Cari tau dengan teliti seluk beluk mereka Galen, peringatkan pemimpin - pemimpin makhluk lain soal hal ini. Tapi jangan biarkan mereka ikut campur. Cari tau daftar target mereka, dan lindungi makhluk yang perlu di lindungi. Tangkap mereka hidup - hidup dan aku akan membantai mereka sendiri" Alden menegak gelas darahnya dan pergi.
Galen terdiam. Sejak kejadian itu Ace nya berubah. Menjadi Raja yang dingin.

Dan mereka Kira menghapus ingatan Alden tentang gadis itu adalah hal yang terbaik.

Tapi setidaknya lebih baik dari pada mereka harus melihat Rajanya begitu sengsara.

****
Multimedia : Avril Lavigne - how you remind me

His Soul #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang