nineteen

5.3K 336 79
                                    

Camryn baru saja mengikat lengannya yang terluka akibat gigitan banshee saat ia mendengar Alden berteriak dan jatuh ketanah yang becek akan genangan darah. Camryn berlari kearah Alden sekuat tenaga, dan bergegas menggendongnya sebelum ada banshee yang nekat memanfaatkan kesempatan ini untuk melukai Alden. Camryn membopong Alden dan berusaha memusatkan kekuatannya sekuat tenaga, Alden luar biasa jauh berat dibanding dua pria yang ia angkat kemarin. Berusaha menjaga keseimbangan, Camryn menatap Kearah wanita berambut hitam didepannya. Wanita itu berambut hitam legam, dan mata abu- abu menenggelamkan, ia memiliki sebuah kecantikan kuno yang membuat Camryn mematung terpesona dan terintimidasi secara bersamaan. Wanita itu mengenakan jubah hitam dan tudung itu hampir menutupi semua wajahnya kalau bukan karena sinar matahari yang bersinar seakan menyoroti mukanya bagai lampu sorot.

"siapa kau?" Camryn menatap perempuan itu dengan siaga, siap meletakan Alden ke tanah kering disebelahnya jikalau tiba- tiba perempuan itu menyerang.

"jadi kau dia?" suara wanita itu terdengar seperti gema dengan frekuensi yang begitu menghanyutkan, membuat Camryn bergidik. Ini tak mungkin vampire kemarin sore, setidaknya ia harus lebih tua dari satu abad.

"maksudmu?" Camryn menaikan alis kanannya, merasa terganggu karena wanita itu tidak menjawab pertanyaannya.

"aku Liberty, kita akan bertemu lagi" wanita itu melepas tudungnya, menunjukan keseluruhan wajahnya, dan menyeringai mengerikan kearah Camryn. Kemudian wanita itu berbalik, membentuk sebuah portal dan menghilang dibaliknya, diikuti prajurit- prajuritnya yang masih hidup. Menyisakan puluhan mayat banshee untuk dibereskan oleh pasukan Alden.

Camryn membenarkan posisi gendongannya pada Alden, dan membawa Alden kearah mobilnya. Sementara Galen melesat menyusulnya.

"berikan dia padaku, kau terlihat kesusahan" Galen menepuk pundak Camryn, dan Camryn berbalik untuk menyerahkan Alden pada Galen. Meskipun pertarungan telah usai namun wajah Galen menampilkan guratan- guratan kekhawatrian yang aneh.

"kau baik baik saja?" Camryn menyipitkan matanya pada Galen, dan mengelus pundaknya dengan lembut.

"ya aku hanya khawatir pada Alden, lebih baik kau obati tanganmu, bau darahmu memancing kelaparan para vampire yang sedang kelelahan" ucap Galen tanpa menatap mata Camryn, dan bergegas menuju mobil. Ada yang aneh dari tingkah laku Galen dan Camryn tau pasti ada sesuatu yang ia sembunyikan, entah apapun itu, tapi Camryn cepat- cepat melupakan pemikiran itu dan fokus untuk penyembuhan lukanya.

Camryn berjalan menuju mobil dimana Alden berada sesaat setelah lukanya sudah tertutup sepenuhnya dan mendapati Grace sudah berada disana dengan box pendingin besar yang Camryn tebak berisi darah disampingnya. Alden sudah sadarkan diri, hanya saja ia masih terlalu lemas untuk membuka matanya. Ia tengah menghisap darah dari kantong darah dengan mata terpejam. Ia terlihat seperti sudah bertahun- tahun tidak minum.

"ini sudah kantong ketiga dan ia masih seperti itu saja, apa sih yang baru saja terjadi? Kenapa kau membiarkannya kenapa- kenapa?" Grace melirik tajam kearah Galen yang tengah meminum darah dengan gugup, tak menjawab.

"Alden pingsan begitu saja setelah ia melihat seorang wanita bernama Liberty" Camryn mendekat kearah Alden dan mengelus rambutnya dengan lembut. Pernyataan Camryn membuat Grace membeku sejenak, dan Galen semakin terlihat gugup.

"sepertinya wanita itu pemimpin para banshee, karena saat dia pergi yang lain juga ikut pergi" lanjut Camryn sembari memperhatikan reaksi Grace yang terlihat tegang luar biasa.

Aneh.

"sepertinya kita harus cepat- cepat pulang" ucap Galen setelah selesai menghabiskan minumannya.

"kau benar, kalian harus cepat kembali" balas Camryn sambil melangkah keluar dari mobil.

"kau bisa ikut dengan kami, cams. Alden pasti membutuhkanmu saat sadar nanti" Galen mengeluarkan kepalanya dari jendela kemudi.

His Soul #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang