11] 'Aku Menemukanmu'

13 1 0
                                    

"Saya tidak pernah menjanjikan cinta pada Taemin ketika saya menerima lamarannya." 

Suatu pernyataan yang tidak pernah disangka oleh Namjoon meluncur halus dari bibir beroleskan lip tint berwarna pink tersebut. "Maksudnya?" tanya Namjoon.

Pertanyaan dari Namjoon balik membuat gadis itu terdiam. Hanbyul pun berusaha untuk tetap tenang dan mengubah topik pembicaraan.

"Maaf. Lupakan saja apa yang saya katakan barusan. Saya menjadi sedikit emosi dengan segala hal yang terjadi hari ini." ujar Hanbyul menggerakkan tangannya ke kanan dan kiri berulang-ulang. 

Namjoon menarik napas panjang dan menghembuskan secara perlahan. Konon, gerakan tersebut bisa membantu mengeluarkan rasa tenang dan rileks, tidak hanya bagi orang yang melakukannya tapi juga orang-orang yang berada di sekitarnya. Secara sugesti.

"Jika Hanbyul-ssi mau menceritakannya pada saya, ceritakan saja. Saya tidak akan menghakimi atau melakukan hal apapun yang bisa membuat Hanbyul-ssi merasa tidak enak. Saya bisa meminjamkan telinga saya." mendengar ucapan Namjoon, Hanbyul memperhatikan pria tersebut dengan seksama. 

Namjoon menunjukkan senyum hangat dengan kedua lesung pipi yang ikut bermunculan seiring dengan melengkungnya sudut-sudut bibirnya. Hanbyul masih terdiam. Dia tidak pernah menceritakan hal-hal yang mengganggu pikirannya selama 1 tahun belakangan ini. Tidak pernah ada seorang pun yang duduk berlama-lama dengannya, hanya untuk mendengarkannya berkeluh kesah, tapi seseorang yang baru saja datang dalam kehidupannya justru menawarkan segala macam kenyamanan yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Dan entah kenapa, dirinya merasa yakin bahwa Namjoon adalah sesosok pria yang bisa dia ajak untuk membicarakan banyak hal, termasuk rahasia pernikahannya. 

"Taemin-ssi sudah ada di samping saya semenjak saya membuka mata. Setiap hari dia selalu datang untuk sekedar menemani dan menyemangati saya. Saat saya diizinkan keluar dari rumah sakit, Taemin-ssi menyarankan kami untuk menikah, dengan alasan dia bisa lebih menjaga saya yang tidak mengenal siapapun. Dia terus menanyakannya setiap hari. Orang yang berada di posisi saya pasti beranggapan bahwa Taemin-ssi adalah penyelamat, saya juga berpikir seperti itu. Tapi perasaan saya hanya sebatas sebuah perasaan berterima kasih, tidak pernah sekalipun saya merasakan sebuah perasaan cinta terhadap Taemin-ssi."

Namjoon meletakkan peralatan makannya dan menyatukan kedua tangannya untuk menopang dagu, memutuskan untuk menaruh perhatian penuh pada Hanbyul. Sementara Hanbyul hanya mengacak-acak makanan yang ada di hadapannya sambil terus membuka diri sedikit demi sedikit. 

"Entah karena saya iba dengan Taemin-ssi yang terus melamar atau saya sudah merasa cukup jengah dengan lamarannya, saya akhirnya menerima lamaran tersebut. Dengan satu syarat bahwa saya tidak bisa menjanjikan sebuah pernikahan yang dipenuhi dengan cinta karena saya tidak memiliki perasaan tersebut terhadap Taemin-ssi. Bahkan hingga saat ini. Ada sesuatu dalam diri saya yang seakan terus tidak mengizinkan saya untuk membuka diri sepenuhnya dan menerima Taemin-ssi. Meskipun dengan syarat tersebut, Taemin-ssi menyanggupinya dan kami menikah. Hingga saat ini."

"Hanbyul-ssi tidak pernah mencintai Taemin. Kalian tetap menikah. Tapi bagaimana dengan kehidupan pernikahan kalian sehari-hari? Apa kalian seperti pasangan menikah pada umumnya?"

"Iya, selain dari kehidupan seksual kami. Saya melakukan tugas dan kewajiban saya sebagai seorang istri, tapi tidak sekalipun melayani Taemin-ssi untuk kebutuhan biologisnya. Sulit rasanya untuk melakukannya. Mungkin saya tidak berbakat menjadi seorang pekerja seks." ucap Hanbyul sambil tersenyum pahit, berusaha mengakhiri ceritanya dengan sebuah lelucon. 

"Sssstttt. Apa maksudnya dengan pekerja seks? Bagi saya, Hanbyul-ssi adalah seorang istri yang baik. Terutama setelah mendengar cerita Hanbyul-ssi. Banyak istri yang menikahi suaminya atas dasar cinta tapi tetap tidak bisa menjaga kehormatannya sebagai seorang istri. Setelah masuk dalam pelukan suaminya, mereka juga masuk dalam pelukan pria lain. Tapi Hanbyul-ssi bahkan tetap menjaga jarak dengan saya dan pria lainnya karena status tersebut." 

It's You, Right?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang