Taemin menghentikan seluruh pergerakannya setelah mendengar hal yang ingin disampaikan Ny. Han padanya. Tubuhnya membeku seperti patung. Untuk sesaat, dia tidak bisa mempercayai pendengarannya.
Melihat reaksi Taemin yang nyaris tidak memberikan reaksi apapun, selain dari reaksinya yang mematung, Ny. Han bergerak mendekati Taemin dan melingkarkan lengannya di pinggang Taemin, "Sayang, kamu tidak suka mendengar berita tersebut? Apakah berita tersebut bukan kabar baik untukmu?"
Taemin benar-benar tidak memberikan reaksi yang berarti atas berita yang seharusnya disambut baik oleh setiap pasangan. Tapi tentu saja, tidak untuknya. Mereka bukan pasangan resmi yang diikat dalam sebuah pernikahan yang sah. Mereka pasangan yang berselingkuh dari pasangan masing-masing. Dan berita ini tentu saja tidak akan menguntungkan keduanya, terutama mengingat bagaimana Tn. Go mengkonfrontasikan mereka berdua beserta Hanbyul saat itu.
"Gugurkan kandungan tersebut." ujar Taemin dengan suara rendah.
"Apa?! Kamu tidak bercanda khan, Sayang?"
"Gugurkan kandungan itu. Aku serius mengatakannya." Taemin menegaskan keputusannya lagi. Tak ada sikap mesra maupun kata-kata yang menyemangati wanita yang akan segera menjadi seorang ibu dari darah dagingnya sendiri.
"Kamu gila! Ini anak kita! Hasil cinta kita! Kamu ingin aku menggugurkannya?! Orangtua macam—"
"Tapi dia tidak seharusnya ada!! Kau dan aku bukanlah pasangan sesungguhnya! Kita hanya pelaku zinah!! Tidakkah kamu sadar akan hal itu?!"
"Tentu saja aku tahu! Tapi bayi ini makhluk tak berdosa! Dia tidak pernah menginginkan ada di antara ki—"
"Itulah mengapa dia tidak perlu ada!! Gugurkan!"
Teriakan nyaring Taemin bergema ke seluruh penjuru rumah tersebut, membuat seluruh penghuni waspada dengan permasalahan tuannya yang semakin pelik. Wajah para pekerja yang mendengar pertengkaran Taemin dengan Ny. Han memucat seketika. Perkara penganiayaan istri tuannya saja bahkan baru memasuki bab pendahuluan dalam kisah hidup majikannya, tapi alinea baru dalam bab pertamanya justru dimulai dengan konflik yang lain.
Sementara Ny. Han tidak bisa memahami sikap dan perkataan Taemin. Kedua tangannya mengepal kuat dan sedetik kemudian telapak tangan kanannya mendarat kencang di pipi Taemin, memberikan cap berbentuk telapak tangan mungil di atasnya dan bunyi nyaring yang kembali membuat seluruh pegawai rumahnya membuka mulutnya tanpa suara. Sebagian dari mereka mungkin berpikir bahwa mereka mendapat sebuah adegan yang lebih menarik dari drama tv yang ditampilkan secara nyata.
"Sebaiknya kau menggunakan otakmu dengan baik malam ini, Gong Taemin!" ujar Ny. Han yang segera melepaskan rangkulannya pada pinggang Taemin, membawa dirinya meninggalkan kediaman yang lebih pantas disebut sebagai mansion karena kemegahannya setelah meninggalkan jejak pada wajah selingkuhannya.
"Wanita gila!" ujar Taemin, menyadari bahwa sedari tadi tangannya terus menggenggam amplop coklat ketika dia memasuki kamarnya dan hendak melempar tubuhnya pada kasur mahalnya. Dengan cepat, dia meraih ponselnya dan mencari kontak seseorang.
Beberapa lama terdengar nada sambung, pada dering kelima, komunikasi telepon pun tersambung. Sebuah suara yang tidak kalah berat dengan suara Taemin, terdengar menjawab panggilan telepon tersebut.
"Datang kesini, cepat!"
Tanpa basa-basi, Taemin menyuruh sang penerima telepon untuk segera menemuinya di rumah sekarang. Sangat jauh berbeda dari sikapnya selama ini yang selalu lemah lembut terhadap Hanbyul. Atau paling tidak selama Hanbyul berada di sisinya sebagai seorang istri. Sebenarnya seperti apa kepribadian seorang Gong Taemin? Gong Taemin yang lemah lembut yang selama ini dia tunjukkan pada Hanbyul? Atau Gong Taemin yang kasar yang mulai dia perlihatkan belakangan ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
It's You, Right?
FanfictionSeo Hanbyul tinggal bersama dengan suaminya, Gong Taemin. Setiap harinya dia selalu diperlakukan bak seorang Ratu. Status suaminya sebagai salah satu pengusaha top di Seoul membuatnya memiliki kemampuan untuk membanjiri Hanbyul dengan kelimpahan mat...