Amplop berwarna coklat melayang dan mendarat, tergeletak di atas meja begitu saja setelah dihempas secara asal dari tangan Taemin. Hanbyul baru saja hendak meletakkan bokongnya di atas sofa, namun mengurungkan niatnya, mengulurkan tangannya meraih amplop tersebut. Telapak tangannya merasakan kumpulan lembaran di dalamnya. Melihat dari tebal isi amplop tersebut, Hanbyul bisa memastikan bahwa di dalamnya bukanlah lembaran yang diharapkannya.
Diraihnya isi amplop tersebut, menemukan lembaran-lembaran foto berlatar belakang Sungai Han, menampilkan dirinya dan Namjoon yang saat itu sedang mengutarakan perasaannya dengan jujur, juga episode lainnya dari amnesia yang dideritanya. Wajah Hanbyul seketika memerah padam, "Apa maksud dari foto-foto ini? Taemin-ssi memata-mataiku? Lalu, Taemin-ssi akan menggunakan foto-foto ini untuk...?"
"Tentu saja mengancammu untuk tidak menceraikanku." jawab Taemin dengan nada suara yang sangat tenang, sepolos mungkin yang bisa dia lontarkan.
"Apa?!?!" wajah Hanbyul sangat memerah, kedua telapak tangannya mengepal kuat, meremas lembaran foto tersebut. "Taemin-ssi, bahkan di saat ini pun kamu tidak memiliki hak untuk mengancamku! Tidak ada satu kesalahan pun yang kulakukan! Pun membalas kesalahan yang sudah kamu perbuat dengan Ny. Han!"
"Oh ya? Di mata hakim persidangan, mereka sepertinya lebih bisa memastikan siapa yang berselingkuh saat ini. Kamu bahkan pergi meninggalkan rumah, hanya untuk bersama dengan kekasih gelapmu, bukan?"
Hanbyul membelalakkan matanya, menatap pria yang saat ini sedang duduk dengan angkuhnya, memutarbalikkan fakta. Tidak pernah sekalipun dia mengira kalau pria yang selama ini selalu mengucapkan kata-kata cinta padanya, kini mengeluarkan sebuah fitnahan mengenai dirinya. Bahkan di saat dirinya sendiri berusaha menyembunyikan fakta perselingkuhan suaminya di hadapan suami selingkuhannya.
"Kamu sungguh-sungguh akan melakukan ini? Bahkan dengan fakta bahwa aku sendiri yang sudah menyelamatkan mukamu di hadapan Tn. Go?! Tepat sesudah aku melihat kalian berdua asyik bercumbu dengan liar dalam mobil di parkiran rumah sakit? Tepat di bawah kamar Tn.Go?!?!"
"Aku sudah katakan sebelumnya, bahwa aku tidak akan pernah membiarkanmu menceraikanku. Tidak kemarin, tidak hari ini dan juga tidak di masa yang akan datang. Kamu milikku dan selamanya hanya akan menjadi milikku."
"Jadi maksudmu, kamu tidak akan pernah menceraikanku tapi akan terus melanjutkan perselingkuhan kalian? Tujuannya? Agar perceraian kalian tidak tercium siapapun?"
"Tidak. Aku hanya tidak ingin melepaskanmu, kapanpun. Aku ingin kamu bahagia, tapi hanya bersamaku, bukan dengan orang lain. Aku adalah sumber kebahagiaanmu." lelaki yang kepribadiannya sudah berubah 180° itu, dengan entengnya mengungkapkan keinginannya.
"Bukankah itu hanya sebuah keegoisan? Taemin-ssi menginginkanku bahagia, tapi di saat bersamaan Taemin-ssi ingin bersenang-senang dengan Ny. Han. Tak peduli bagaimana perasaanku, tidak ada seorang wanita yang menyukai perlakuan yang Taemin-ssi sedang lakukan padaku. Ini juga termasuk dalam pelecehan dan kekerasan dalam rumah tangga, bukan?"
"Apa? Kekerasan dalam rumah tangga? Tidak pernah sekalipun, aku menjatuhkan tanganku ke tubuhmu yang bisa melukai dirimu." setelah sekian lama melakukan perbincangan di tempat duduk masing-masing, Taemin mengangkat tubuhnya dan perlahan mendekati Hanbyul.
Merasakan adanya ancaman yang tak terucapkan dan tak kasat mata, Hanbyul juga bangkit dari duduknya dan membawa tubuhnya ke arah berlawanan dari pergerakan Taemin. "Kekerasan dalam rumah tangga tidak hanya berbicara mengenai luka yang terlihat di tubuh seseorang. Sebuah luka yang menyakiti seseorang secara mental, diakibatkan oleh pasangan, itu pun juga bisa disebut sebagai kekerasan dalam rumah tangga."
KAMU SEDANG MEMBACA
It's You, Right?
FanfictionSeo Hanbyul tinggal bersama dengan suaminya, Gong Taemin. Setiap harinya dia selalu diperlakukan bak seorang Ratu. Status suaminya sebagai salah satu pengusaha top di Seoul membuatnya memiliki kemampuan untuk membanjiri Hanbyul dengan kelimpahan mat...