26.

245 49 151
                                    

Happy Reading!

Aileen menatap Doyoung yang kini tengah sibuk mencuci piring. Pria itu, sejak hari dimana dirinya memergokinya bersama Kai, Doyoung belum mau bicara kembali padanya.

Aileen menghela napas pelan, kemudian berjalan mendekati pria itu.

"Doyoung-ah."

Pria itu menoleh, kemudian kembali melanjutkan pekerjaannya.

"Sampai kapan kau tidak mau bicara denganku?"

"Mungkin sebentar lagi."

"Maaf, membuatmu merasakan perasaan sakit seperti ini. Aku benar-benar tidak bermaksud---"

"Aku tahu." potong Doyoung cepat.

Aileen menatap diam pria itu.

"Aku tahu kau tidak mencintaiku, tapi aku selalu berusaha meyakinkan diri jika aku bisa memenangkan hatimu. Itu salahku, Aileen. Bukan kau, kau sudah menerima kencanku saja aku sudah senang." balas Doyoung dengan nada tenang.

"Tapi--"

"Tidak apa. Kau harus bahagia dengan pria yang kau cintai, dan itu bukan aku." potong Doyoung lagi.

"Doyoung-ah."

"Aku sungguh baik-baik saja. Kau tidak perlu merasa bersalah didekatku. Bukankah semuanya sudah berlalu?"

Aileen meraih tangan pria itu, membuat Doyoung menatap genggaman tangan gadis itu,"kau pria baik Kim Doyoung. Aku yakin, kau akan segera bertemu dengan gadis yang jauh lebih baik dariku."

Doyoung tersenyum, sembari melepaskan genggaman Aileen pada tangannya secara perlahan,"aku akan segera menemukannya."

"Kau sudah ingin bicara padaku lagi, bukan?"

Doyoung mengangguk. Ia merasa kekanakan ketika harus mengabaikan gadis itu. Padahal, sejak awal ia tahu jika perasaan gadis itu bukan untuknya.

Dirinya terlalu memaksakan hal yang memang seharusnya bukan untuknya.

Melihat respon pria itu membuat Aileen tersenyum lega, ia menepuk bahu Doyoung pelan hingga membuat pria itu menoleh kearahnya,"pulang denganku nanti."

"Baiklah."

Setelah percakapan singkatnya dengan Doyoung selesai, Aileen kembali bekerja.

Alasan Aileen berani menyapa pria itu lebih dulu adalah, ia tidak mau kehilangan sahabat sebaik Kim Doyoung.

Pria itu, selalu ada untuknya. Dan Aileen, sudah mengandalkan Doyoung sebagai sahabat yang bisa ia andalkan lebih dari yang lain.

***

Aileen mengabaikan panggilan yang masuk diponselnya, Membuat Kai yang berada disampingnya menoleh.

"Angkat panggilanmu, Aileen."

"Ini tidak penting, Oppa."

"Kau yakin? Ponselmu selalu berdering, angkat saja." balas Kai seraya melirik ponsel gadis itu.

Aileen menggeleng, ia meraih ponselnya kemudian mematikannya.

"Ada apa?"

"Bukan apa-apa."

Kai mengangguk kecil, berusaha untuk tidak menggali lebih dalam urusan privasi gadisnya.

"Aileen-ah, kau tidak lupa bukan?"

"Tentu saja. Apa yang harus aku bawa?"

****

"Diliat dari wajah lo yang beda gini. Pasti ada satu hal baik yang terjadi sama lo, ngaku!" seru Riana yang kini sedang terhubung dengan Aileen melalui panggilan telepon.

Kai's Fangirl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang