4.

387 80 147
                                    

Happy Reading! ❤

Riana menatap Aileen yang terlihat tidak seperti biasanya. Ia yakin ada sesuatu yang belum sahabatnya itu ceritakan padanya.

Gadis itu menyentuh pundak Aileen, hingga membuat sahabatnya itu menoleh,"ada apa?"

"Na, apa menurut lo kegiatan fangirl gue selama ini gak berguna?"

"Maksud lo? Ada yang bilang kalo semua yang kita lakuin ini gak guna?" tanya Riana penasaran.

Aileen mengangguk lemah. Perkataan Mamanya kemarin benar-benar membekas diingatannya. Ia sama sekali tidak bisa melupakan hal itu hingga membuatnya terus kepikiran.

"Siapa yang bilang?"

"Mama gue. Setelah gue sampai rumah, ternyata mama gua dah ada dikamar. Penjelasan papa gue aja, bahkan cuma dianggap angin lalu." ucap Aileen dengan nada lesu.

"Tante Rosa bilang gitu, karena dia gak tahu. Betapa bahagianya menjadi seorang fangirl."

Aileen mengangguk setuju, kemudian menatap serius kearah sahabatnya,"gue harus gimana dong? Mama pasti makin ngelarang gue pergi ke Korea lagi."

"Jalan satu-satunya, nekat."

"Lo mau nama gue dihapus dari kartu keluarga, hah?" ujar Aileen tak santai.

"Ya terus? Cuma itu satu-satunya cara biar lo bisa ke Korea."

"Kalau gue minta Kai pindah ke Indonesia, doi mau gak ya?"

Riana menyentil kening Aileen, hingga sahabatnya itu meringis,"emang lo siapanya Kai?"

"Istri masa depan, Mas Kai." balas Aileen sembari tersenyum.

"Nyerah gue."

Jika sudah membahas hal terkait Kai, Riana sudah tidak kaget lagi jika Aileen akan menanggapinya secara berlebihan. Riana tahu betul, kalau Aileen sangat mencintai pria bermarga Kim tersebut.

"Na, gue capek."

"Lo daritadi duduk btw." ujar Riana tak peduli.

"Sialan, bukan itu maksud gue." geram Aileen menatap kesal sahabatnya.

"Lah, terus?"

"Mama sama Papa gue."

Riana mengangguk mengerti,"gue yakin, kedua orangtua lo bakal baikan."

Aileen tersenyum getir,"sampai kapan Na? Ini sudah bertahun-tahun."

Sejak Aileen memutuskan untuk tinggal di Indonesia, kehidupannya mendadak berubah. Kedua orangtuanya sering berdebat dan itu termasuk dalam katagori sepele, hingga salah satu dari mereka pergi.
Selalu seperti itu, Aileen benar-benar lelah melihat semua perdebatan yang berakhir dengan sang Papa yang meninggalkan rumah.

Jujur, Aileen benar-benar merasa takut. Ia takut jika kedua orangtuanya bercerai dan memintanya untuk memilih salah satu, sungguh Aileen tidak mau hal itu terjadi.

Riana menepuk pelan bahu sahabatnya, kemudian menatapnya dengan lembut,"Leen, lo kuat. Gue percaya itu. Jadi, lo jangan sedih, gue ngeri liatnya."

"Riana sayang, lo ngehibur gue atau ngehina gue sih?"

Riana terkekeh,"dua-duanya."

Aileen juga tahu bagaimana perasaan Riana, saat kedua orangtuanya sibuk bekerja hingga tidak ada waktu untuk anaknya.
Keduanya bukan dari keluarga harmonis, Aileen akui itu. Mereka nyaris sama, dan sering bercerita bagaimana sulitnya menghadapi semua ini.

Kai's Fangirl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang