Beginning 🍑

2.8K 300 67
                                    

WARNING‼️ MATURE CONTENT‼️🔞





Seminggu, dua minggu? Sudah berapa lama sejak kujalani hidup sebagai Jeong Jaehyun yang biasa.

Idol yang sedang menikmati masa ketenarannya.

Bahagia? Siapa bilang.

Rasanya justru ingin mati, lelah, campur aduk, semua. Aku ingin rehat dan berhenti dari panggung sandiwara ini, betapa menyiksa ketika kau harus memaksakan senyum tiap bertemu kamera, dan hidup di antara kemunafikan selama bertahun-tahun.

Tidak ada yang benar-benar asli, kau tau 'kan?

Meski aku masih memiliki para member yang mendukung dan berjalan bersama di sisiku, kadang kala beberapa hal kecil membuatku ingin menyerah begitu saja.

Ya, semua ada batasnya.

Agensi memberiku waktu istirahat selama 3 hari. Pikiran dan kondisi tubuhku sedang tidak maksimal sejak pekan lalu. Setidaknya aku bisa menjauhkan diri dari runyamnya industri hiburan di luar sana. Menghirup udara bebas tanpa embel-embel script, make up berlebih, dan beragam ekspresi yang kupalsukan.

Dramaku batal tayang, aku tidak punya jadwal lainnya. Sekarang yang kuinginkan hanya ketenangan, seorang diri.

"Jaehyun-a, kapan kamu pulang ke asrama?"

"Jangan mentang-mentang libur kamu meninggalkan teman-temanmu."

"Hyung, Jungwoo mengacak-acak kamar kalian selagi kamu tidak ada."

"Yak, apa katamu, Mark? Padahal
kamu selalu mampir tiap malam dan bermain gitar denganku."

"Jadi kamu menghianatiku, Mark?"

"Yuta, bukan begitu."

Berisik sekali, tapi berhasil membuatku terpingkal.

Layar ponselku penuh oleh wajah member satu per satu. Video call yang ditujukan untuk melepas rindu justru berubah menjadi perdebatan kecil antara Jungwoo, Mark, dan Yuta. Sementara Taeil Hyung hanya menyaksikan mereka dengan senyum tanpa dosa.

Ya, selama libur yang kuambil aku memilih untuk tinggal di apartemenku sendiri, membiarkan para penghuni lantai 10 menghabiskan 3 harinya tanpaku. Bukan maksud apa-apa, aku hanya tidak ingin mood suramku membuat mereka khawatir jika bertemu di asrama.

"Yak, cepat pulang. Banyak jadwal menantimu." ucap Jungwoo mengambil alih ponsel hingga penuh dengan wajahnya.

Aku kembali tertawa. "Masih ada sehari lagi."

Kemudian sisa anggota berebut mengucapkan banyak pesan dan ucapan rindunya padaku. Aku juga sama rindunya seperti mereka, meski harus mengakhiri video call setelah bel apartemenku berbunyi.

Barusan kupesan paket bibimpab dan kimchi, sepertinya sudah datang.

Aku beranjak keluar. Kurirnya sudah hilang, hanya meletakkan makananku di depan pintu.

Perut ini terus keroncongan sejak pagi. Minat memasakku menghilang karena aku tidak menyiapkan banyak bahan makanan di kulkas, jadinya aku hanya memesan makanan instan selama beberapa hari ini.

Aku hendak menutup pintu apartemenku saat tangan seseorang tiba-tiba menahannya dari luar. Refleks menoleh, kala pemilik tangan itu berkata,

"Kamu mengganti pin apartemenmu?"

Kini sosok itu sudah berada di dalam apartemenku, berdiri sejarak 5 meter dengan tubuhku yang mendadak terasa begitu lemas, kaki ini seolah tak kuat menopangku hingga aku harus berpegangan pada kursi pantry. Tapi aku berusaha tenang, seraya terus memaling agar tak menyaksikan eksistensinya di sana.

[ONESHOT] JaeSoo Idol Life StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang