15.5 : you're the object

715 154 10
                                    

"makannya pelan-pelan aja,"

jongho memperingati yeosang. gimana engga, yeosang makannya udah kayak lagi dikejar setan, buru-buru. udah gitu sekali hap langsung banyak.

dengan pipi yang masih menggembung besar, yeosang menganggukkan kepalanya.

"habis ini mau kemana?"

yeosang yang tadinya masih fokus sama macem-macem makanan yang ada didepan, sekarang berhenti sejenak. sambil ngunyah makanan, yeosang nginget-inget destinasi yang pengen dia kunjungi.

habis yeosang nelen semua makanan yang ada di mulutnya, dia baru jawab pertanyaan jongho.

"ke kota lama, yuk!"

"disana mau ngapain? cuma ada lampu, udah gitu macet."

yeosang merengut.

"ya kan tadi nanyain mau kemana."

yeosang pundung. ga jelas banget sih jongho jadi orang.

"yaudah, dihabisin dulu itu jajannya."

jongho ngeliat jam dihpnya.

"jam 8 belum selesai, gua tinggal."

yeosang yang mau masukin bakso bakar ke dalem mulutnya harus nahan pergerakannya.

"kan yang ngajak ke kota lama aku, gimana bisa aku malah ditinggal!"

yeosang kemudian juga ikut ngeliat jam yang ada dihpnya. jam 7:54 pm.

"sstt, udah diem, kunyah aja makanannya, am nyam nyam nyam."

jongho memperagakan orang yang sedang mengunyah makanan. tangannya menepuk lembut dagu yeosang.

"berisik."

yeosang menepis tangan jongho yang tiba-tiba nyubit pipinya.

°°°

"tuhkan, bagus!"

yeosang ngeliat ke sekelilingnya dengan pandang takjub.

motor jongho dititipin di tempat parkir yang agak jauh sama pusat kota lama, dan sekarang mereka lagi jalan menuju kesana.

padahal belum sampe di titiknya, yeosang udah lompat-lompat kecil ngeliat keramaian disana.

"jangan pecicilan, nanti kena orang."

jongho narik lengan yeosang, biar dia mepet sama posisi badannya. emang sih, malem minggu gini, kota lama emang rame banget. jalan tengah yang terbuka buat kendaraan, bikin lalu lintas jadi macet. jongho khawatir kalo yeosang ketabrak sama orang ataupun kendaraan yang lewat.

"makanya ayo cepet kesana."

yeosang mulai nunjuk-nunjuk ke tempat yang paling rame. tapi telunjuknya digigit sama jongho.

"jangan nunjuk kayak gitu, ga sopan."

"iya, makanya ayooo."

"ini loh, rame banget, sabar."

yeosang merajuk. dirinya siap buat lari, ngelewatin kerumunan orang-orang, tapi tangannya dicegah sama jongho.

"ga usah macem-macem,"

wajahnya ditekuk, nandain dia lagi kesel.

"kalo cemberut, kita balik aja."

tangan jongho jawil pipi yeosang, tapi malah ditepis.

"mesum!"

beberapa orang yang ada disekitar mereka beralih ngeliatin jongho. semua tatap mata ngeliatin dia seolah habis ngelakuin tindak asusila.

Ngaret - JongsangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang