kecewa•°

1.8K 185 2
                                    

Hppy reading all💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hppy reading all💕

🥀🥀🥀

Didunia ini ada satu hal yang tidak bisa kita ubah yaitu takdir

takdir tak dapat kita ubah kita cegah pun tak bisa
Kita sebagai manusia hanya mampu mengikuti arus takdir kemanapun dia membawa kita..

Kadang bisa saja takdir berubah pada kehidupan kita walau hanya sekian persen nya yang dapat terubah.

Sosok liam masih bertahan hingga detik ini,diwaktu ini, dan dikisah ini .

lebih tepatnya dia sedang mencoba baik baik saja didepan semua orang walau terasa sulit namun dia harus bertahan demi impiannya ..

"A-ayahh" kaget liam dan devan

Yahh mereka melihat ayahnya yang sepertinya baru pulang dari luar kota

(pas ga sih?lupa aing ey)

Saat ayah memasuki rumah dia melihat rumah ini kosong jadi dia berinisiatif melihat semua kamar dan ternyata anak sial itu berpelukan dengan anak kesayangannya?!

Ayah liam yang melihat itu lantas langsung melepaskan pelukan liam dan devan dengan kasar

"Lepaskan tanganmu dari anakku?!" Desis ayah liam

Pelukan itu terlepas liam terdorong ke belakang hingga punggungnya dengan keras terbentur oleh dinding,sedangkan devan sedang dipelukan ayahnya .

"Ahk "

"Maaf ayah"ucap liam seraya merunduk seraya menahan rasa sakit dipunggung nya

"Aku tidak ayahmu bodoh?!!"

"Ayah udah! ..kasihan liam ,dia lagi sakit"kata devan mencoba meredam emosi dari sang ayah

"Hahah sakit? Bahkan saat dia mati pun saya tidak akan perduli! Karena dia bukan siapa siapa dalam hidup saya"ucap ayah devan

Sungguh kata kata ayah nya ini seolah membuat liam sadar bahwa benar dia tidak memiliki tempat dirumah ini bahkan dikehidupan keluarganya
"miris"ucap liam dalam hati.

"Ayo devan kita pergi"

"T-tapi ayah liam gimana"tanya devan
Sebenarnya devan ingin marah tapi melihat amarah yang baru dilihat devan untuk pertama'kalinya membuat dia sangat takut

"Gausah pikirkan anak sial itu" ucap ayah liam
Lalu segera menarik tangan devan keluar dari kamar itu

Devan dan liam sempat berpandangan namun sepertinya liam sedikit kecewa karena liam merasa , devan tidak ada perbuatan untuk membela nya , dengan cepat liam memutuskan kontak mata itu dan melihat ke arah lain.

Devan melihat mata itu tatapannya terlihat seperti kecewa ,sekarang devan merasa dia seperti kaka yang buruk,tidak bisa membuat adik satu satu nya bahagia dirumah ini.

🐨🐨🐨🐨

"Devan?! Ayahkan sudah bilang jangan dekati anak sial itu" ucap ayah liam

"Tapi yah liam itu adik devan ,liam itu saudara devan sendiri"

"Bagus ya..sekarang kamu sudah mau membantah saya hm?apa karena anak sial itu? Baiklah"

"Tapi camkan ini devan ..
Jika kamu terus berdekatan dengan anak sial itu,kamu akan tau akibat yang akan ayah buat kepada liam"lanjut ayah liam sekaligus mengancam dengan senyum miringnya
Lalu meninggal kan devan di ruangan itu .

"Gua ga mau liam kenapa napa .tapi gua ga mau jauhin liam itu sama aja gua ngingkarin janji gua sama liam ,gua harus gimana?!"ucap devan dalam hati

Kali ini devan akan mengikuti kata hatinya sendiri tanpa takut dengan ancaman ayahnya..dia yakin ayahnya hanya mengancam agar dia berjauhan dengan liam saja ya seperti itu pasti .

🐨🐨🐨

Diruangan ini sosok itu masih belum terlelap ,sosok itu masih menikmati sakit di punggungnya tadi

Diruangan gelap ini liam memeluk lututnya dan menelungkup kan kepalanya diantara tangan nya
Dia berada di sudut ruangan ,belum pergi dari tempat ia didorong keras oleh ayahnya

Terkadang liam berpikir
Kalau dia memang anak sial mengapa saat itu ia tidak digugurkan saja?
Agar dia tidak usah merasakan rasa sakit yang seperti ini

Liam ingin dia bahagia bersama keluarganya apa itu salah?bahkan kalau kata orang itu hanya segumpalan kecil harapan yang mudah untuk dikabulakan tapi tidak dengan liam
Demi mendapatkan kasih sayang itu dia harus rela menerima rasa sakit fisik atau batin.

Tanpa sadar air mata itu jatuh tanpa seijin dari empunya ,katakan liam lemah tapi inilah dia ,

Si penguasa segala kerapuhan yang membuat orang terhipnotis pada mata dan wajah itu yang terlihat sangat baik baik saja.

Bahkan ketika dia mati pun saya tidak akan perduli ?!

Anak sial!?!

Kamu bukan anak saya ,jangan panggil aku ayah?!

"AGHHHH" ya itu liam,dia berteriak sangat keras di kamarnya tidak perduli pada orang rumah tapi dia sangat membutuhkan ini

"Bunda, jemput liam mereka jahat sama liam bunda"lirih liam

"Apa aku tak pantas untuk bahagia?".

"Aku hanya ingin merasakan hiks pelukan hangat itu walau hanya mimpi tapi hiks kumohon tidak b-bisakah aku mendapat kan itu?"lirih liam dengan air mata yang terus mengalir .

Perlahan liam beranjak dari situ dan pergi ke ranjangnya guna mengistirahatkan jiwa dan raga nya ...

Mungkin besok akan jauh lebih buruk jadi dia harus bersiap siap ,tidak lupa liam meminum obat tidur agar dia tidur nyenyak walau bantuan obat..

Kuharap besok aku akan pergi

Lalu semuanya menggelap bersamaan dengan sosok kuat yang mulai memasuki alam mimpinya.

,🥀🥀🥀
See you the next chapter
Revisi 8 okt 21
Lusyasya

william Argantara[SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang