3. KITA

17 13 0
                                    

"ini tentang kita, cerita kita, hanya kita."
.
.
.

Happy Reading❤️.
.
.
.

Kania yang baru saja melarikan diri dari hadapan Alin itu, merasa begitu cemburu ketika melihat Varo tengah bergandengan tangan dengan Rena. Terlihat keduanya begitu serasi, layaknya sepasang kekasih.

"Varoo.." Kania melambaikan tangan nya pada Varo.

Sekali lagi, Kania berteriak menyapa Varo. "Varoo.. varo.. kita bisa pulang bareng kan sekarang?." Kania mendekat ke arah Varo.

"Bisa kok."

"Loh, tapi kan? Kita ada janji loh var, buat ngerjain tugas bareng." Ketus Rena menahan Varo.

"Maaf ya kan."

Selalu saja, Varo menuruti permintaan wanita itu. Entah kapan, dirinya akan mengerti kan perasaan Kania. Padahal, Kania adalah kekasihnya. Namun, seolah-olah Kania tidak pernah dijadikan yang pertama.

***

Kania memejamkan kedua matanya. Sesekali ia menarik nafas perlahan. Kania yang tengah bersandar di sofa empuk di ruang tamu itu, langsung saja dikejutkan dengan kehadiran Varo. Varo datang ke rumah Kania tanpa sepengetahuannya.

"Kan, maafin varoo yah.." Varo menjulurkan tangannya.

"Gapapa. Udah biasa kok."

"Varo cuman takut kalau Kania bakalan marah."

"Iya Kania marah banget."

"Tuh kan. Makanya maafin Varo yah."

Kania hanya terdiam mengangguk. Tiba-tiba saja, bola matanya tertuju pada sebuah handphone yang tengah berdering. Kania melihat dengan jelas, suara telfon itu berasal dari Rena. Langsung saja Varo mengangkat telpon nya, dan pergi dari hadapan Kania.

Memang hal seperti itupun, sudah biasa bagi Kania. Tak heran jadinya.

Tanpa mengetuk pintu, langsung saja Evan memasuki ruangan tengah di rumah Kania.

"Jangan ditangisin. Kania nya Evan kan kuat."

Kania menyusut air matanya. Dan berbalik menghadap Evan. "Kania gak nangis Evan."

"Lah barusan ngapain?."

"Udah jangan nangis lagi." Evan mengusap pipi Kania yang tengah duduk di samping nya itu.

***

Pagi sudah menunjukan pukul 06.00 sementara, gerbang di tutup pukul 08.00 pagi. Masih ada dua jam untuk pergi menuju sekolah. Namun, nampaknya Kania kesiangan hari ini, ia hanya telat 1 menit. Meskipun hanya semenit saja, Kania tentu saja akan di hukum.

Karena gerbang kali ini di jaga oleh Varo, maka Kania akan dihukum olehnya. Sebenarnya, Rena juga kesiangan hari itu, namun Rena tidak dihukum dengan alasan ia sedang sakit. Tapi sama saja itu tidak adil bagi Kania.

"Kania harus tetep di hukum."

"Varo gimana sii.. Rena juga telat masa ga dihukum si." Celoteh Kania tak terima.

|| KANIA LOVE STORY ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang