11. I LOVE YOU MORE

10 8 0
                                    

"satu hal, yang membawaku mengingat tentang dirimu."
.
.
.
Happy reading💛
.
.
.
_____________________________________________

Kania memejamkan matanya, sesekali ia teringat akan masa kecilnya yang indah bersama Evan. Tiba-tiba saja datanglah Varo mengetuk pintu rumahnya. Sesekali, Varo memastikan Kania di rumahnya.

"Permisi.." Ucap Varo mencoba ingin menyapa Kania.

Keadaan sekitar rumah yang hening membuat Varo sedikit penasaran. Rumah yang mewah dan luas itu membuat Varo berfikir apakah Kania ada di dalamnya atau tidak.

Tak lama, Kania turun dari kamar nya. Melihat ke depan pintu, rupanya tengah ada Varo di sana. Berhubungan, namun tidak ada komunikasi sama sekali. Membuat Kania sedikit canggung untuk menemui Varo malam ini.

"Varo mau minta maaf sama Kania. Varo udah jahatin Kania." Ucap Varo ketika Kania membukakan pintu.

"Bahkan, Varo rela kok lakuin apaa aja. Asalkan, Kania bisa maafin Varo aja." Ucapnya sekali lagi. Kania hanya diam tak bicara.

Tak ada sepatah kata apapun keluar dari mulut wanita itu. Hanya diam dan diam.

"Kan.. kamu pengennya gimana? Aku pasti bakalan turutin mau kamu. Asal kamu jangan kayak gini terus." Sesekali, Varo mencoba lagi membujuk Kania.

Kania masih diam tak menjawab.

"Kalau gitu, aku pulang dulu yah. Jaga diri kamu baik-baik. Jangan lupa sarapan, jangan lupa istirahat." Ucap Varo. Langsung saja lelaki itu membalikan badannya dan pergi dari hadapan Kania.

Kania hanya diam, menatap kepergian Varo.

Namun, baru saja Varo tujuh langkah melangkah, Kania langsung menghampiri Varo dan memeluknya erat-erat dari belakang.

Kania benar-benar melakukannya. Kania memeluk Varo seolah-olah seperti takut kehilangan. "Jangan tinggalin Kania." Ucap Kania pelan membuat Varo membalikan badannya, lalu memeluk Kania erat.

"Varo sayang Kania." Ucap Varo. "Gak ada yang ninggalin Kania kok."

Malam itu terasa lebih hangat dari sebelumnya. Jelas suasana nya sungguh berbeda. Sebelum-sebelumnya, Kania tak pernah senyaman ini di peluk oleh Varo. Bahkan Varo pun demikian. Euforia dalam benak Kania pun hadir.

"Kania mau kan? perbaiki semuanya bareng-bareng, kita ubah hubungan kita jadi lebih baik. Jangan renggang kayak dulu." Jelas Varo menatap Kania.

"Iya, Kania mau banget."

"I love you more than anything." Ucap Varo.

"I love you too."

"Emm, Varo pulang dulu yah. Udah malem soalnya. Kania jangan tidur malem-malem yah. Varo sayang Kania." Jelas Varo, ketika Kania melepaskan pelukannya perlahan.

Nampaknya, Ada Evan yang tengah melewati rumah Kania. Nampak, lelaki itu tengah berlalu mengenakan motornya. Sepertinya, ia pulang dari latihan basket.

Sama sekali Evan tak menghiraukan Kania. Langsung saja ia berlalu tak peduli. Varo pun langsung saja melajukan mobil nya. Begitupun dengan Kania langsung saja ia kembali memasuki rumah nya.

Memang, letak rumah Evan tak jauh dari rumah Kania. Tentunya, ia akan melewati rumah Kania ketika ia akan pulang menuju rumahnya.

***

|| KANIA LOVE STORY ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang