"sepintar apapun kamu berbohong, pasti akan terungkap pada saat yang tepat."
.
.
.
Happy reading💛
.
.
.
______________________________________________Seisi ruangan kantor polisi nampak sangat membuat Kania lemas ketakutan. Kania masih duduk di sebuah kursi di hadapan seorang polisi. Yang sedari tadi terus terang bertanya-tanya tentangnya.
Varo, lelaki itu tampaknya ingin menyusul Kania di kantor polisi. Varo yang tengah memarkirkan kendaraan nya pun, di buat teringat pada suatu hal.
"Eh, bukannya waktu itu gw sama Kania ketemu Rena di koridor tepat banget sebelum Kania masuk ke kelas." Gumam Varo dalam hati nya.
Sebelumnya, 3 hari yang lalu sewaktu Kania dan Varo berjalan menuju kelas, Varo sedikit heran ketika melihat gerak-gerik Rena yang mencurigakan. Apa Rena yang memasukan hp Alin kedalam tas Kania?.
Varo terus-terusan berfikir demikian.Pikirannya menurutnya sangat benar. Setelah Alin meninggalkan Rena hari itu, Rena berjalan mendekati Kania. Gerak-gerik perempuan itupun sangat mencurigakan.
Tak mau berlama-lama diam, langsung saja Varo memasuki ruangan kantor polisi, untuk melihat Kania di sana.
"Tunggu pak!" Ucap lelaki itu yang masih mengenakan seragam sekolah.
"Saya punya bukti yang kuat soal kasus ini." Jelas nya sembari berjalan menghampiri Kania.
"Varo?." Gumam Kania terkejut ketika melihat Varo sudah ada di belakangnya. "Varo ngapain?." Tanya Kania sekali lagi.
"Tenang aja kan, aku udah tau siapa pelaku nya." Jelas Alvaro.
"Maksudnya? Gi-gimanaa?." Kania bertanya keheranan.
"Waktu itu kamu gak ketemu Alin kan? Coba deh kamu inget-inget siapa yang gerak-gerik nya bikin kamu curiga?." Varo mencoba membuat Kania mengingatkan tentang hari itu.
Kania diam berfikir dalam hati nya. Ia mencoba mengingat kembali siapa orang yang ia jumpai di koridor waktu itu.
"Kok aneh yah yang di omongin Varo. Hari itu kan, kita cuman jalan berdua gak sama siapa-siapa lagi. Duhh.. Kania coba inget-inget deh." Gumam Kania dalam hati nya.
Kania terus saja berusaha mengingatkan sesuatu tentang nya. Memang tidak ada yang aneh di hari itu. Hanya saja, Varo merasa berfikir ada sesuatu yang ganjal.
"Kan, jangan lama-lama mikirnya. Ya udah aku sebutin orangnya. Rena." Ucapan Varo terdengar begitu sangat jelas.
"Rena?.. maksudnya? Why? Kok bisa dia? Dia kan temen nya Alin?." Kania terkejut ketika mendengar ucapan Varo tadi.
"Aku gak faham. Tapi aku yakin kok, coba kalo CCTV di koridor gak rusak. Udah pasti aku acak-acak tu CCTV." Jelas Varo. Memang, sebenarnya di koridor ada sebuah kamera CCTV, hanya saja kamera CCTV tersebut sedang dalam perbaikan.
"Aku yakin banget kan. Kalau dia yang ngelakuin." Jelas Varo meyakinkan Kania.
"Pak, saya mohon tolong izinkan Kania pulang pak, saya yakin dia bukan pelaku nya." Pinta Varo kepada seorang polisi dengan bersungguh-sungguh.
KAMU SEDANG MEMBACA
|| KANIA LOVE STORY ||
Teen Fiction| KANIA SAYANG KALIAN | • Kisah KANIA AGUIRELA FRISKA • Kania merupakan seorang sahabat yang begitu Evan sayangi. Suatu kejadian yang menghalangi persahabatan mereka itu, adalah kisah cinta mereka. Kania menajalani hubungan dengan Alvaro Aiman Nasut...