Sabtu ini menjadi hari yang bahagia untuk semua member Jeketi karena mereka mendapatkan libur. Hanya satu hari, tapi tak masalah. Hitung-hitung istirahat.
Gracia menghabiskan waktu liburnya dengan melakukan showroom seharian. Belakangan ini ia rajin melakukan showroom, menyapa para fans mumpung ia merasa punya waktu.
Gracia adalah tipe orang yang suka berbicara, ia bisa mencari topik dan menjadikan topik sederhana itu sebagai bahan pembicaraan yang panjang. Seperti sekarang, ia tengah membahas jari-jarinya yang panjang bersama warga showroom. Ia bercerita tentang bagaimana ia kesusahan memakai skincare ala-ala iklan, dan kesusahan memakai sumpit karena jarinya yang panjang. Jari tangan Gracia yang kurus dan panjang sebenarnya banyak disukai oleh member Jeketi karena memang sangat indah. Bahkan saat shooting music video Rapsodi, ada scene yang harus men-shoot tangan yang tengah makan, dan staff saat itu memilih tangan Gracia. Sayanganya scene itu batal dimasukkan kedalam music video.
"Panjangan jari kamu atau jari Shani, Gre?" Gracia membaca sebuah komentar, "kayaknya aku deh, tapi gatau, lupa," jawabnya menanggapi.
"Enak banget dipeluk Ci Shani," sebuah komentar menarik perhatiannya, "biasa aja," jawabnya datar. Sedetik kemudian ia tertawa dengan jawabannya sendiri, "sombong banget," lanjutnya sambil tertawa puas di depan layar hape.
"Apa rasanya dipeluk Ci Shani?" komentar lain tentang pelukan Shani muncul.Gracia memasang wajah bingung, "Gimana ya.. ya gitu kayak dipeluk," ucapnya sambil berusaha mencari kata yang tepat untuk jawaban dari pertanyaan itu, "susah dijelaskan dengan kata-kata ya guys," lanjutnya kemudian. Dalam benak ia sudah punya jawaban untuk pertanyaan itu.
Nyaman.
Namun tidak mungkin ia menyebutkan jawaban itu secara gamblang. Selain itu, ia memang sengaja tidak mau memberitahu siapapun bagaimana perasaannya dipeluk Shani.
Pembahasan seputar pelukan Shani dan tentang Shani ternyata menjadi topik selanjutnya setelah masalah jari. Kolom komentar penuh dengan hal itu, "Apakah terasa sempurna pelukan Shani, Gre?"
"B aja," jawabnya sambil tersenyum dengan ekspresi tengil, "canda b aja," Padahal mulutnya sudah ingin menjawab "Iya."
"Review pelukan Ci Shani dong," Gracia langsung memegang kepalanya membaca komentar itu."Astaga guys gimana ya," ia merasa terpancing untuk membeberkan apa yang sebenarnya ia rasakan saat dipeluk Shani, "ga ah, ga mau ngasih tau. Ga mau review." Sisi tengilnya benar-benar keluar.
"Ga mau review karena apa ya..." ia diam sebentar, "gapapa, ga jadi," Gracia menertawakan dirinya sendiri karena mulai merasa terpancing untuk menjawab dengan jujur.
Makin banyak komentar yang bertanya rasa pelukan Shani, makin Gracia menjadi-jadi menyombongkan diri. Belum lagi ia selalu tertawa menyebalkan di setiap jawaban yang ia lontarkan.
"Dipeluk Shani atau dipeluk abin?" tawanya hilang. Ia memilih menjawab pertanyaan itu dengan aman, "dua-duanya lah."
"Di tik-tok ada kompilasi GreShan pelukan." Ia tau.Ia pernah melihatnya tapi di Instagram, "Tiap hari juga kalo ketemuan pelukan sih," terangnya. Ini jawaban jujur pertamanya untuk topik ini. Ia dan Shani memang selalu pelukan tiap bertemu dan tiap akan berpisah.
"Gelut yuk yang menang dapetin Ci Shani," tawanya hampir lepas membaca komentar itu."Udah pasti aku yang menanglah," jawabnya santai. Walau kalah pun ia yakin tetap bisa mendapatkan Shani karena yang bertanya adalah warga showroom. Jika member Jeketi yang melemparkan pertanyaan itu, apalagi Beby, ia memilih memeriksa kembali keyakinannya.
"Ci Shaninya mau diambil Eve, menang kamu apa Eve?" Gracia menggeleng, "engga sih," Eve belum masuk ke dalam daftar saingannya saat ini karena memang Eve mendekati semua member, dan rata-rata adalah member senior.
"Alah alasan, bilang aja takut cicinya diambil," Gracia membaca nama warga showroom yang menuliskan komentar itu. Ia terkejut karena komentar itu seperti menyuarakan kebenaran yang ia pendam.
"Engga sih, biasa aja. Mau orang yang ambil dia pun, belum tentu dianya mau sama orang itu. Ya gak?" Ia mengibas-ngibaskan tangannya. Walau sebenarnya agak skeptis dengan hal itu, tapi ia tetap berusaha percaya diri bahwa Shani tidak akan beralih ke member lain. Tidak ada pairing Shan yang nyata selain GreShan, Gracia percaya itu.
-----
Shani tertawa sendirian di dalam kamar sambil tengkurap. Layar laptop di sebelahnya gelap. Series yang ia tonton telah selesai. Di hadapannya ada hape yang menampilkan wajah Gracia tengah showroom. Ternyata Shani menonton showroom Gracia sejak tadi. Otomatis ia mendengar semua jawaban Gracia akan pertanyaan seputar pelukan, dan melihat langsung bagaimana ekspresi Gracia yang begitu yakin tentang ia tidak akan mau dengan orang lain.
Keyakinan Gracia tidak salah. Seberapa banyak pun yang datang dan mendekat, ia tetap akan memilih Gracia. Seberapa banyak pun yang ia dekati, ia juga masih akan kembali pada Gracia. Malah Shani merasa ragu jika pertanyaan itu ganti ditanyakan kepadanya.
"Nyebelin banget ni anak," gumamnya. Sisa tawa masih tergambar jelas di wajahnya. Sepanjang menonton Gracia Showroom, Shani beberapa kali tertawa sendiri. Kerecehannya tidak tertahankan melihat tingkah Gracia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Greshan being Greshan
FanfictionCerita ini tentang pertemanan antara Shani Indira dan Shania Gracia. Dua orang yang gaya pertemanannya menjadi panutan banyak orang diluar sana. Apa hubungan paling tidak jelas di dunia ini? Pertemanan. Tidak dimulai dengan kata "jadian" seperti ora...