2

8.1K 574 25
                                    

Showroom dengan konsep "diam  doang" tadi ternyata menjadi boomerang untuk mereka berdua. Selesai latihan, Gracia dan Shani dipanggil oleh Beby.

"Shani, Gre, kalian berdua jangan pulang dulu, ikut aku ketemu kak Putri bentar," ucap Beby yang langsung dijawab anggukan patuh oleh duo Greshan.

Mereka bertiga berjalan menuju ruangan Putri.

"Kak, Beby nih," saut Beby sebelum membuka pintu ruangan.

"Iya masuk aja," jawab Putri.

Greshan mengekor di belakang Beby begitu pintu ruangan terbuka. Tidak ada siapa-siapa di sana selain pemilik ruangan. Mereka benar-benar tidak tau alasan di balik  pemanggilan ini. Apalagi saat Beby duduk di sebelah  Putri, bukan di samping  mereka.

"Kalian tau ga kira-kira kenapa dipanggil mendadak?" Putri  memecah sunyi yang sempat menyelimuti.

Greshan menggeleng kompak.

"Tadi kalian berdua showroom kira-kira ada masalah ga?" tanya Putri lagi.

Greshan masih menggeleng kompak tapi mereka langsung sama-sama merasa sudah melakukan suatu kesalahan.

"Aku sih ga liat showroom kalian ya, tapi aku dapet info dari twitter kalo kalian diem doang. Fans tuh ga suka. Mereka kayak ngerasa dicuekin, ngerasa ga niat konten kalian tuh tadi," Beby sang kapten ikut bicara, "banyak lah pokonya hate komen buat konten kalian tadi, aku ga tau ya gimana komen di showroom," lanjut Beby.

"Gimana Gracia, Shani? Ada penjelasan ga? Karena jujur pas aku tadi nyamperin kalian bentar pas lagi showroom aku kaget karena kalian diem atau bisik-bisik doang," Putri menatap Gracia dan Shani bergantian, "Gracia deh coba karena tadi showroomnya di akun kamu."

"Ga ada niat apa-apa sih kak, aku bikin kayak gitu karena sebelumnya aku nanya kan ke warga showroom aku, nextnya mau konten yang kayak gimana nih, terus mereka jawab, showroom diem dua jam, udah kak itu doang," terang Gracia.

"Lagian juga dideket kita itu ada yang lagi photoshoot, jadi takutnya ngeganggu kalo kita berisik," ganti Shani menjelaskan.

Putri dan Beby mengangguk, mencoba memahami ucapan dua orang member itu.

"Aku ngerti maksud Gracia, tapi mungkin fans ga ngerti, ada yang ngerti tapi ga semua. Mungkin lain kali kalo emang bingung mau ngapain pas showroom, tunda dulu aja, karena fans kan ngarepin interaksi pas kita showroom, kalo diem doang, kan buat apa?"

Greshan menatap Beby lurus. Mereka mendengarkan baik-baik teguran itu.

"Bener kata Beby, jangan sampai niat kamu bahagiain fans kamu malah jadi boomerang buat kamu sendiri, karena emang ga semua fans bisa ngerti maksud kita, gimana Gracia?"

"Iya kak, maaf saya salah," jawab Gracia langsung. Tidak ingin memperpanjang masalah.

"Kamu juga Shani, kalian tuh harusnya saling ngingetin apa yang sebaiknya dilakuin apa yang engga, kamu jangan ngeiyain semua mau Gracia. Banyak kok hal yang bisa kalian lakuin dan bicarain selama showroom, ya kan Shani?" kali ini Shani yang mendapat teguran.

"Iya kak, maaf," jawab Shani.

Mendengar ucapan itu Gracia menjadi tidak enak hati.

"Jangan marahin Ci Shani dong Kak, dia gak salah," suara Gracia sedikit bergetar. Masalahnya Shani adalah orang yang hanya mengikuti kemauannya, Shani tidak bisa disalahkan atas semua hate komen dan protes fans yang ditujukan untuk konten mereka.

"Ga bisa, kan gunanya temen saling ngingetin. Kalian temenan gunanya itu kan? Kamu ngingetin Shani, dan sebaliknya," Putri melipat kedua tangannya di depan dada. Masalah ini serius.

"Kalian tuh punya banyak fans, banyak banget. Pendukung Greshan tuh pendukung paling banyak diantara semua kapal yang ada di Jeketi, aku pun ngakuin. Kita ga mau kalian diserang hate komen sebanyak hari ini dan bikin fans kalian lari. Memang kita pasti punya haters tapi jangan sampe haters kita adalah fans kita sebelumnya," Beby menjelaskan baik-baik.

Gracia benar-benar merasa amat sangat bersalah saat itu juga. Ia tidak menyangka bahwa apa yang ia lakukan bisa memberi dampak seperti ini kebanyak orang, terlebih ke Shani, "iya kak, tapi plis jangan marahin Ci Shani. Benerena ini salah aku, ga mikir dulu sebelumnya."

Shani menggenggam tangan Gracia, "Gapapa Ge, gapapa."

Gracia menggeleng, bagaimana ia bisa tidak apa-apa di situasi seperti ini.

"Yaudah kalian boleh pulang duluan, aku masih mau bicara sama Beby," Putri mempersilahkan keduanya keluar, "eh kalian harus minta maaf dan klarifikasi ya di akun kalian," sambung Putri.

Greshan mengangguk paham. Sebelum berdiri dari duduknya, Greshan kembali meminta maaf atas apa yang sudah mereka perbuat.

Greshan being GreshanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang