Sebelum perform theater, sambil mengisi waktu luang, tim KIII selalu mengadakan kegiatan yang bernama karok3an. Tujuannya simpel, supaya suasana ramai dan mood member naik. Biasanya kapten grup, Beby, selalu menjadi salah satu yang memegang mic, bernyanyi di atas panggung. Hari ini berbeda. Beby duduk di salah satu deretan kursi penonton yang ada di depan panggung. Di sebelahnya ada Shani yang duduk membelakangi panggung, menghadap kearahnya.
"Gapapa, Kak Beby jangan ga enak gitu sama aku, kan tugas kapten emang kayak gitu,"
Beby mengangguk, paham maksud Shani. Tapi ntah kenapa ia tetap merasa bersalah soal tegurannya semalam."Bukan ke ga enak, tapi gimana ya cara jelasinnya," jawabnya pelan agar tidak didengar member lain di sekitar mereka, "lagian kamu juga dari semalem gapapa gapapa mulu, ga mungkin kamu gapapa, pasti kamu apa-apa, ya kan?" sambung Beby. Ia menatap lurus center grup mereka. Bahkan di balik masker hitam yang menutup separuh wajah Shani, Beby masih bisa melihat paras sempurna yang dielu-elukan semua orang.
"Karena emang aku gapapa, Kak,"
"Emang kamu ga ada perasaan marah atau kesel atau apa?" Beby mencoba membuat Shani berbicara.
Shani diam sebentar. Ia menoleh kebelakang. Melihat beberapa member yang sibuk dengan keseruan yang mereka ciptakan, lalu kembali menoleh ke Beby."Sebenernya marah sih kak,"
"-tuh kan", potong Beby langsung.
"Tapi bukan marah ke Kak Putri atau ke Kak Beby atau ke Gracia, lebih ke sedih juga sih, dan ga tau mesti marah ke siapa juga Kak sebenernya," terang Shani.
"Kamu marah dan sedih karena apa?"
"Marah dan sedih karena baca hate komen di twitter, kayak aku ga suka aja Gracia digituin. Kalo emang ga suka ya gapapa, ga usah ditonton, left aja, ga perlu ninggalin komen kayak gitu, atau kalo mau negor pake bahasanya yang baik."
"Lagian kamu kenapa sempet-sempetnya baca hate komen itu, pasti kamu ngelarang Gracia kan? Tapi kamu sendiri malah bacain,"
"Iya," Shani cengengesan.
"Kak Beby mentang-mentang Ci Gre belum dateng, pepetin Ci Shani mulu daritadi," ucap Tasya tiba-tiba lewat mic yang ia pegang. Gracia memang belum tiba, ia masih dijalan karena selain rumahnya yang sangat jauh, ia memang pergi lebih lama dari biasanya karena harus ujian dulu.
"Tau nih Kak Beby nikung adeknya sendiri, parah banget," Eli ikut-ikutan.
"Diem ga lo bedua," balas Beby setengah teriak, membuat dua member itu dan member yang lainnya tertawa, termasuk Shani. Beby kembali menatap Shani, "mulai sekarang kamu kalo ada masalah kayak kemaren atau apa kek, jangan bacain komen-komen jahat di sosmed, biarin aja, karena kita ga bisa bikin semua orang suka sama kita, nanti malah nambah beban pikiran kamu tau kalo bacain gituan."
Shani mengangguk.
"Kalo ada apa-apa ga usah segan atau ga enak cerita ke aku, pasti aku ga bantu," sambung Beby mencoba mencairkan suasana.
Shani tertawa, "Ye Kak Beby bisa aja,"
"CI GRE!! TUH LIAT TUH CI SHANI DIAMBIL SAMA KAK BEBY MASA," Tasya atau yang akrab disapa Tety berteriak heboh lewat mic ketika melihat Gracia tiba. Baik Beby maupun Shani sama-sama kompak menoleh, mencari Gracia.
"Tety, lo kalo tereak jangan pake mic dong, kaget gue," Beby berdiri dari duduknya, ia melangkah naik keatas panggung, pun Shani yang mengekor di belakang.
"Kaget karena teriakan Tety atau kaget karena Ci Gre dateng?" Ara tersenyum jail.
Gracia ikut naik ke atas panggung, ia menggelengkan kepala didepan Beby, "Abang kok gitu sih sama aku?"
"Engga, Tety mah jangan dipercaya," jawab Beby.
"Udahlah Kak Beby ngaku aja kalo habis bucinin Ci Shani, kita semua liat kok," Jinan yang juga duduk di kursi penonton sedari tadi, ikut-ikutan memanasi suasana.
"Mereka berduaan doang noh di bawah daritadi, padahal kita heboh karokean, tumben banget kan Kak Beby ga karokean," Eli menambahi.
Belum juga Beby membuka mulut untuk menjawab semua ucapan itu, kembali dari kursi penonton, Muthe ikut memanasi suasana, "Tuhkan kak Beby padahal tadi udah aku bilang sama aku sama Cristy aja, kena kan sekarang,"Shani tertawa, pun member-member lain, mereka menikmati suasana itu, "Kok kamu malah ketawa?" Gracia ganti bertanya ke Shani.
Bukannya Shani yang menjawab, malah Aya yang bersuara, "Inget Ci Gre, Ci Shani ga pernah salah, jadi marahin Kak Beby aja,"
"Bener juga sih," Gracia membatalkan serangannya.
"Bener-bener lu Ayaya," Beby shock, "kita ngomongin flamenco buat nanti, ya kan Shan?" Beby meminta pembelaan dari ucapan bohongnya.
Shani mengangguk sambil tertawa di balik masker.
"Bohong, aku ga denger ada kata flamenco sih tadi selama mereka ngobrol," Nanda di sebelah Jinan setengah berteriak, membuat semua member termasuk Beby tertawa.
"Ini ga ada yang mau belain gue apa gimana nih? Kok gue diserang mulu?"
Shani akhirnya menyudahi perdebatan itu mengingat mereka harus mulai GR, "Ga ada Ge, kita emang ngomongin Flamenco buat perform ntar," ucapnya disusul pelukan sekilas yang kembali membuat semua member berkomentar.
"Ci Shani emang ga pernah bisa salah,"
"Gue kalo jadi Gre mana ada niat buat ngambek lagi,"
"Batal ngambek,"
"Permasalahan selesai,"
"Greshan doang kalo ada masalah bukannya gelut malah pelukan,"
"Fix emang Kak Beby yang salah,"
Shani kembali tertawa dengan segala komentar itu. Bukan apa, Shani tau walau sekarang Gracia tampak tidak pusing dan menganggap perdebatan tadi hanya candaan, nanti saat mereka tengah berdua, Gracia akan kembali bertanya kejadian yang sebenarnya. Ia bisa saja menceritakannya ke Gracia tapi ia tidak ingin Gracia larut dalam hal ini.
-----
Momen Beby dan Shani belum berhenti ternyata. Saat perform Ramune, Beby kembali membawa-bawa Shani dalam sesi MC pertama. Tapi yang membuat heboh dan rusuh para member KIII bukan itu, melainkan jawaban Shani saat MC selanjutnya.
"Emang gimana sih?" tanya Anin penasaran. Mereka semua telah selesai perform dan berganti baju.
"Lagi bucin sama Shani, hai aku Beby," nanda menirukan Jiko buatan Shani tadi lengkap dengan senggolannya ke Beby.
"Salting ya?" lanjut Indy. Ia menirukan reaksi Gracia tadi.
"Padahal panas," Nanda tertawa sangat puas bersama member lain.
"Eh eh tapi tadi selesai flamenco pun ci Shani sama kak Beby keluarnya gandengan, kompak banget ga sih mereka hari ini," Anin melanjutkan.
"Bener-bener lo semua, ga ada abisnya nih kalo begini," Beby geleng-geleng kepala.
"Pengen dibucinin juga, bucinin aku dong," Gracia menatap ke sembarang arah.
"Sama aku mau ga Ci Gre? Kan Ci Shani udah sama Kak Beby," Ara maju. Ia langsung mengamit lengan Gracia. Senyum lebarnya tercetak jelas di wajah..
"Buara beraksi," komentar Shani yang berdiri di sisi lain Gracia.
"Ara mah Buaranya terang-terangan, ya ga Araso?" Gracia menjawab ucapan Shani tapi padangannya ke Ara.
Shani menggelengkan kepala, "Kocak ni anak,""Gila Ci Gre sekali ngomong ngena banget," Chika menyaut.
Beby yang sadar akan sedikit perubahan reaksi Greshan, langsung mengalihkan topik. Ia mengomandoi semua member untuk makan malam sebelum mereka lanjut ke tempat latihan.
-----
Di basecamp tempat latihan, Gracia masuk kedalam ruangan kamar begitu ia tiba. Semua member memberi nama ruang kamar karena disudut ruangan, disulap menjadi pojokan yang mirip kamar tanpa kasur. Ada beberapa boneka dari ukuran paling besar hingga kecil, di dindingnya foto-foto masa kecil dari beberapa member.Di ruangan itu tidak hanya ada Gracia, di boneka besar lainnya yang ada di sisi lain karpet, ada Gita dan Chika, dan di meja yang letaknya persis di sebelah pojokan kamar, ada Cristy dan Muthe.
Pintu ruang kamar terbuka, semua menoleh."Ada Gracia ga?" tanya Shani pelan di depan pintu yang terbuka.
"Ada Ci, lagi istirahat," jawab Cristy menunjuk ke arah Gracia yang tidur menghadap dinding, memunggungi Gita dan Chika.
Shani melangkah masuk, ia membuka sepatu lalu naik keatas karpet. Ada ruang kosong diantara Gita Chika dan Gracia, "daritadi?" tanyanya menoleh ke Gita dan Chika. Nada suaranya berbisik.
"Ga juga sih, Ci," jawab Gita.
"Ge..." Shani memanggil Gracia pelan. Ia tengkurap dan menyandarkan dagunya di lengan Gracia.
"Lembut banget Ci Shani manggil Ci Gre," gumam Gita, pelan.
"Adem yak," balas Chika tak kalah pelan.
"Ge.. kamu tidur?" panggil Shani sekali lagi.
"Apa, Ci?" Gracia menjawab dengan mata terpejam.
"Kamu tidur?"
"Iya," Gracia enggan membuka mata atau menoleh ke Shani. Ntah kenapa ia bete karena semua kejadian tadi. Sepanjang selesai perform, dari makan malam hingga menuju ke sini, ia berusaha menghindari Shani demi memperbaiki moodnya. Tapi perasaan itu ia sangkal. Ia yakin ia hanya lelah karena masih dalam masa ujian dan sibuk perform lalu latihan hingga malam.
"Maaf ya," gumam Shani sangat pelan. Saking pelannya ia yakin Gita dan Chika pun tidak bisa mendengar, apalagi Cristy dan Muthe yang sibuk cekikikan sejak tadi.
"Hm," jawabnya singkat. Ia yakin Shani tau bahwa ia bete. Mereka sangat mudah menebak perasaan satu sama lain.
Shani merasa cukup dengan jawaban itu. "Gita, Chikuy, ntar bangunin ya kalo mau latian," ucap Shani memperbaiki posisi tidurnya.
"Oke, Ci," kompak Gita dan Chika menjawab.Gracia akhirnya terlelap dengan Shani yang tidur terngkurap di sebelahnya. Mau bagaimanapun ia bete dan marah karena Shani atau karena apapun, ia tau ia hanya butuh Shani juga untuk meredakan emosinya maupun menenangkannya. Tidak yang lain.
Shani, ia mengalah. Ia juga bete sebenarnya dengan Gracia selesai perform tadi, tapi ia tau perasaan betenya tidak sebesar Gracia kepadanya. Maka dari itu dia mengalah dan meminta maaf demi kebaikan mereka berdua.
-----
-----
Ini masih fiksi ges, ga ada yang nyata. Btw, komen dong kalo udah selesai baca karena komennya seru
KAMU SEDANG MEMBACA
Greshan being Greshan
Hayran KurguCerita ini tentang pertemanan antara Shani Indira dan Shania Gracia. Dua orang yang gaya pertemanannya menjadi panutan banyak orang diluar sana. Apa hubungan paling tidak jelas di dunia ini? Pertemanan. Tidak dimulai dengan kata "jadian" seperti ora...