24

5K 377 72
                                    

Mendung menggelantung di atas kepala tim J sejak GR semalam. Hari ini tim mereka resmi kehilangan kepala, kehilangan sang kapten, kehilangan salah satu member generasi satu yang mereka miliki. Frieska Anastasya. Berbeda dengan Nadila dan Rona, Frieska memilih lebih dari lima belas member untuk perform saat last show graduationnya. Semua tim ia ambil perwakilannya, mulai dari tim J, KIII, T, serta member academy.

Ada air mata yang jatuh di sana, ketika Beby dan Gaby berdiri di samping Frieska, bernyanyi membawakan lagu hometown. Ada air mata yang jatuh di sana, ketika Frieska pindah berdiri di samping Beby, menatap Gaby di sisi lain, seolah memberi gambaran akan nasib Gaby besok dan seterusnya, sendirian tanpa teman satu generasi.

Sebanyak apapun air mata yang jatuh, ucapan baik tentang sosok Frieska lebih banyak lagi, kenangan indah akan kebaikannya yang mungkin ia sendiri tidak ingat lagi kapan pernah melakukan itu, kebiasaan-kebiasaan kecilnya yang positif dan memberikan manfaat untuk member lain, serta harapan dan doa baik selepas ia tidak di grup ini lagi, mengalir keluar dengan lancar dari mulut para member-member saat mengisi MC, tanda bahwa tidak ada yang tidak menyayangi keberadaannya yang sudah sembilan tahun tumbuh dan ada di grup ini.

Seperti biasa, last show graduation ditutup dengan foto bersama seluruh member yang perform. Mereka duduk membelakangi penonton yang hadir agar para penonton itu ikut terekam abadi di secarik kertas yang akan bercerita tentang hari ini jika dipandangi lagi suatu hari nanti.

Jabieb menurunkan kamera dari pandangan, "Yang di pinggir rapetin lagi duduknya ke tengah," ucapnya kepada para member yang masih mengatur posisi duduk. Gracia menoleh ke samping mencari sosok Shani yang ternyata ada di paling ujung setelah Ara dan Eli. Gracia memundurkan sedikit duduknya ke belakang, menoleh kanan kiri, merasa ada yang tidak sesuai dan tidak pas. Ia akhirnya berdiri, sebelah tangannya memegang tangan Shani yang sudah duduk di sebelah Eli.

Tidak ada tenaga yang Gracia berikan pada pegangan tangannya di pergelangan tangan Shani, tidak ada tarikan paksa pada uluran tangan itu, tapi Shani secara otomatis berdiri karena melihat Gracia berdiri.

"Belakang aja," ajak Gracia.

Tanpa mengucapkan apa-apa apalagi mengeluarkan kalimat bantahan, Shani mengikuti kemauan Gracia, membiarkan pergelangan tangannya dituntun hingga ketempat yang Gracia inginkan mereka duduk.

"Di sini,"

Shani tersenyum samar melihat tempat yang dipilih Gracia. Barisan paling belakang. Sangat jauh dari tempat pertama kali mereka duduk, baris depan.

Tidak ada siapa-siapa di barisan itu selain mereka berdua, padahal satu baris di depan mereka masih menyisakan ruang kosong di sisi kanan maupun kiri, sangat cukup dan tidak akan berdesakan seandainya mereka memang akan bergabung pada baris itu. Tapi Shani tidak protes dan bertanya macam-macam, ia langsung duduk, mengambil tempat di sebelah Gracia, mengikuti mau anak itu seperti biasa.
-----
Berbeda dengan member tim J yang sudah sendu sejak malam GR kelulusan last show Frieska, wajah tim KIII jauh dari kata itu. Tidak ada mendung yang menggantung di atas kepala para member KIII malam ini walau mereka tengah GR untuk last show kelulusan Beby besok. Tawa dan candaan mengalir tanpa henti memenuhi panggung.

Beberapa member tim lain yang dipilih Beby untuk tampil di last shownya dan masih tinggal di theater walau bagian mereka telah selesai, sampai menatap heran keadaan panggung saat member KIII tengah GR untuk perform Ramune, "Gue ga ngerti ini mereka emang pada belum sedih atau pura-pura ga sedih aja?" Cindy tidak bisa melepaskan matanya dari atas panggung, pun Gaby.

"Beda banget sama kita tadi malem, belum apa-apa udah pada mau mewek," Gaby membandingkan keadaan tim J tadi malam dengan keadaan tim KIII malam ini.

Cindy mengangguk setuju. Ia dan Gaby memperhatikan dalam diam dari bawah panggung. Tertawa ketika Christy dan Muthe menganggu Beby, tertawa ketika melihat Beby dan Anin yang berdebat masalah hal sepele dan member lain malah makin memanas-manasi, tertawa menyaksikan Beby yang di ceng-ceng-in oleh membernya saat melakukan aksi bucin kepada Shani. Mereka hanya tertawa, tertawa, dan terus tertawa hingga lagu terakhir akhirnya diputar, dan Cindy maupun Gaby menyadari satu hal.

Ada kesedihan di balik tawa itu. Disimpan rapat demi mendapat setitik kenangan bahagia di hari yang tersisa.

"Apa karena efek lagu?" Gaby melirik ke Cindy. Lagu Sakuran No Hanabiratachi memenuhi theater. Ntah sejak kapan lagu ini selalu memberikan aura kesedihan jika didengar.

Greshan being GreshanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang