22

4.6K 449 78
                                    

Member row satu langsung heboh begitu kembali ke backstage, membahas kelakukan sang kapten yang di luar dugaan.

"Bisa-bisanya pake ngerangkul Kak Abin coba," Indy menggelengkan kepala. Mereka semua tengah berganti baju sesuai unit song masing-masing.

Anin menoleh, "Tau nih, gue berasa lagi kayak uji nyali weh, mana kalian pake manas-manasin."

"Biar panas aja, jadi seru," saut Chika santai.

"Lagian kamu ga mau liat ke arah aku, yaudah aku samperin."

"Gue juga kalo jadi Kak Abin pasti bakal nengokin Ci Shani, deg-degan cong digituin di depan pawangnya langsung,"  terang Indy.

Row dua ikut bergabung di backstage, kedatang mereka menambah ramai suasana karena mereka juga memang ingin membahas momen GreNin di atas panggung tadi. Sebelum membahas ke situ, Jinan lebih dulu melaporkan apa yang terjadi saat MC row mereka, tepatnya MC Shani, "Ci Gre tau ga, tadi Kak Beby sempet-sempetnya pengen tukeran posisi sama Aya pas udah giliran Ci Shani,"

"Biar apa?"

"Biar dikasih kalimat kasih sayang lah Ci Gre, gimana sih?" Eli berusaha sabar, ingat bahwa kapten mereka suka lamban mencerna ucapan.

"Kak Beby bucinnya makin jadi, fix,"

Pernyataan Eli disetuji oleh Gracia di dalam hati. Makin ke sini, makin dekat hari graduatin, Beby makin sering bucin ke Shani.

"Ci Shaniiiii," panggil Muthe dari tempatnya berganti baju, "mitos atau fakta Ci Shani beneran panas ngeliat Ci Gre ngerangkul Kak Anin?"

"Jangan lupa bagian, walaupun aku jarang bilang ini tapi aku sayang banget sama kamu," Aya tak lupa membentuk love sign menggunakan dua jarinya, meniru apa yang dilakukan Gracia.

Shani tertawa, ia sudah selesai berganti pakaian, "Enggalah, ngapain panas, kan aku pendukung GreNin, ya ga, Ge?"

Gracia menatap datar Shani, malas mendengar ucapan dan tanya yang ditujukan ke dirinya. Ia sangat tau Shani sengaja berucap demikian karena tengah mengeluarkan kekesalan, "Tuh kalian denger ga, Ci Shani aja gapapa malah ngedukung."

"Jadi engga ada GreShan-GreShanan nih Ci Shani di valentine ini?"

Shani diam sebentar, berpura-pura sedang berpikir, "Liat nanti deh, sekarang GreNin dulu, lebih seru,"

Indy tertawa, "Serem amat Ci Shani,"

"Malah makin panas ga sih? Kak Anin gimana mau ga GreNin hari ini?" Aya beralih ke Anin yang sejak tadi belum buka suara saat member row dua bergabung ke pembahasan.

"Gapapa nih, Ci?" Anin melempar tanya ke Shani.

Pertanyaan Anin langsung dijawab anggukan kepala oleh Shani, "Gapapa, aku ngedukung."

"Gapapnya agak panas ya bun," sindir Gracia, membuat semua member tertawa, termasuk Shani. Bedanya member lain tertawa karena merasa lucu, Shani tertawa karena merasa disindir balik oleh Gracia.

"Tadi juga pas di atas panggung, gapapa-nya Ci Shani panas banget," ujar Gita, "gapapa lah, gitu," ia menirukan bagaimana nada suara Shani tadi di atas panggung.

"Buruan kek row tiga balik, makin panas nih," gumam Gracia pelan namun tetap didengar semua orang.

"Makanya Ci Gre, jangan suka uji nyali kayak tadi, belum dibales Ci Shani aja udah pusing sendiri kan," ledek Indy tertawa bahagia bersama yang lain.

Ucapan Gracia terkabul, member row tiga kembali ke backstage, sementara ia dan dua member lain kembali naik ke atas panggung, membawakan unit song cross.

"Padahal gue nungguin Shani ngamuk di panggung pas Gre ngomong sayang ke Anin," Beby langsung buka suara sebelum berganti baju.

Eli menoleh, "Sebenernya udah selesai sih Kak Beby pembahasannya, Ci Shani sudah bersabda, tapi gapapa kalo mau dibahas lagi, seru soalnya."

 Pembahasan MC satu masih menjadi topik hangat dan menarik diperbincangkan.

"Ci Shani emang bilang apa?" Ara penasaran maksud ucapan Eli.

"Ci Shani tim GreNin, hari ini ga ada GreShan-GreShaNan."

Anin tersenyum bangga, dua tangannya terlipat di depan dada, "Apaan Kak Anin sok berani lo, tadi aja pas di panggung langsung panik banget," ejek Tasya, menjatuhkan keberanian Anin di depan Shani saat itu juga.

"Gue yakin banget nih Ci Shani ngomong tim GreNin tapi dalem hati udah pengen gulingin kursi penonton saking keselnya," tebak Nanda, membuat semua orang termasuk staff tertawa.

"Engga, hari ini kan hari kasih sayang, jadi kita mesti saling sayang."

"Asik, mau dong di sayang Shani."

"PEPET TEROS KAK BEBY!" teriak Jinan menutup pembicaraan karena Shani harus naik ke panggung bersama Christy, membawakan unit song selanjutnya.
-----
"Makan di bawah ya, di tempat biasa," Beby mengomandoi member KIII sebelum meninggalkan theater dan kembali ke basecamp.

Theater Ramune edisi valentine selesai, ditutup dengan GreShan yang sekali lagi menjadi bulan-bulanan member lain karena tema MC. Kali ini karena MC dua, pertanyaannya tentang siapa member yang ingin diajak melewati valentines days, kemana, dan akan melakukan apa. Sepanjang Shani menjawab, Gracia menatap ke arah Shani yang memilih Nanda sebagai jawaban, mendengarkan dengan baik celothen Shani, tapi tidak memasukkannya ke telinga.

"Ci Gre jangan lupa kapan-kapan kita ke Garut buat makan es garut," Ara membahas kembali jawaban yang ia ucapkan di atas panggung, "gapapa kan Ci Shani aku sama Ci Gre? Kan Ci Shani milih Kak Nanda?" pancing Ara sambil menahan tawa.

"Ci Shani mah ga peduli juga kita mau ke mana, kan dia sama Nanda," ucap Gracia menatap lurus Shani yang berdiri di seberangnya. Ia berusaha mengeluarkan kekesalan dirinya sendiri walau tau sejak awal ia yang salah.

"buAra meresahkan," saut Eli.

"Gapapa, asal dibalikin lagi aja ke sini," jawab Shani santai tanpa mau menoleh ke Gracia sedikit pun. Bukan tidak sadar sedang ditatap, tapi malah sengaja karena tau Gracia sedang menatap.

"Kalo ga dibalikin gimana Ci?" tanya Ara lagi.

"Susul lah ke Garut,"

Eli bertepuk tangan mendengar jawaban Shani "Uwu, jangan lupa balikin Ra, denger ga lo?"

"Theater selesai, GreShan kembali," simpul Indy.

Gracia menatap punggung Shani yang berjalan di tengah Aya, Beby, Chika, Christy dan Muthe, enam member pergi lebih dulu, ia memilih tidak ikut melangkah bersama rombongan itu walau sudah selesai bersiap sejak tadi.

Greshan being GreshanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang