YN ☞ 14. Curhat

705 24 0
                                    

Ada sesuatu diakhir cerita
Tapi kalau...
Ga komen, ga kasih bintang,
cerita ga bisa dilanjutkan😐!!

Ga komen, ga kasih bintang,cerita ga bisa dilanjutkan😐!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Nono lalu kembali memeluk Yaya dengan erat. Yaya seperti semula, hanya menangis dan tak membalas pelukan itu. Meskipun awalnya Yaya memberontak tapi lama kelamaan pergerakannya mulai melemah.

Beberapa saat kemudian. Masih dalam posisi berpelukan. Nono terkejut setelah merasa tubuh Yaya semakin berat, ditatapnya wajah gadis itu yang sudah dalam kondisi pingsan.

Dengan sigapnya Nono menggendong gadis itu untuk diantarkan ke RS. Namun niatnya itu sementara terhenti ketika melihat tangan kanan Yaya yang terbungkus handuk putih itu dipenuhi darah.

"YA AMPUN YAYAAAAA!!!" Teriak Nono frustasi.

Setelah itu Nono langsung membawa Yaya kerumah sakit. 

•••••

RS...

"Saudari Yaya pingsan dikarenakan kekurangan darah. Tapi kondisinya sekarang tidak terlalu buruk. Jadi mas jangan terlalu khawatir. Saudari Yaya bisa menginap hari ini dan pulang besok agar kami bisa mengganti perban ditangannya." Jelas seorang dokter perempuan berkacamata.

Nono mengangguk mengerti "baik dok. Terimakasih" ujar Nono dengan wajah masih khawatir.

Dokter mengangguk sambil tersenyum "saya harap mas jaga baik-baik saudari Yaya karena dia sedang hamil. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang lagi" tegur dokter.

"Baik dok." Jawab Nono mengiyakan. Ia semakin khawatir bisa menjaga Yaya dengan baik atau tidak.

"Baiklah, kalau begitu saya permisi dulu." Ujar dokter. Nono mengangguk lalu melirik dokter itu yang semakin jauh dari pandangan.

Nono lalu memasuki ruangan bernuansa putih itu. Ia melihat Yaya terbaring tak berdaya di sana. Tapi untunglah tak sampai diinfus.

Nono duduk disebuah kursi disebelah tempat Yaya berbaring. Menjaga gadis itu dengan pikiran penuh kebingungan atau pusing 7 keliling.

3 jam kemudian.

Yaya mengedipkan matanya, berusaha mengonsdisikan dengan cahaya ruangan itu. Ia mengucak matanya. Setelah dirasa sudah sadar sepenuhnya, Yaya lalu melirik seluruh penjuru ruangan itu. Dan ia mendapati tubuh kekar Nono dengan tubuh dikursi dan kepala diranjang.

Yaya menghela nafas. Ia kemudian menatap luka ditangannya yang sudah diperban rapi.

"Ck. Orang mau mati dihalangin!" Ujar Yaya kesal.

YAYA DAN NONOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang