YN ☞ 07. Ciuman?

3.2K 20 0
                                    

#

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#

Jarum jam menunjukkan pukul 20.45.

Yaya sedang duduk termenung balkon rumahnya sambil menatap bintang.

Yaya merasa heran kenapa hari ini Lufi tak membawanya bersamanya?

Tapi itu juga bagus untuk Yaya. Tapi masa setelah yang ia lakukan kemarin malam lalu ia menghilang.

Ck, semakin dipikirkan kepala Yaya semakin sakit. Akhirnya ia menghentikan kegiatan itu.

Ping!

Bunyi hp Yaya membuat ia tertarik untuk membuka pesan itu.

+6281237......
Sygku sorry ya malam ini aku nggak jemput kamu. Kita ketemu besok disekolah 😘. Oh iya, khusus malam ini kamu boleh ketemu sama si culun Nono. Tapi cuman malam ini ya😏. Ya udah cuman itu aja. Save no aku ya syg, Lufi ❤️

Setelah membaca pesan itu Yaya langsung menyeringai, kalimat khusus malam ini kamu boleh ketemu sama si culun Nono membuat Yaya rasanya ingin muntah.

Amarah memenuhi benaknya ketika mengingat lelaki itu, Nono yang membuat ia menjadi rusak.

Yaya menghela nafas "haaaah"

Krruuuukruuu

Ia mendengar suara bergemuruh didalam perutnya. Ya apalagi kalau bukan badai kelaparan. Ia berjalan menuju kulkas mencari makanan, namun nihil, tak ada secuil pun makanan disana.

Terpaksa ia harus membeli bahan makanan untuk memasak. Ia sengaja pergi berjalan kaki karena ingin menikmati suasana malam.

Setelah selesai berbelanja, ia duduk disebuah bangku diseberang jalan dari supermarket itu, sambil menikmati es krim rasa pisang itu. Sekitar 2 es krim sudah dilahapnya, dan ini yang ke tiga.

Tak selang beberapa detik kemudian seseorang duduk disebelah kirinya.

Yaya tak menatapnya, lebih menarik menatap es krimnya daripada orang itu.

"Enakan liatin es krim ya daripada gue" ujar orang itu, atau yang akrab dipanggil Nono.

Yaya membelalakkan matanya. Seketika ia berhenti menjilat es krimnya. Dengan slowmo ia melirik orang disebelahnya.kaget.

Namun ia kembali melakukan aktivitasnya seperti semula. Tanpa memperdulikan Nono.

Nono menghela nafas "Ya..."

YAYA DAN NONOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang