YN ☞ 28. Ketahuan

443 12 0
                                    

Vote ama komen lah cong🙄🙏

Vote ama komen lah cong🙄🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua hari sudah berlalu. Jam menunjukan pukul 06.06, sabtu pagi. Nono dan Yaya menghabiskan waktu setiap harinya dengan bahagia. Tapi ada seseorang yang selalu mengikuti mereka dengan tak bahagia, Vina.

Bahkan saat ini juga Vina sedang mengintip mereka dari balik pohon disebuah taman. Sedang, Nono dan Yaya sedang menikmati es krim disebuah bangku taman.

"Ginana nak? Mau es krim gak?" Tanya Nono sembari mengelus perut Yaya dan sedikit menunduk agar bisa berbicara kepada bayi dalam perut Yaya.

[Eh... Nono bicara ama siapa? Nak? Kok ke perut Yaya?. Batin Vina]

"Mau mau mau" ujar Yaya sedikit membuat suara yang berbeda.

Nono menempelkan telinganya pada perut Yaya "hah nggak mau?" Ujar Nono.

[Wah nggak beres nih. Masa Yaya udah hamil. Itu anak Nono?. Batin Vina.]

Yaya memegang kepala Nono dan menempelkan lebih dekat pada perutnya. Dan Yaya mendekati mulutnya pada telinga Nono yang satunya. "MAU QINONO" teriak Yaya pada telinga Nono.

Bukannya protes, Nono malah terkekeh sembari berusaha melepaskan tangan Yaya.

"Mami kamu galak amat nak. Hahaha" ujar Nono sembari memberikan es krim pada Yaya.

"Lu sih umpan emosi mulu" Yaya memanyunkan bibirnya. Menerima es krim.

Nono hanya terkekeh.

"Yaya?!" Ujar seseorang yang tepat berada didepan Yaya dan Nono, orang itu bukanlah Vina melainkan Kuzi.

Yaya langsung berdiri dengan wajah agak tegang "Kuzi?"

Cowok berjaket putih dengan celana training itu membuka headset dari telinga kanannya, meninggalkannya menggantung.

Kuzi membelalakan matanya "lo..." Kuzi menatap interlns Nono "dia?..." Kuzi kembali menatap Yaya penasaran. Pandangannya saja Yaya sudah tahu apa yang dia maksud.

Yaya tersenyum lalu mengangguk dua kali.

Deg!

Kuzi seperti terpukul, mengetahui bahwa sahabat sekaligus orang yang ia cintai(?) Ini ternyata sudah memiliki pasangan, sedangkan dia masih berharap. Mungkin ini saatnya untuk mundur.

"Kuzi?" Yaya membangunkan Kuzi dari lamunan.

Kuzi tersadar dan langsung memeluk Yaya "uhuhu. Sahabatku yang jomblo seumur Tom Cruise akhirnya pacaran juga. Terharu gue!" Ujar Kuzi dramatis.

Yaya balas memeluknya sambil terkekeh. Yaya bisa mendengar lagu You are the reason. Dari headset kiri Kuzi yang masih melekat pada telinga kirinya. Yaya makin tenang mendengar lagi itu sambil memeluk tubuh hangat Kuzi, mencium aroma tubuh sahabat yang sudah lama menghilang.

YAYA DAN NONOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang