YN ☞ 15. Jujur

632 23 0
                                    

Mau apa?

YN ga update hari ini.

Soalnya bab sebelumnya sepi, baik komentar

maupun bintang. Updatenya 2 bulan lagi, L mau

hiatus...






















































Tapi bo'ong:v

Cusss lanjoooot!


Jangan lupa kasih bintang & komentar (>▽<)


Jangan lupa kasih bintang & komentar (>▽<)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Ujaran Yaya terhenti dan bola matanya melebar ketika...

"Hmmphh" desah Yaya ketika ia merasakan kejutan pada perutnya.

Nono memeluk erat perut Yaya. Nono lalu mengangkat wajahnya. Dari situ Yaya pun kaget.

Nono mendekatkan wajahnya pada wajah Yaya. Semakin dekat dan dekat, Nono melepaskan pelukan pada perut Yaya. Nono lalu meletakan tangannya pada leher Yaya.

Yaya sudah merasakan deruh nafas Nono pada wajahnya, begitu juga Nono.

"Gue lakuin ini karena kemauan gue." Ujar Nono.

Setelah itu, Nono menautkan bibirnya pada bibir merah muda Yaya. Ia mencium Yaya dengan lembut Yaya mulai merem melek menerima dengan tulus perlakuan itu.

Nono bahkan mampu membuat Yaya takluk dengan perlakuan lembut itu, meskipun begitu ia tak berniat melepaskan sedetikpun lumatan itu. Decapan kecil terdengar diantara ciuman mereka.

Yaya bahkan sekarang Yaya mulai membalas ciuman itu. Meskipun tak berimbang karena ia lebih senang jika bibirnya dimainkan oleh Qinono.

Drrrrttt drrrrttt....

Getar ponsel tak membuat mereka menghentikan kegiatan itu. Namun karena ponsel itu terus bergetar tak henti, akhirnya Yaya sadar lalu melepaskan penyatuan bibir mereka.

Nono hanya dia kebingungan, Nono langsung menduduki kembali dirinya dengan benar diatas kursi. Setelah itu ia mengambil benda pipih yang diberikan oleh Yaya.

"Dari papi lo", ujar Yaya.

Nono menarik nafas lalu meraih ponsel itu "gue keluar sebentar" ujar Nono lalu keluar dari ruangan itu guna mengangkat telepon.

YAYA DAN NONOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang