Sang polisi yang melihatku mulai bertingkah tidak karuan saat perkataannya belum selesai langsung menenangkanku dengan beberapa kata yang melegakan hati dan sel-sel pernapasanku sedikit berelaksasi
"Tenang saja dik... Dia tidak memiliki luka apapun di tubuhnya, yang saya lihat dia hanya memiliki beberapa memar atau goresan kecil. "
"Syukurlah, " Kataku sambil menghela nafas dengan terdengarnya kabar yang sangat membuat hatiku lega.
"Tetapi ada sesuatu yang lain terjadi dengan nenekmu itu, pada kulit nenekmu terdapat bekas tarikan yang kita asumsikan berasal dari dalam tubuhnya. "
"Aaaaaa... Pak, saya tidak ngerti maksudnya apa. Tapi nenek saya baik-baik saja kan pak? Iya kan pak? "
Kataku memastikan berulang-ulang kali karena permukaan wajah dari sang petugas keamanan seperti tidak rileks dan sedikit berubah-ubah dan disertai keringat, padahal itu di rumah sakit yang Ber-AC."Kamu sama sekali tidak akan mengerti ini, nanti akan saya katakan bagaimana penjelasannya saat kamu sudah cukup mengerti tentang isi dunia ini. " Pak polisi ini seakan-akan tidak ingin memberitahukan kebenaranatau fakta yang belum kuketahui tentang nenekku yang sepertinya memiliki keadaan yang buruk, jika ditilik dari perkataan sang petugas keamanan.
"Pak, tolonglah pak... Apakah dia baik-baik saja? " Kataku sambil menggoyangkan bahu dan tangan petugas keamanan dengan wajah memelas dan hampir menitikkan air mata.
"Baik baik, saya akan katakan keadaan nenek kamu dengan sejujurnya... Tapi jika kamu menangis atau bertingkah aneh, saya tidak akan menjawabmu sekalipun! " Pak polisi itu mengambil nafas dan memintaku untuk diam saat akan mengucapkan setiap patah kata.
"Baik, keadaan nenekmu memang tanpa luka... Tapi dia menderita serangan jantung dan shock yang untungnya tidak berakibat fatal pada dirinya. "
"Apakah dia sekarat? "
"Ti-tidakkk... Dia hanya menderita serangan jantung ringan saat melihat sesuatu di rumahmu. "
"Pak, apakah rumah saya aman-aman saja setelah saya dan nenek saya pingsan? " Kataku bertanya kembali lagi dan lagi, unrungnya ia menjawab semua pertanyaanku dengan sangat sabar. Pandangannya sedikit bingung karena pertanyaanku.
"Semua aman, tidak ada yang terbakar maupun bekas-bekas bercak merah maupun apapun itu... Bersih. Ah iya, aku akan pergi untuk sementata... Jadi kau jangan kemana-mana maupun bertingkah yang tidak-tidak ya. " Katanya sembari mengangkat tubuhnya dari kursi dan menuju arah pintu rumah sakit.
"T-tunggu... " Kataku mencoba menahan gerakan petugas keamanan itu dan ia langsung kembali kedepanku dan bertanya lagi, "Ada apa? "
Aku langsung bertanya padanya perihal video atau foto yang menampilkan rumah nya tadi.
"Oh, aku ada... Tapi bisakah nanti dahulu---aku punya suatu urusan lain. " Katanya sembari menutup kantong di baju dan celananya, takut ada yang terjatuh.
"Baiklah, terimakasih pak... Hati-hati dijalan. " Kataku sembari memberinya salam perpisahan dengan tangan kananku kulambai-lambaikan di udara.
Ia langsung beranjak dan pergi, teman dari pak polisi itu datang dan menjemput polisi itu dengan jari jempol menunjuk luar. Artinya jemputan sudah datang.
Mereka langsung pergi dari rumah sakit itu dan bergegas menaiki sebuah mobil dinas hitam yang memiliki logo aneh didepannya.
Mereka langsung pergi dan berputar sebentar untuk pergi kearah sebaliknya, sedikit memasuki gang dan hilang entah dimana.
"Baiklah tuan-tuan, bisa kita mulai saja pembicaraan penting kita pada hari ini? " Kata salah satu dari mereka sambil menarik sesuatu dari sudut pintu.
"Silahkan pak. " Kata mereka semua hampir bersamaan, dan sang pemimpin yang berbicara tadi langsung meminta mereka duduk dengan rapih dan sebuah meja lipat yang entah bagaimana bisa muat diantara sudut-sudut mobil.
"Mobil ini semakin baik saja dalam segala hal. Tetapi sepertinya saya berbicara terlalu banyak, jadi baik silahkan mulai pak. " Kata sang petugas keamanan yang langsung meminta sang pemimpin untuk melanjutkan pembicaraan penting mereka yang tadi.
"Ok, mari kita lihat disini data-data dari seluruh hal yang telah kita lakukan selama ini. " Katanya sembari mengusap tumpukan lembaran yang cukup tebal, dan semua lembaran itu langsung meminta tersebar dari lembaran awal hingga akhir secara rapih.
"Ya, sepertinya ada penurunan signifikan pak dengan jumlah orang-orang yang sudah kita tangani. Terutama apakah bapak tahu tentang salah satu anak di rumah sakit tadi? " Kata salah satu dari mereka sambil menaikkan salah satu dari lembaran file yang tersibak
"Yang tadi ditangani oleh bapak ini, dia menangani seorang gadis perempuan yang aneh. " Katanya sambil menunjuk sang petugas keamanan serta fotoku diantara tumpukan kertas yang sedikit berserakan.
"Maksudmu? " Sang pemimpin langsung bertanya perihal ada apa yang aneh dari gadis berumur 5 tahun, karena jarang sekali ada kasus anak umur 5 tahun.
"Jadi begini pak... Tetapi daripada saya menjelaskan secara panjang lebar, lebih baik bap... " Mulut slaah satu dari mereka yang hampir menyelesaikan kata-kata langsung terkunci rapat.
"Sst, kamu jangan banyak omong... Tolong kamu yang pergi kesana jelaskan ke saya. " Katanya sambil menunjuk sang petugas keamanan yang masih bingung, tetapi supaya tidak dihukum seperti itu ia langsung menjelaskan secara singkat.
Beberapa menit kemudian mereka sudah menyelesaikan rapat singkat mereka.
"Baik tuan-tuan, kita sudahi saja... Pak, tolong kembali ke jalan raya. " Kata sang pemimpin yang langsung mengetuk pembatas mereka.
'Tok... Tok... Tok'".... "
"Sretttttttt'
Pembatas antara jendela dengan ruangan merekapun dibuka, dan terlihat sebuah mayat berlumuran darah dengan mata yang sudah memutih dan layaknya orang yang sudah kehabisan nafas."Pak... Pak... ASTAGA" Sang pemimpin yang kaget dengan pemandangan yang ganjil itu langsung menutup pembatas dengan cepat, ia langsung meraih gagang pintu dan ingin keluar.
"Pak, ingat kita bisa mati jika berada diluar mobil. " Kata sang petugas keamanan yang langsung mencegah sang pemimpin membuka pintu mobil.
Dan didalam mobil itu terjadi sebuah pembunuhan ruang tertutup yang sangatlah aneh karena...
Sang pembunuh...
Tidak panik sama sekali, dan tersenyum diantara tumpukan kepanikan
BERSAMBUNG---
YOU ARE READING
Nilam
Mystery / ThrillerDi dunia ini ada begitu banyak misteri, dari misteri sosok yang digambar oleh da vinci dalam sebuah lukisan bernama Monalisa. Atau hal layaknya killer zodiak yang menjadi momok menakutkan dahulu. Tetapi misteri itu sudah kuno dan pasti akan ban...