Dan hasil lab forensik menunjukkan hasil medis yang cukup aneh untuk seorang pengendara mobil. Dari tes labnya, terlihat pada bagian pencernaan tidak ada yang aneh seperti minuman beralkohol ataupun bahan-bahan lainnya yang dapat memicu komplikasi. Selain itu pada aliran darahnya hanya ditemukan kandungan makanan yang umum, seperti garam, gula, pewarna makanan dan daging-dagingan. Ia sendiri pun tak punya riwayat alergi yang cukup mudah untuk membuatnya hilang kesadaran ataupun reaksi lainnya.
Dan untuk mendapatkan kejelasan akan peristiwa nahas itu, sang polisi kemudian meminta Nilam untuk membantunya mencari kebenaran yang tak ia ketahui. Tapi sang polisi sejenak lupa bagaimana Nilam ada disana.
"Dek...bapak mau tanya-tanya kamu boleh?" Polisi itu menuntun Nilam bersamanya untuk pergi ke suatu ruangan yang tidak terlalu tertutup, tetapi tentunya cukup terisolasi dari lingkungan sekitar. Agar tidak ada yang mendengar dirinya menginterogasi anak dibawah umur. Karena hukum yang melarangnya melakukan hal tersebut, tetapi diatas kata penasaran iapun berani menginterogasi mereka.
"Ta-tanya apa pak?" Bekas tangisan Nilam masih terlihat jelas di pipinya, mata yang bengkak dan rambut yang sedikit lembab setelah diguyur hujan yang begitu deras. Suasana yang tenang membuat dia masih sedikit takut, tetapi ia terus diyakinkan agar mau membantunya.
"Ayah kamu punya penyakit apa? ada penyakit jantung tidak?" Pak polisi bertanya sembari tersenyum tipis dan memegang tangan kecil Nilam, agar ia setidaknya memberi sedikit petunjuk.
"Ja-jantung apa pak?" Nilam terlihat kebingungan dengan pertanyaan dari detektif polisi itu. Karena tentunya sebagai seorang anak berumur 5 tahun dia belum mengenal sama sekali akan bagian tubuh manusia. Dia saja belum bisa merangkai kata dan terbata-bata dalam berbicara. Sehingga waktu yang terasa lama terasa begitu singkat dengan helaan nafas dari detektif. Tandanya ia sudah menyerah dan sadar akan siapa yang ia tanyai didepannya ini.
"Astaga, bodoh sekali kamu diriku. Kau lupa dia baru berumur 5 tahun. Bahkan ngomong aja masih susah. Sekarang kau udah nanya dia punya sakit apa enggak. Ya dia gak tahu menahu lah," ucapnya sembari menepuk pelipisnya pelan dan menggeleng pelan. Tetapi ia tak mau sampai disitu, dan terus berusaha untuk mengorek sebanyak mungkin informasi dari Nilam
"Waktu kejadian tadi, kamu ada lihat papa kamu tingkahnya kayak aneh dan asing gitu dimatamu?" tanya polisi itu sembari menatap Nilam dengan mata yang sayu tetapi tetap dengan senyum tipis yang ia bentuk senatural mungkin. Nilam perlahan menjawab sesuai dengan apa yang dilihat oleh mata kepalanya sendiri.
"Bi-bisa sih pak, cuman muka papa saya gak bisa saya kenali kayak gimana pak. Saya gatau itu apa." NIlam semakin lama semakin merasa gusar karena ia merasa panik saat tidak bisa menjawab. Tetapi terus ditenangkan, sehingga bisa menjawab dengan baik dan mendapat jawaban yang ia inginkan
"Gimana bentuk wajahnya?"
"Ya, kalau saya bilang pa. Mukanya sama bapa. Tapi kayak gini pak." Ia lalu memeragakan bagaimana wajah dari sang ayah yang terlihat seperti panik dan nafas yang begitu cepat ia juga coba tirukan. Dan si detektif yang melihatnya itu merasa asing dan bingung. Tetapi kemudian lanjut bertanya untuk memastikan sesuatu
"Oke...kalau keluarga kamu yang lain, apakah tingkahnya sama atau berbeda dengan ayah kamu? " tanya pak polisi kembali. Alisnya perlahan naik saat mendengar jawaban dari Nilam yang menarik pendengarannya untuk berpikir kembali
"Mereka tidak panik, tapi wajah mereka senyum pak...lebarr bangettt, seperti ini" Nilam kemudian menunjukkan lengkungan bibir yang lebih dari dari lebar, tetapi panjang keatas sambil menunjukkan taring yang tajam
"Oke oke, cukup-cukup...bapak sudah bisa dapat gambaran, kamu bisa keluar" kata pak polisi sambil mengarahkan tangan ke arah pintu, mempersilahkan Nilam keluar dengan seringai tajamnya
"Oke pak" Seringainya perlahan hilang seiring ia berjalan kearah pintu keluar
Dan perlahan bunyi dari pintu hilang. Helaan nafas pak polisi memenuhi seluruh ruangan seakan nafas itu mampu menahan fakta dan bukti melalui ucapan Nilam tadi. Kertas yang kosong juga telah terisi dengan kata
Pelaku
Bersambung
YOU ARE READING
Nilam
Misterio / SuspensoDi dunia ini ada begitu banyak misteri, dari misteri sosok yang digambar oleh da vinci dalam sebuah lukisan bernama Monalisa. Atau hal layaknya killer zodiak yang menjadi momok menakutkan dahulu. Tetapi misteri itu sudah kuno dan pasti akan ban...