"BANGSATTT!"
"HAHAHAHA... Dasar pengikut ajaran sesat tak tahu diri, berangan-angan ingin membunuhku. Mengendalikan egomu saja tidak bisa," ungkapnya dengan senyuman lebar dan tangan yang masi terlumur oleh darah segar.
Reno langsung sigap menghampiri tubuh itu dengan kekesalan yang memuncak karena tak mencegah masuknya sosok itu, serta terlambat menyadari bahwa anak ini memang
spesial"T-TERTO... K-kok kamu bisa ada disini? " Dan iapun kini menyadari, bahwa yang datang adalah sang adik dengan pakaian tipis yang berbau khas rumah sakit. Bisa dikatakan, ia baru saja dari rumah sakit untuk...
"ASTAGA. Luka apa ini? Kenapa begitu bes-"
"Tidak apa-apa kak. I-itu hanya luka bekas operasi, oh iya ba-" Dan saat ia hampir menyelesaikan omongannya, pisau bedah yang dibawa oleh Terto ditusukkan ke luka Terto yang cukup besar. Sehingga iapun merasa kesakitan yang amat sangat, Retno rasanya tak bisa bergerak dan berpikir jernih saat itu.
"Cu-cukuPPPP.... " ucapnya dengan mata penuh kesedihan dan dendam. " kamu sudah berlebihan anak kecil! Aku tahu ada sesuatu dalam dirimu, apapun itu. KELUARLAH! "
Tetapi kenyataannya ia bukan kerasukan, tetapi memang dia sudah ada sejak awal. Sejak kecelakaan yang merenggut nyawa kedua nyawa orangtua Nilam dan semua kejadian ini berawal. Entah bagaimana bisa terjadi.
"HAHAHAHA, RUPANYA BOCAH TUA MENYEDIHKAN SEPERTIMU BISA MERANGKAK KEATAS. " Raut wajah ketakutan yang disertai amarah bercampur sempurna diwajahnya. Suara lain dari gadis kecil itu kembali membawanya kedalam kenangan terburuk, saat sang ibu meninggal tanpa bisa ia selamatkan.
"K-KAUUU...."
"RUPANYA BOCAH TUA SEPERTIMU PUN MASIH INGAT KEJADIAN ITU. Ah, aku sudah terlalu lama bermain-main di tubuh gadis ini rupanya.Sampai jumpa BOCAH TUA!!" serunya sembari Nilam yang langsung tergeletak dengan pupil mata yang kembali normal.
"I-IBLIS SIALAN. TERNYATA... KAU SELAMA INI BERSEMBUNYI DISANA!" Sang iblis yang melihatnya tertawa dengan senyuman penuh bahagia. Tetapi dia sudah tak ingin lagi disana, ia bosan dan Nilampun langsung terbaring kaku dengan suara dengkuran.
"K-kau... Ternyata kau penyebab itu terjadi pada ibuku. Kau harus kumusnahkan... YA, KAU HARUS KUMUSNAHKAN. SUPAYA IBLIS TUA ITU TAK AKAN BANGKIT LAGI. " Reno langsung mengambil pisau medis yang dimiliii oleh Terto. Lalu mengarahkannya dari atas kepada Nilam.
"MATI KAUU!" Tetapi polisi yang sejak awal menunggu momen langsung masuk kedalam dan menyetrum Retno yang merupakan kepala kepolisian saat itu.
"ANGKAT TANGAN PAK RETNO! ANDA SUDAH TERKEPUNG ATAS TUDUHAN PERUSAKAN PROPERTI DAN PERCOBAAN PEMBUNUHAN! " tegas sang polisi dengan pistol dan taser gun yang masih memiliki amunisi lagi. Tetapi dengan segala kemampuannya, ia langsung bangkit dan membalikkan tubuhnya dengan bekas air mata yang terukir jelas disana.
"Kenapa? KENAPA DUNIA TIDAK MENGIZINKANKU UNTUK MENGHAPUSNYA... DIA ADALAH SERIGALA BERBULU DOMBA, TIDAK BISAKAH KALIAN MELIHATNYA?" tanya Aldo dengan pisau yang teracung kepada mereka. Keadaannya yang sudah terlalu frustasi dan stres memaksa salah satu polisi untuk menembaknya dengan peluru karet supaya ia pingsan.
"Maaf pak, sepertinya trauma bapak kembali lagi. Jadi saya terpaksa melakukan ini." Ucapnya emuanya, angkat pak Retno dan kembalikan semuanya seperti semula. Jangan biarkan mereka melihat kekacauan ini sebelum ini semua selesai. Mengerti?"
"Siap, laksanakan pak."
"Oh iya, jangan lupa minta dokter untuk memeriksa seluruh orang disana dan jangan lupa rawat lelaki itu. Ingat, jangan ada yang menyakiti lelaki itu atau pak Retno akan memecat kita semua," ucapnya dengan pandangan pada Terto yang penuh tanya akan hubungan mereka berdua.
YOU ARE READING
Nilam
Mystery / ThrillerDi dunia ini ada begitu banyak misteri, dari misteri sosok yang digambar oleh da vinci dalam sebuah lukisan bernama Monalisa. Atau hal layaknya killer zodiak yang menjadi momok menakutkan dahulu. Tetapi misteri itu sudah kuno dan pasti akan ban...