Para lelaki tua yang sejak tadi berdiam semua langsung histeris dan menjauh dari dudukan yang dekat dengan pembatas supir.
"PERGI... MENJAUH DARI SAYA! SAYA TAHU SALAH SATU DARI YANG ADA DISINI MEMBUNUHNYA! " Sang pemimpin yang sudah takut dengan pemandangan simbah darah itu langsung menyibak tempat duduk mereka dan menyuruh mereka untuk pergi.
"Pakk... Sempit disini pak, lagian juga bapak badannya lebar. Ya pasti sem... " Ujar salah seorang dari mereka yang tak sengaja melakukan body shamming tanpa sadar.
Sekejap histeris dari sang pemimpin berubah menjadi wajah merah padam yang emosi dengan kekesalan dengan penghinaan itu.
"APA KAU BILANG? Lebar? Dasar TAK TAHU DIRI! " Sang pemimpin langsung menarik kerah yang mengatakan itu dan menariknya. Dan karena terlalu kesal, ia menjatuhkan dan membanting tubuh dari sang pria dibawah lantai.
Tetapi bukan pembunuhan ruang tertutup namanya jika sang pembunuh tidak membunuh salah satu dengan embel kecelakaan.
Sebuah selotip dengan gunting yang menutup mulutnya sudah tersaji dengan lengkap. Dan sebagai ganti kejadian itu, genangan darah merah mengalir deras dan mengucur dari kepala pemuda itu.
Sang pemimpin yang tadi gelap mata sekarang kembali histeris. Semua yang ada di sana juga tak bisa mengerti dengan seluruh kejadian di depan mata mereka.
Dua orang terbunuh secara sadis tanpa tahu siapa pelaku yang melakukannya.
Pikiran-pikiran dan dugaan mulai muncul di benak mereka. Tiada yang memiliki sedikit pikiran, tidak terkecuali sang Petugas keamanan.
"Pak Reno, ja-jadi apa yang harus kita lakukan? " Sang petugas keamanan yang juga memiliki berbagai pikiran bertanya pada sang pemimpin dengan wajah pucat pasi dan gemetar.
"M-mana saya tahu. Coba kalian berpikir bagaimana saya bisa tenang dan memimpin jika saya takut? " Tukasnya sambil bertanya balik pada sang petugas tanpa ingat perannya yang seharusnya membantu bukan membatu.
"Ta-tapi pak... "
"Apakah saya pernah katakan pada kalian untuk mengatakan tapi? Cepat laksanakan atau salah satu dari kalian saya tendang keluar! " Tegas pak Reno dengan mata sinis memandang nereka semua, seakan seluruh pekerjaan mereka tidak pernah ada dan hanya barang sekali palai.
Sungguh realita kehidupan
Hati mereka semua rasanya ingin menendang pak Reno keluar, tapi mereka tahu hanya akan mati sia-sia. Karena sang pemimpinlah yang punya masker yang bisa mrlindungi dari yang ada di sekeliling mereka.
"Baiklah, siapa yang bisa menaiki dan mengendarai mobil ini? " Tanya sang petugas keamanan sambil memandang seluruh wajad pucat pasi dari kanan hingga kiri.
"1... 2...3...4" Dia menghitung seluruh orang yang ada disana, masing masing berwajah pucat pasi dan menunduk. Tetapi ada sebuah wajah kecil yang menyembul dan tersenyum lebar diantara kepala mereka semua.
"Hai! " Sebuah gelombang suara dari seorang anak kecil terdengar. Tetapi entah kenapa dari parasnya seperti anak yang lainnya, Imut dan menggemaskan, tetapi anehnya ada bau-bau cairan merah yang sangat amis.
Juga keadaan fisiknya yang aneh, walaupun ia hanya bisa melihat secara sekilas. Tetapi itu cukup untuk membuatnya kaget dan sepersepuluh detik jantungnya berhenti berdetak.
"AAHHH..."
'BRAKKK'Suara sang petugas yang kaget akan kemunculan mahluk itu, membuat setiap orang yang ada di sana langsung memandang dengan wajah bingung.
"Bapak kenapa? "
"Ti-tidakk... Saya hanya kaget ada seseorang tadi di... Belakang anda. " Dan bayangan dari mahluk kecil itu menghilang dengan sangatlah cepat.
"Aaa... Sepertinya saya bisa pak, tetapi apakah tidak mayat itu tidak disingkirkan terlebih dahulu? " Salah seorang dari mereka yang histeris, mengajukan diri.
"Ok, silahkan bapak melewati lubang pembatas. Apakah bisa dilewati? " Tanya snag petugas keamanan sambil menunjukkan lubang yang tidak terlalu besar untuk seseorang masuk.
"Ba-bagaimana saya bisa masuk jika lubangnya hanya lebar tetapi tidak besar? " Ujarnya emosi, memang tubuhnya didesain oleh yang mha kuasa dengan bentuk seperti itu.
"Apakah ada yang cukup kuat untuk menghancurkan pembatas supaya lebih besar? " Tanyanya sambil memandang wajah dan perawakan setiap orang disana.
"Ti-tidak pak. " Tukas mereka hampir bersamaan, tak terkecuali yang ingin mengemudi tadi.
"Ah, apakah pak Reno... "
"TIDAK! " Ujarnya dengan nada meninggi dan berbalik lagi sambil berpikir untuk meloloskan diri.
"Ok, bapak-bapak semua... Mari kita mencari sesuatu untuk melubangi dan menghancurkan kaca dan pembatas. " Tegas sang pemimpin supaya mereka membantu mencari. Tetapi bukannya membantu, ia malah berdiam di pojokan dan menatap kami dengan sinis.
"Pak... Tidak mau bantu ni pak-"
"TIDAK! JIKA SAYA BILANG TIDAK MAKA SEMUA AKAN TIDAK. " Katanya tanpa memandang kami lagi dan berpikir tentang cara mereka untuk keluar kembali.
Setelah beberapa lama mencari ke sana kemari, Ia menemukan sebuah linggis biru yang sepertinya habis dipakai."Pak... Bagaimana kalau ini? " Salah satu dari mereka menunjukkan batangan itu dan langsung bertujuan untuk menusuknya supaya bisa dijadikan jalan.
"Ah... Silahkan. " Katanya sembari mundur beberapa langkah supaya tak terkena serpihan besi dari pelubangan itu.
Saat ia mundur, ia melihat jasad yang masih belum ditutupi oleh kain putih. Dan sebagai inisiatif, ia langsung mengambil selembar kain. Ia juga membisikkan beberapa hal sambil memandangnya.
"Ah... Andai anda bisa membantu saya dalam hal ini, kan anda pandai. Coba saja tidak ada gun... Tunggu dulu, bagaimana caranya sebuah gunting ada disini dan tertancap? " Didalam hati, ia bergumul karena tak tahu harus berkata seperti apa.
'TANGGG...TANGGG'
"Baiklah, 1 kali lagi ya pak... Semangattt. " Serunya sambil memandang penuh harap kepada hidup didepan mata mereka.
"Apa jangan-jangan... " Ia langsung menatap seluruh pria disana yang sedang melubangi tempat itu.
"PAK... BERHENTI! "
Tetapi gelombang suara lebih lambat daripada kecepatan tangan dari sang pelubang.
TERLAMBAT!!
YOU ARE READING
Nilam
Mystery / ThrillerDi dunia ini ada begitu banyak misteri, dari misteri sosok yang digambar oleh da vinci dalam sebuah lukisan bernama Monalisa. Atau hal layaknya killer zodiak yang menjadi momok menakutkan dahulu. Tetapi misteri itu sudah kuno dan pasti akan ban...