mengelilingi rumah sakit

74 33 17
                                    

     "Ahhh... Bapak rupanya. "

   Kedua pria yang terlihat mengenal satu sama lain itu berjabat tangan, dan sedikit membicarakan tentang beberapa hal. Layaknya pembicaraan pria pada umumnya, tetapi dalam tingkat yang bukan bapack-bapack komplek bisa mengerti. 

     "Bagaimana dengan kabar bapak? Apakah baik, atau lebih dari sebelumnya?" tanya Terto sambil ia menorehkan senyum pada seorang berkaca mata hitam. Dan jika dilihat dari depan, mereka terlihat sangat akrab.

    "Ahhh, seperti biasanya To... Bagaimana dengan kasusmu yang itu? Apakah itu sudah selesai dan tuntas?" tanya pria berkacamata itu dengan senyum dan tatapan tajam yang terlihat dari balik lapisan hitam kacamatanya.

   "Hm... memang pada dasarnya orang seperti anda akan merusak mood siapapun, Bos...bos." ujarnya sambil menggelengkan kepala karena sosok didepannya kembali mengingatkannya kedalam kasus yang seharusnya ia tangani. Tetapi sesuai pikiran, ia...

   "Hehehe, aku cuma bercanda Terto... kenapa terus diambil dalam mode serius? sejak tadi aku tak pernah serius saat berbicara denganmu." ucap kedua pria itu yang tak sadar malah berjalan kearah lahan parkir, bukan kedalam rumah sakit.

   "Kenapa Ter? tersesat ya?"

   "Astaga si bapak, saya kan tadi mau masuk kedalam rumah sakit. Kenapa jadi ikut bapak ke sini?"

   "Saya cuman ikutin kamu pergi aja, kemana kamu pergi saya ikutin. Dan kamu malah ke tempat parkir." ujar pria itu sambil tertawa kecil, karena Terto sekarang mulai bertingkah layaknya anak kecil yang tersesat. Kebingungan mencari ibunya tapi berbeda.

  Ia tidak menangis.

   "Yaudah, daripada kita kayak orang linglung. mending kita balik dulu kedalam rumah sakit." tukasnya yang langsung berbalik arah untuk memasuki area dalam rumah sakit.

   "Ehhh, pak. Tungguin saya dong pak!" serunya yang langsung mengejar bayangan dari pria berkacamata hitam itu. dan mereka kembali melanjutkan pembicaraan yang entah itu serius atau masih memiliki candaan didalamnya.

     -------------------------------------------------------------

  Dilain tempat, disalah satu tempat di dekat rumah sakit itu. Seorang dengan mata setengah mengantuk didalam mobilnya, menatap bangunan itu dengan mata yang berapi-api. Ia jengkel dengan bunyi mobil derek yang begitu keras, tetapi kekesalannya tidak hanya itu saja.

    "AAAAAAA...SEMUA GAK BENER KERJANYA. YANG SATU CUTI, YANG SATU UDAH MENINGGAL, YANG SATU IZIN SAKIT TAPI GAK SAKIT. SEMUA GAK BENER!" teriaknya dalam hati sambil bergerak kesegala arah untuk mengekspresikan kekesalannya itu

Kekesalannya itu juga karena pekerjaan seseorang yang tak dikerjakan dan sibuk mengurusi hal yang seharuanya tak diurusi di rumah sakit. Sehingga pekerjaannya menjadi berantakan dan tak dapat ia selesaikan 

 TOK,TOK,TOK....KRIETTTTTT


   Seorang pria dan mengetuk jendeka mobil itu. Dan tentunya ia langsung membuka, dan yang ia lihat di hadapannya adalah pria tua dengan topi abu-abu diatas kepalanya.

       "Ada apa ya pak? "
  
       "Gini mas, kalau misalnya sudah tidak ada kepentingan diparkiran ini. Apakah mas bisa keluar dab mencari tempat lain? " usir bapak itu dengan halus.

        "Oh iya iya pak. Sebentar dulu." ujarnya yang langsung memutar kunci mobil dan menarik rem tangan untuk menggerakkan mobil dari posisi semula.

NilamWhere stories live. Discover now