3. First Kiss dan Indirect Kiss

53 10 0
                                    

Reinaldo Update🤗!!
Jangan lupa tinggalin jejak

Happy Reading✨

****

"Eh, ketemu lagi," Ucap Reinaldo dengan seringai di wajah tampannya.

Reida seketika meneguk ludah, ia harus mencari akal agar lepas dari cowok menyeramkan di depannya.

"Lo bilang apa tadi, doain gue hilang kalo gak salah, iya nggak?" Tanya Reinaldo sambil melihat Reida yang mengalihkan pandangannya kearah lain agar tidak bertatapan langsung dengan cowok berandalan di depannya.

"Lo bisa pergi gak? Gue mau minum dengan tenang!" Ketus Reida lalu menyeruput jusnya. Baru saja bibirnya mendarat di sedotan tiba-tiba gelasnya di tarik dan malah di minum oleh Reinaldo hingga habis. Yang paling parah ia dan Reinaldo minum di sedotan yang sama. Berarti secara tidak langsung mereka telah melakukan....

AAA TIDAK!! Reida tidak ingin first kiss nya di ambil oleh cowok berandalan ini!!

"LO GILA, LO MINUM DI SEDOTAN BEKAS GUE!!" Teriak Reida tapi cowok itu malah menampilkan tampang tidak bersalahnya.

"Makasih, bekas bibir lo manis."

Setelah mengatakan itu Reinaldo pergi dari kantin meninggalkan Reida yang sedang melongo di tempat. Di pastikan dalam hitungan detik akan terdengar suara teriakan.

1...

2....

3......

"DASAR MESUM!!"

****

Bel pulang sekolah berbunyi dengan nyaring membuat para siswa dan siswi keluar dari kelas masing-masing lalu pulang.

Reida, Hani, dan Dela berjalan beriringan menuju gerbang sekolah. Sejak tadi mata tajam milik Reida terus mengawasi cowok yang sudah mengambil minumannya dan.. Aah Reida tidak bisa menyebutkannya. Walaupun itu secara tidak langsung tapi tetap saja.

Apalagi perkataan cowok itu tadi. Sungguh Reida seakan ingin mengacak-acak wajah cowok itu. Hanya dengan satu hari saja Reinaldo berhasil membuat Reida kesal kesumat dengan dirinya.

"Liatin apa sih Rei?" Tanya Hani mengikuti arah pandang Reida.

"Rei lo denger apa enggak?" Tanya Dela tapi Reida tetap diam.

"REIDA!!" Teriak Hani dan Dela secara bersamaan membuat gadis yang di panggil tadi terlonjak kaget.

"APAAN SIH?!" Tanya Reida tak kalah nyaring.

"Lo denger gak apa yang kita nanya tadi?"

Reida menggeleng. "Emangnya kalian nanya apa?"

Secara bersamaan Hani dan Dela menepuk jidat mereka. Sungguh mereka tidak habis pikir dengan Reida. Bisa-bisanya cewek itu tidak mendengar apa yang di tanyakan kedua temannya.

"Ternyata bener kata Kak Aldo, lo tuli," Ucap Hani mendapat pelototan dari Reida.

"Apa lo bilang? Enak aja kalian, gue gak bolot ataupun tuli!!" Tegas Reida dengan perasaan kesal yang bertambah.

"Emang bedanya bolot sama tuli itu apa?" Tanya Dela dengan tampang polosnya membuat Reida bertambah kesal. Bukan hanya kesal tapi sangat kesal plus sekesal-kesalnya. Gimane tuh kesalnya?

"Budek!!" Ketus Reida lalu berjalan lebih dulu. Bisa-bisa Reida menjadi gila jika kedua temannya itu terus membuat dirinya kesal.

"PMS kali si Reida ya?" Tanya Dela dan Hani hanya bisa mengangkat bahunya.

"Mungkin."

****

Reinaldo dan keenam teman yang lainnya sedang berada di markas. Markas mereka berada di belakang sekolah dekat danau, biasanya mereka akan duduk di pondok kayu yang tidak terlalu besar berhadapan langsung dengan danau yang cukup besar.

Di belakang pondok kayu itu terdapat sebuah rumah yang lumayan besar, dan itu markas utama mereka. Di markas itu memiliki fasilitas lengkap contohnya yang paling umum adalah kamar tidur dan kamar mandi. Jadi mereka sering menginap di markas supaya tidak ada musuh yang berani masuk kedalam markas kesayangan itu.

"Aldo, ngapain tadi lo suruh kumpul di sini, gak sempet kan jadinya di hukum Bu Susan," Ujar Ezra sambil mengotak-atik ponsel miliknya.

"Iya, padahal gue udah siapin gombalan bagus buat Bu Susan," Sahut Andra lalu menghembuskan napasnya pelan.

"Gombal teross," Ujar Delvin.

"Lumayan biar nambah gebetan," Jawab Andra dan langsung mendapat jitakan dari Arta.

"Demen tante-tante lo?" Tanya Arta.

"Enggak lah gue masih waras," Balas Andra.

"Kirain," Sahut Arta, Delvin dan Ezra bersamaan.

"Ingat umur Dra, udah tua juga suka banget ngegombal, mau koleksi mantan berapa lagi lo?" Tanya Kenan.

"Sekira gue setahunnya berhasil ngumpulin mantan seribu orang."

"ASTAGFIRULLAH!!" Teriak Arta dan Ezra bersamaan. Terkejut dengan tuturan Andra yang kelewatan lampu merah. Enggak Canda.

"Gila," Ucap Kenan dan mendapat cengiran dari Andra.

"Al, kenapa sih lo angkat Andra jadi pasukan inti? keluarin aja dari Reivalios," Ucap Ezra mendapat pelototan dari Andra.

Reinaldo hanya diam, ia sedang rebahan dengan lengannya yang menutupi matanya ia malas mendengar obrolan teman-temannya yang tidak berguna menurut cowok itu.

"Geli gue punya temen kaya lo Dra," Sahut Delvin.

"Setuju gue keluarin aja tuh si Andra," Ujar Arta.

"Weh weh jangan dong gak ada lagi cewek yang mau sama gue nanti."

"Jadi bagi lo Reivalios itu tameng buat lo biar bisa di deketin cewek?" Tanya Rezvan yang sejak tadi diam tanpa mengalihkan pandangannya dari buku di tangan cowok itu.

"Mampus lo Dra," Ujar Delvin di iringi tawanya.

"Bukan gitu Van, gue bercanda aja kok," Ujar Andra dengan wajah pias, ia takut jika di keluarkan dari Reivalios. Reivalios sudah menjadi rumah kedua bagi Andra.

"Makanya ngomong jangan sembarangan," Tegur Kenan dengan cepat Andra mengangguk. Sedangkan Arta, Ezra dan Delvin tertawa terbahak-bahak melihat wajah Andra yang begitu lucu baginya.

Reinaldo bangun dari rebahan nya dan duduk di sebelah Rezvan entah kenapa cowok itu suka duduk di sebelah Rezvan. Katanya sih biar ketularan pinter.

"Eh kalian ingat gak cewek yang berani banget sama Aldo?" Tanya Delvin.

Reinaldo yang mendengar namanya di sebut dan cewek tadi seketika pasang telinga apa yang di katakan teman-temannya.

"Ingat, cantik banget euy imut imut gimana gitu," Sahut Kenan memuji wajah Reida.

"Siapa nama tuh cewek?" Kali ini Arta yang bertanya.

"Reida kalo gak salah," Jawab Ezra.

"Dari mana lo tau?"

"Tuh cewek sering masuk ruang BK, ya jelaslah gue tau."

"Salut gue sama tuh cewek, berani banget dia," Ujar Delvin.

"Sama gue juga," Sahut Arta.

Tanpa di ketahui temannya, Reinaldo menyunggingkan senyum tipis ketika mengetahui nama cewek tadi.

****

Terimakasih yang udah baca cerita Reinaldo
Selalu suka sama cerita ini ya

Jangan lupa Vote, Comment dan Share keteman-teman kalian gaiss..

Di tunggu kelanjutannya..

See you 💓

~Heldawati~
14 Maret 2021

REINALDO [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang