17. Latihan

17 3 0
                                    

HAPPY READING!

༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶

Jam istirahat gadis itu gunakan untuk tidur. Ia tidak bisa tidur semalam lantaran bayangan kejadian kemarin sore terus terbayang di otaknya membuat gadis itu terus mengumpat kepada Reinaldo.

"Reinaldoanjeng ini semua gara-gara dia," Gumam Reida menenggelamkan wajahnya di lipatan tangan.

Terdengar bunyi pergerakan di dekatnya membuat gadis itu mengangkat kepala. Raut wajah Reida langsung berubah ketika melihat orang itu.

"Gue gak mau makan," Ucap Reida menatap sebungkus roti dengan air mineral di atas meja nya.

Reinaldo menatap datar gadis di depannya. "Makan. Gue gak mau punya babu yang kurus."

"Ya bagus dong berarti gue gak lagi jadi babu lo."

Kedua manusia itu bertatapan tajam sama-sama tidak ingin mengalah. Sampai Reinaldo lebih dulu yang memutuskan melihat kearah lain lalu berjalan keluar.

"Serah Lo mau makan atau di buang," Ucap Reinaldo sebelum hilang dari balik pintu.

"ARGHH KESEL!"

Tak lama kepergian Reinaldo, kedua teman Reida datang. Kedua gadis itu dengan kening berkerut menghampiri Reida dengan wajah masam.

"Wih roti, dapet dari mana Rei? Katanya gamau ke kantin," Ucap Dela sambil memakan cilok nya. Hani hanya diam ingin mendengar jawaban Reida.

"Reinaldo," Jawab Reida singkat membuat kedua mata temannya melotot.

"Lo serius?" Tanya Hani tidak santai.

Reida menatap kedua temannya. "Iya, kenapa sih?"

Dela meletakan cilok nya di meja dengan tangan menunjuk-nunjuk Reida. "Fiks fiks Ka Aldo suka sama Lo."

"Hah apaan?! Gak!"

"Iya Rei, Ka Aldo suka sama lo buktinya dia bawain lo ke kelas roti sama nih minuman. Perhatian kan?" Ujar Hani di angguki Dela.

"Ka Aldo gak pernah kayak gini ke cewe lain. Ini bukti nyata banget Rei Ka Aldo perhatian sama lo," Tambah Dela.

"Emang di bawain roti sama minuman tanda suka apa? Lo berdua aneh tau gak!" Sarkas Reida lalu menenggelamkan kembali wajah nya di lipatan tangan.

"Lo gak ingat pernah di obati Ka Aldo? Pas kalian berantem sama geng sebelah di belakang sekolah?" Tanya Hani.

Reida memang sempat menceritakan kejadian itu kepada kedua temannya atas paksaan karena Reida keceplosan.

"Nah iya, Lo bilang di kayak khawatir gitu kan sama Lo," Ucap Dela.

"Heh! Kenapa jadi bahas si berandal itu sih, gak penting tau gak!" Ketus Reida.

"Ih Reida kita berdua serius."

"Gak mungkin. Yakali si berandal suka sama gue," Ketus Reida menatap kesal ke arah Hani dan Dela.

"Kalo sampai suka gimana?" Tanya Hani.

"Auah, gue ngantuk."

Hani dan Dela saling pandang lalu menghembuskan napas dengan pelan. Disisi lain Reida terus bergumam berdoa supaya si berandalan tidak suka dengan dirinya.

༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶

Reida masuk kedalam rumahnya dengan langkah gontai. Gadis itu masih saja mengantuk setelah tidur di sekolah, itu pun cuman beberapa menit saja. Sesekali juga dia tertidur saat jam pelajaran berakhir di hukum berdiri di luar tidak ikut pelajaran.

REINALDO [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang