15. Peduli?

11 5 2
                                    

Apakah masih ada orang?

Maafkan saya yang jarang update ini
Jangan tinggalin lapak ini ya bestie

HAPPY READING!!

༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶

Sejak kejadian terakhir tawuran yang tiba-tiba itu Reinaldo sama sekali belum melihat keadaan gadis yang sempat ia bawa ke basecamp itu. Reida beberapa hari ini mengambil cuti di sekolahnya dengan alasan sakit. Entah sakit beneran apa enggaknya kita enggak tau.

Mendengar kabar bahwa gadis itu akan kembali masuk sekolah hari ini membuat Reinaldo ingin mengetahui keadaan Reida. Perduli? Justru tidak, ia hanya merasa bersalah kepada gadis itu karena menurutnya gadis itu terluka karena dirinya.

Dengan setelan baju seragam lengan pendek yang ia gulung dan juga baju seragam yang ia keluarkan membuat dirinya menjadi perhatian beberapa siswa yang lewat saat berdiri di depan kelas Reida. Oh iya, jangan lupa dengan bandana yang selalu terpasang di kepalanya. walaupun sesekali pernah ia lepas jika merasa kepanasan.

Reinaldo tidak perduli dengan beberapa siswa ataupun siswi yang menatapnya heran karena berdiri di depan kelas orang seperti ini.

Dela yang baru datang saja mengernyit heran ketika melika ketua geng motor di depan kelas nya.

“Lo ngapain disini kak?” Tanya Dela dengan tatapan bingungnya.

Reinaldo melirik gadis yang berada di sampingnya lalu kembali melihat ke arah depan tidak perduli.

Dela yang di perlakukan seperti itu seketika kesal.

“Cih, dasar kakel sok jadi manusia kulkas,” Cibirnya lalu masuk kedalam kelas dengan menghentakkan kakinya.

Cowok itu melihat ke arah jam tangan yang sudah menunjukkan waktu setengah depalan pagi, tiga puluh menit lagi bel akan berbunyi tetapi gadis yang ia tunggu sejak tadi tidak menunjukkan batang hidungnya.

Baru lima detik lalu ia melihat jam tangannya, orang yang ia tunggu akhirnya menampakkan diri.

Gadis berjalan beriringan dengan Adam yang terus mengusili Reida.

“Dam sumpah, lo ngeselin banget melebihi manusia,” Ucap Reida menatap Adam sebal karena terus meledeknya.

“Hah melebihi manusia?” Bingung Adam.

“Iya, soalnya lo kan temennya monyet, monyetkan hewan.”

Reida tertawa ketika melihat Adam melototkan matanya seakan ingin keluar.

“REI LO NGATAIN GUE  HEWAN?!”

“Masih untung gak gue sebut binatang,” Sahut Reida.

Reida berjalan lebih dulu lalu memeletkan lidahnya ke arah cowok itu sambil tertawa mengejek setelah itu ia berbalik menghindari kejaran Adam dan malah menabrak dada seseorang yang sejak tadi memang berada di dekatnya.

“Aw, lo ngapa....in.” Reida mengangkat kepalanya dan langsung melihat kearah Reinaldo yang menganggkat alisnya sebelah menatap Reida datar.

Reida mengubah posisinya yang terlalu dekat dengan Reinaldo lalu berdeham pelan.

“Lo ngapain disini?” Tanyanya dengan ketus.

Reinaldo memperhatikan Reida dari kepala sampai kaki membuat gadis itu merasa risih. Seketika ia menyilangkan tangannya di dada dengan mata yang melotot ke arah Reinaldo.

“Lo liatin apa njerr!!”

“Luka lo udah sembuh?”

Reida langsung menatap cowok di depannya ini aneh.

REINALDO [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang