Siapa yg tidak mengenal Jung Hoseok? Lelaki manis yg baru saja lulus setelah menyelesaikan skripsinya, ia tidak hanya terkenal dikalangan kampus. Baik junior maupun seniornya, semua mengenal Hoseok dengan sangat baik. Lelaki manis yg senang menyapa dan memiliki senyum ramah yg dapat melelehkan siapapun
Tidak ada yg bisa menolak pesona seorang Jung Hoseok, termasuk Kim Jungkook. Mahasiswa semester tujuh yg kini menyandang status sebagai kekasih Hoseok sejak satu semester lalu, Jungkook memberanikan diri untuk menjadikan Hoseok sebagai kekasih hatinya. Mereka terlihat bahagia dan saling melengkapi satu sama lain, bahkan semenjak Jungkook menjadi kekasihnya. Tak sedikit orang yg kecewa, mereka juga segan menyapa Hoseok karena tau sang kekasih yg memilik sifat posesif dan tidak suka jika Hoseok dilirik maupun diajak bertegur sapa dengan orang lain. Tidak termasuk Park Jimin, sosok manis yg sudah menjadi sahabat dekat sang kekasih. Jungkook tidak berani mengintimidasinya, karena Jungkook sendiri yg akan terkena tatapan tajam dari sang kekasih karena telah berani melawan sahabatnya
"Kak Hoseok~"
"Jiminnie~"
Keduanya berlari bagai adegan film bollywood dan saling memeluk satu sama lain, setelah dua bulan lamanya tidak berjumpa. Hoseok yg sibuk mencari pekerjaan dan Jimin yg sibuk mengurus skripsinya, tentu saja mereka jarang bertemu dan hanya bisa bertegur sapa melalu pesan singkat
"Bagaimana keadaanmu?"
"Lebih baik saat bertemu dengan kakak!"
Hoseok terkekeh geli karena ucapan sahabat tersayangnya, mereka memutuskan untuk pergi menuju cafe dengan canda tawa yg selalu mengiringi keduanya. Baik Hoseok maupun Jimin, mereka dalam mood yg sangat baik sebelum akhirnya dipertemukan dengan kedua pasang muda mudi yg berhasil membuat keduanya bungkam
Disudut meja cafe terlihat lelaki tampan dengan jaket hitam kesayangannya tengah bercumbu mesra, mengabaikan tatapan mata dari orang sekitar yg menatap risih keduanya. Hoseok terdiam seraya menundukkan kepalanya, mungkin memang tidak terdengar. Tapi sesuatu didalam hatinya baru saja retak, Hoseok mengigit erat bibir bawahnya
"Kak, itu Jungkook kan?"
Hoseok mengangguk pelan "ayo cari tempat lain"
Hoseok berusaha menarik lengan baju Jimin, sebelum lelaki tampan diujung sana menyadari kehadiran mereka. Namun bukan Jimin jika ia hanya diam ditempat, lelaki mungil itu menepis tangan Hoseok
"Sial, gak ada kapoknya ya itu manusia!"
Saat Jimin akan menghampiri keduanya, Hoseok dengan cepat menarik Jimin keluar dari cafe. Sebelum terjadi keributan, karena Jimin tidak bisa dianggap remeh. Tubuhnya memang mungil, tapi ketahuilah. Jimin memegang sabuk hitam taekwondo, siapapun yg berurusan dengannya akan habis dalam hitungan detik dengan jurus pamungkas Jimin. Saat dirasa sudah menjauh dari cafe, Jimin menepis tangan Hoseok
"Kak? Kenapa kakak masih bertahan sama dia? Ini sudah yg ke berapa? Sepuluh? Atau lebih? Kenapa masih mau bertahan sama dia?"
Hoseok bungkam, tidak bisa menjawab apapun yg Jimin lontarkan, ini memang sudah kesekian kalinya Hoseok memergoki sang kekasih sedang bersama wanita lain. Tapi Hoseok tidak mampu mengatakan semuanya, Hoseok hanya memendam segalanya. Rasa sakit yg selama ini ia derita, ia bahkan pernah memergoki sang kekasih membawa wanita lain dan bercumbu di kamar apartemen mereka. Kasur yg selalu menjadi saksi bisu keduanya, bahkan Jungkook tidak pernah menyentuh Hoseok lebih. Saat lelaki tampan itu menginginkannya, ia hanya menyuruh Hoseok memanjakan adik kecilnya. Setelah itu meninggalkan Hoseok yg tersiksa sendiri, tidak peduli dan melanjutkan tidurnya
"Kak, ayo putusin dia. Kakak gak sakit tiap liat dia sama orang lain? Sebulan ini udah berapa kali dia ganti pasangan kak?"
"Gak bisa, Jim. Kita udah janji buat saling bersama, apapun yg terjadi"
Jimin semakin murka dibuatnya, apa apaan dengan janji itu? Hanya Jungkook yg diuntungkan dengan janji gila itu, ia tau Hoseok tidak mungkin meninggalkannya. Ia tau Hoseok masih membutuhkannya, saat seperti ini Hoseok hanya mampu mengandalkan apartemen yg Jungkook sewa untuknya. Selama Hoseok masih mendapatkan tempat tidur yg layak, ia tidak peduli saat Jungkook membawa wanita kedalam apartemennya. Setiap malam ia harus mendengar desahan mereka dan membuat dirinya sendiri tersiksa
Hoseok tau rasa sakitnya, Hoseok paham perihnya luka yg selalu Jungkook berikan untuknya. Tapi Hoseok tidak bisa berbuat apapun, Hoseok hanya bisa diam dan bertahan sampai ia mendapatkan pekerjaan dan mampu membiayai dirinya sendiri
"Kak, aku antar lagi kesana ya? Kita selesaikan semuanya"
Dan hanya Jimin yg paham dengan perasaanya, tapi tidak dengan kebutuhannya. Hoseok tidak mau membuat sahabat mungilnya terlibat lebih jauh dengan masalahnya, Hoseok tidak mau Jimin harus berurusan dengan Jungkook yg hanya mengandalkan kekayaan sang ayah
"Gak perlu, kita cari tempat lain aja ya? Tadi kan niatnya mau main bareng, gak usah difikirin" Hoseok berusaha tersenyum
"Kak..."
"Kali ini aja, aku cuma butuh hiburan"
Jimin akhirnya menyerah, dengan cepat membawa Hoseok kedalam pelukannya. Mendekap sosok manis itu erat sebelum akhirnya menggenggam erat tangan kurusnya, mereka memutuskan untuk pergi dari sana dan membiarkan lelaki tampan itu lolos untuk kesekian kalinya
Jimin tau betul perasaan Hoseok, sakit yg ia terima tidak mungkin hanya sekali atau dua kali. Terlebih saat pertama kali ia bercerita tentang perselingkuhan Jungkook, lelaki kelinci itu bahkan menggandeng selingkuhannya didepan umum. Tepat seminggu setelah acara kelulusan Hoseok, ia dengan bangganya memperkenalkan gadis cantik yg menyandang status sebagai kekasih barunya. Melupakan sosok manis yg sudah lama ada didalam hatinya dan memilih gadis lain, Jimin yg masih berada di kampus yg sama tentu saja paham. Belum lagi gosip yg menyebar, yg mengatakan Jungkook bosan karena Hoseok tidak seksi seperti dulu. Mereka bilang Hoseok pantas dibuang karena sudah tidak menarik lagi, tentu saja semua itu keluar dari mulut Jungkook. Ia menjelekkan nama sang kekasih, agar dirinya tidak bersalah karena bersama orang lain
Jimin ingin sekali menyangkalnya, tapi ia tidak punya keberanian. Ia hanya bocah yg tidak punya apa apa, tidak bisa diandalkan saat sahabatnya di hina. Jimin benci kekuasaan Jungkook, ia bukan lelaki idaman yg selama ini dipuja puja. Ia hanya sampah yg memanfaatkan jabatan sang ayah dan bertindak seenaknya. Tidak peduli jika ia telah merugikan orang lain yg tidak tau apa apa, Hoseok bukan korban pertamanya. Ia bahkan pernah menghamili gadis cantik dari jurusan kecantikan, setelah memberikan cek puluhan juta. Jungkook meminta gadis itu mengugurkan kandungannya dan menyuruhnya untuk diam, ia bahkan mengancam akan menghancurkan keluarganya jika ia berani berbicara
Tentu saja gadis itu diam dan menghilang dari kehidupan Jungkook, entah pergi kemana dan dimana ia sekarang. Tidak ada yg tau, karena ia menghilang tanpa jejak
"Kak? Kak Hoseok? Kak!"
Jimin sedikit berteriak dan berhasil membuat Hoseok kaget, sudah hampir sepuluh menit ia melamun. Bahkan mengabaikan panggilan dari Jimin, sepertinya tidak hanya hati Hoseok yg terganggu. Sekarang Jimin yakin, otaknya juga terganggu
"Kak, kita pulang aja? Aku khawatir"
"Eh? Maaf ya, kita ketemu lagi nanti ya. Kayanya aku kurang sehat, maaf ya. Sampai jumpa, Jimin!"
Setelah sadar dari lamunannya Hoseok buru buru mengambil tasnya dan pergi begitu saja, meninggalkan Jimin yg mematung ditempat. Bingung harus berkata apa, belum satu jam setelah pertemuan keduanya. Kini ia ditinggal sendirian
"Kim Jungkook brengsek!"
****
Yahuuu xD
Maap kalo aneh ya, aku lagi nyoba bikin yg baru. Narasinya pake bahasa sedikit baku dan percakapannya aku ubah jadi ringan gitu, biar enak bacanya ehehe
Gimana giman? Lanjut?
Aku nambah utang lagi nih ehe
Abisnya ide buat sope mentok banget, makin kesini yoongi makin gemoy T-T jadi gak dapat feelnya kalo mau bikin dia jadi seme huwe huweee maapkan hambaa
Udahlah, nanti panjang curcolnya hehe
Jangan lupa vote sama komennya~
Seeyaa~
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Mother
FanfictionJung Hoseok, lelaki manis berusia dua puluh empat tahun baru saja menyelesaikan kuliahnya dan kini tengah berusaha mencari pekerjaan tetap Hoseok sebenarnya hidup berkecukupan, selain kuliah ia sebenarnya cukup terkena di sosial media. Dengan wajahn...