2

120 26 10
                                    

𝐌𝐚𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐮𝐝𝐡 𝐦𝐚𝐮 𝐦𝐚𝐦𝐩𝐢𝐫 🤧
𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐲𝐚𝐚..

𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐧𝐢𝐤𝐦𝐚𝐭𝐢
𝐒𝐞𝐦𝐨𝐠𝐚 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐲𝐚𝐚..
❤❤❤❤❤❤❤




"De! Bangun!"
Sanha mengguncang tubuh lucy berharap sang adik membalas panggilannya.

"De.. "
Ia masih terus memanggil sang adik. Sanha sangat berharap agar mata adik nya itu terbuka. Tapi nihil. Lucy sama sekali tidak membuka matanya.

"Lucy!"
Sanha mengambil tubuh lucy lalu medekapnya erat.

"Maapin kakak"
Bisik sanha. Air matanya mulai berjatuhan membasahi pipi lucy.

Sanha merutuki dirinya yang tidak bisa menjaga adiknya dengan baik.
Harapan agar lucy membuka matanya pun belum juga luput.
Berkali kali ia membisikan agar adiknya itu mau membuka matanya. Dan hasilnya tetap nihil.

"Apa yang kau tangisi tuan muda?"
Paman berjubah hitam itu menghampiri sanha. Hening. Tdk ada jawaban.

"Sudah sepantasnya itu terjadi. Dia sekarat, sebentar lagi dia akan mat.. "

"Apa yang kau ingin kan?" Potong sanha sebelum paman itu menyelesaikan kata-katanya.

"Apa yang kau ingin kan? Tentu saja menyelamatkan tuan muda" Sahutnya tersenyum licik.

"Ayo tuan muda. Kita harus per.. "

"CEPAT KATAKAN! APA TUJUAN MU SEBENARNYA?! " Sanha sudah tidak dapat menahan emosi nya. Iris hitam berubah menjadi warna merah terang.

Paman berjubah hitam itu meneguk salifanya saat melihat perubahan iris mata sanha.

"Tuan muda.."

"Apa katamu barusan? Tuan muda?" Sanha kembali memotong pembicaraan.

"Iya tuan mu.."

"Jika aku sungguh tuan muda, maka turuti perintah ku" Sahut sanha dengan suara yang memberat.

"Tidak bi.. "

"Sembuhkan lucy" Paman jubah hitam itu tidak merespon perkataan sanha.

"Kau tidak dengar? SEMBUHKAN LUCY! "

"maap tuan muda. Hal itu bertentangan dengan perintah yang kami dapatka.. "

"CEPAT LAKUKAN!"sanha meletakkan tubuh lucy di depan paman berjubah hitam itu.

" CEPAT! Atau kau Terima akibatnya"
Tanpa sanha sadari, kuku nya bertambah panjang dan berubah warna menjadi keemasan.

Dengan sangat terpaksa. Akhir paman berjubah itu mengobati lucy.
Ia menyayat pergelangan lucy dan mengeluarkan cairan hitam yg entah berasal dari mana.

"Sudah selesai tuan muda"

"Apa kau bisa memberi ku jaminan bahwa kau benar-benar mengobati lucy paman?" Sahut sanha dingin.

"Dalam beberapa menit ia akan sadar tuan muda" Sahut si jubah hitam dengan suara yg sedikit bergetar.

Sanha kembali meletakkan Lucy di pangkuannya. Ia menunggu agar lucy segera sadar seperti kata paman itu tadi.

"Kau berbohong padaku pam.. "

"Ka.. Kak"

Sanha sangat terkejut mendapati tangan lucy yang baru saja menyentuh pipinya.

"Ade? Ade gapapa? Ada yang sakit? "
Sanha menghujani adiknya dengan pertanyaan. Ia masih khwatir dengan kondisi adiknya.

"I.. Iya. Ade ga..papa" Sahut lucy sambil berusaha terseyum. Ia tau kakaknya pasti sangat mengkhawatir kan nya sekarang.

Be Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang