8

47 14 10
                                    

𝐇𝐮𝐰𝐚𝐚𝐚 😭
𝐀𝐤𝐮 𝐮𝐝𝐡 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐩𝐚 𝐡𝐚𝐫𝐢 𝐠𝐚 𝐮𝐩𝐝𝐚𝐭𝐞?
𝐌𝐢𝐚𝐧𝐞 😭
𝐀𝐝𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐧𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮𝐢𝐧 𝐠𝐚? 🤧
𝐇𝐞𝐡𝐞 ✌🏻
𝐌𝐚𝐚𝐟 𝐲𝐚𝐚𝐚..

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 ❣❣

"Kakak!!" Lucy segera menghampiri Kakaknya saat mendengar suara piring pecah di tempat kakaknya berada.

"Kak?! Kenapa?"

"Hehe gapapa tadi piringnya ke senggol"
Sahut sanha sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Makanya kak kalo makan jangan banyak laga" Oceh Lucy.

"Iya iya. Bawel banget sih de"

"Sanha?! Ada apa?" Elly sama terkejut dengan Lucy saat mendengar dentingan piring pecah.

"Eh gapapa bi, td piring nya ke seng.. "

"Ke senggol bi piringnya. Kakak emng kalo makan kyk lagi perang" Lucy memotong kalimat sanha.

Elly hanya bisa menggelengkan kepala. Abstrak sekali kelakuan keponakan nya ini.

"Hehe.. Maaf bi" Sahut Sanha.

"Lain kali hati-hati ya" Elly tersenyum manis pada Sanha.

"Yaudh tunggu sini. Bibi mau bersihin belingnya dulu" Elly bergegas menuju dapur mengambil sapu.

"Pagi-pagi udah bikin repot aja kak" Sahut Lucy. Sanha sama sekali tidak minat menanggapi adiknya itu.

"Kak mau ngapain?" Tanya Lucy saat melihat sang kakak tiba-tiba berjongkok lalu mengambil beling-beling itu.

"Mau dibersihin de" Sahut Sanha, lalu melanjutkan mengambil beling-beling itu satu persatu.

"Jangan kak, takut kena tangan" Cegah Lucy.

"Engga.."

"Ih jangan!"

"Adek!" Sanha terkejut saat Lucy mengambil paksa beling ditangannya.

Sanha sangat panik. Darah mulai mengalir dari tangan adiknya dan akhirnya menetes jatuh ke lantai.

"A..de.. " Sanha memegang pergelangan Lucy gemetar. Perlahan ia membuka genggaman Lucy lalu mengambil beling itu satu persatu.

Tangan Sanha bergetar hebat,Melihat tangan Lucy yang berlumuran darah mengingatkan nya pada peristiwa mengerikan itu.

"Kakak kenapa?" Tanya Lucy, ia khawatir melihat kondisi kakaknya sekarang.

Tak ada jawaban. Lucy benar-benar kalut, ia tidak pernah melihat kakaknya itu gemetar terlebih lagi dengan wajah yang sangat pucat.

"Kak.. Kena.. "

"Kenapa?" Potong Sanha dingin.

"Kak.. " Cairan bening jatuh mengenai pipi lucy.

"Kenapa ade ambil beling nya?" Tanya Sanha dingin sambil terus mengambil beling-beling itu.

Tak ada jawaban. Kalut dan takut itulah yang dirasakan Lucy sekarang. Air matanya mengalir deras.

"Kenapa? "

"Kakak..ma.."

"Kenapa?!" Bentak Sanha membuat tangisan Lucy semakin menjadi-jadi.

"Hiks.. Hiks maaf kak.. "

"Kenapa ade ambil beling nya?" Tanya Sanha.Suaranya serak,cairan bening menetes mengenai tangan Lucy yang berlumuran darah.

Sanha menundukkan kepalanya, ingatan buruk itu mulai datang memasuki kepalanya. Sanha takut, ia meremas kuat rambutnya berharap ingatan itu pergi darinya.

Be Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang