6

56 16 17
                                    

𝐊𝐚𝐥𝐢 𝐢𝐧𝐢 𝐚𝐤𝐮 𝐠𝐚 𝐦𝐚𝐮 𝐛𝐚𝐬𝐚 𝐛𝐚𝐬𝐢.. 𝐇𝐞𝐡𝐞✌🏻
𝐉𝐚𝐝𝐢 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐥𝐚𝐧𝐠𝐬𝐮𝐧𝐠 𝐚𝐣𝐚 𝐤𝐞 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐧𝐲𝐚..

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 ❣❣❣




Bagaimana ini? Batin Sanha dan Elly.
Lucy tidak boleh tau. Apa yang harus mereka lakukan?.

"Eng.."

"Engga apa-apa. Tadi Sanha keselek kentang goreng trs matanya berair makanya merah" Elly lebih dulu memberi alasan. Ia tersenyum pada Lucy untuk meyakinkan.

"Bener kak?" Lucy menatap Sanha dengan tatapan menyelidik.

"Iya bener kok" Sanha tersenyum agar Lucy percaya.

Lucy mengangguk. Entah bagaimana ekspresi Lucy sekarang, yang jelas ekspresi nya itu sulit untuk di tebak.

"Lucy? Pizza nya ga dihabisin?" Elly membuka topik agar Lucy melupakan pembicaraan tadi.

"Engga bi.. Lucy kenyang" Sahut Lucy sambil memajukan bibir.

"Yaudah dek sini buat kakak" Sanha mengambil satu potong pizza yang masih tersisa.

"Ade ga mau kan?" Sanha kembali memastikan takut tiba-tiba adiknya itu berubah pikiran.

"Engga"

Sanha langsung melahap pizza tersebut setelah mendapatkan jawaban dari sang adik.

"Pelan-pelan kak makannya, nnt keselek lagi"

"Hehe iya.." Syukurlah sepertinya adiknya itu percaya dengan alasan yang dibuat oleh bibi batin Sanha.

"Sanha. Kalo udah selesai makan langsung cuci tangan Oke? Soalnya kita udah kemaleman" Sahut Elly.

"Iya bi"

Tak perlu menunggu lama, 5 menit kemudian piring Sanha sudah bersih tak bersisa. Ia langsung pergi untuk mencuci tangan.

"Rumah bibi dimana?" Tanya Lucy di tengah perjalan pulang.

"Bibi tinggal di apartemen dekat SOPA university. Lucy tau?"

"Engga" Elly tersenyum mendengar jawaban Lucy.

"Kalo Sanha tau?"

"Sanha cuma tau SOPA university, tapi ga tau kalo ada apartemen di deket situ"

"Memang banyak kok yang engga tau ada apartemen disitu" Sahut Elly.


"Ayo turun"

Akhirnya mobil merah itu sampai di sebuah halaman apartement yang sangat megah. Halaman apartement itu besar,juga terdapat air mancur di tengahnya.

Kakak beradik itu turun, lalu mengikuti Elly dari belakang. Sesekali mereka memperhatikan sekitar.

Elly menekan angka 7 pada lift. Tak lama pintu lift terbuka, Elly keluar  diikuti oleh sanha dan lucy.

Tak perlu jalan jauh dari tempat keluar lift,akhirnya mereka sampai di depan sebuah kamar dengan nomer 3108.

"Kita sudah sampai" Elly tersenyum pada kedua keponakannya itu.

"Yang ini bi apartemnnya?" Tanya Sanha. Elly mengangguk sebagai jawaban lalu tersenyum.

"Ih nomer apartemennya sama kayak ulang tahun lucy" Sahut lucy antusias.

"Wah? Iya? Kebetulan banget" Sahut Elly tak kalah antusias.

"Yaudah yuk kita masuk" Pintu apartemen langsung terbuka otomatis usai  Elly memasukan beberapa digit angka.

Be Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang