"PART (3)"
"Eomma, echan gak ke sekolah ya" ucap Haechan mendudukkan diri di sebelah sang Appa yang sedang menikmati sarapan.
"Kenapa?" tanya eomma sambil meletakkan piring di depan Haechan.
"Echan, sedang tidak enak badan" jawab Haechan dengan wajah memelas.
Eomma, memegang dahi Haechan untuk mengecek apakah anaknya berbohong atau tidak.
"uummm... lumayan panas, ya sudah tak usah ke sekolah dulu" ucap Eomma membuat Haechan tersenyum.
Saat eomma kembali fokus pada masakannya, Appa Haechan mensenggol-senggol lengan Haechan, "pakek apa?" tanya sang Appa.
Haechan, yang paham apa yang di maksud sang Appa lebih mendekat pada sang Appa sambil membisikkan sesuatu.
"Pakek handuk yang di rendam air panas" bisik Haechan.
"Memang anak Appa tu pintar" ucap sang Appa sambil mengusap rambut Haechan.
Ya, Haechan berbohong pada eomma yang dirinya sedang sakit, sebenarnya dia hanya ingin membolos agar bisa menonton paroro episode terakhir.
• • • • •
Ting tong...
Ting tong...
Haechan, tak peduli dengan suara bel di rumahnya karena dia pikir ada eommanya di rumah.
Ting tong...
Ting tong...
"Aiisshhhh! siapa sih" kesal Haechan yang terganggu karena bel rumahnya terus berbunyi.
Haechan, bangkit dari ranjang dengan malas berjalan keluar kamar.
"Bebeb, kau sakit"
"Yakk... yakkk... Lee Jeno lepas gak" ucap Haechan sambil meronta melepas pelukan Jeno.
"Ngapain lu kesini?" tanya Haechan setelah pelukan mereka terlepas.
"Di suruh camer, katanya kamu sakit"
Haechan, mengerutkan dahinya bingung dengan kata camer yang di maksud Jeno.
"Eomma kamu kan calon mertua aku" ucap Jeno.
"Eehh... nak Jeno sudah sampai" ucap eomma Haechan yang tiba-tiba muncul dari belakang Haechan.
"Eomma di rumah? kenapa tadi gak bukan pintu" ucap Haechan.
Bukannya menjawab pertanyaan Haechan, eomma Haechan justru menarik Jeno masuk kedalam rumah dan mengabaikan Haechan dengan rasa jengkelnya.
Haechan, memilih kembali kekamarnya setelah menutup pintu.
"Echan, eomma dan Appa mau pergi ke luar kota dan karena Mark Hyung sedang KKN jadi yang nemenin kamu Jeno ya"
O
Haechan, yang mendengar itu di buat melongo tak percaya, bagaimana bisa eommanya percaya dengan Jeno yang baru dia temui satu kali."Tak usah berpikir aneh-aneh, Jeno anak sahabat eomma" ucap eomma Haechan seolah tau apa yang ada di pikiran Haechan, membuat Haechan tambah tak percaya dengan kenyataan kalau Jeno anak sahabat eommanya.
Ya, Jeno adalah anak sabar eomma Haechan, dan eomma Haechan mengetahui saat dia ngobrol dengan Jeno Tempo hari saat Jeno datang kerumah Haechan tetapi Haechan tak mau bertemu dengannya.
"Terserah eomma" ucap Haechan lalu pergi ke kamarnya meninggalkan Jeno dan eommanya.
• • • • •
Karena Jeno tinggal bersama Haechan, mau tak mau mereka pun berangkat ke sekolah bersama.
"Cepat naik nanti kita terlambat" ucap Jeno yang sudah berada di atas montor.
"Lu di belakang" ucap Haechan.
Jeno, memutar bola matanya malas, "emang kamu bisa?" tanya Jeno.
Haechan, menggelengkan kepalanya "montor lu ketinggian mana sampek kakiku" ucap Haechan.
Jeno, yang mendengar itu ingin rasanya dia tertawa terbahak-bahak, tetapi sekarang bukan saatnya untuk itu karena 15 menit lagi gerbang sekolah akan di tutup.
"Naik atau aku tinggal" ucap Jeno.
"Iya...iya... gue naik" ucap Haechan sambil berusaha naik ke atas montor Jeno.
"Pegangan"
"Dihh... ogahhh" ucap Haechan.
Tak mau debat lebih lama dan akan mengakibatkan mereka terlambat, Jeno mengegas montornya sedikit kencang membuat Haechan hampir terjatuh ke belakang.
"Yakk... Lee Jeno kalau lu gak ikhlas kasih tumpangan biar gue naik bi-" ucapan Haechan terhenti saat Jeno menarik kedua tangannya untuk melingkar di pinggang Jeno sebelum Jeno menjalankan montornya menuju sekolah.
~||~
Terima nasib napa Chan.... uke ya uke aja...
KAMU SEDANG MEMBACA
"SWITCH" {NoMinHyuck} || END
FantasyBagaimana jadinya seorang Seme di jadikan Uke dan begitupula sebaliknya...????. : : : : : : 📌BxB. 📌Bahasa campuran {sedikit ada kata kasar}. 📌START : 12-03-2021. 📌FINISH: 26-03-2021.