"PART (10)"

10K 831 50
                                    

"PART (10)"











Haechan, di buat heran dengan teman sebangkunya sekaligus sahabatnya yang tergesa-gesa membereskan bukunya.

"Nju, lu mau kemana?" tanya Haechan yang tak bisa menahan rasa penasarannya lagi.

"Mau ke kantin, Jeno sudah nungguin" ucap Renjun.

Mendengar itu Haechan menoleh ke belakang di mana Jeno biasa duduk yang sekarang kosong entah kapan Jeno keluar dari kelas.

"Sejak kapan kau dekat dengannya?" tanya Haechan.

Renjun, berhenti dari aktifitasnya saat mendengar ucapan Haechan, "dari dulu gue deket sama dia, lu saja yang terlalu bucin dengan sunbae itu sampai tak memperhatikan sekitar" sindir Renjun sebelum dia melenggang pergi dari hadapan Haechan.

"Emang gue separah itu?" batin Haechan ikut beranjak dari sana dan berjalan keluar kelas menuju kelas Jaemin.


• • • • •




"Hyung, ingin pesan apa? biar echan yang pesan" tanya Haechan saat sudah sampai di kantin.

"uummm.... aku ngikut echan aja" jawab Jaemin.

Haechan, mengangguk dan segera beranjak menuju kedai makanan yang tersedia di kantin.

"Bu, pesen ba-"

"Bakso dua ya, bu" ucap Jeno memotong ucapan Haechan yang juga ingin memesan.

Entah tak menyadari adanya Haechan atau memang pura-pura tak melihat Haechan, Jeno yang biasanya akan terus mengganggu Haechan sekarang dia hanya diam dan memilih memainkan ponselnya sembari menunggu pesanannya.

"Jen" panggil Haechan.

"uummm" gumam Jeno sambil menoleh ke arah Haechan yang berdiri di sebelahnya.

"Gue... Gu-"

Ucapan Haechan terhenti saat ibu kantin memberikan nampan berisi dua mangkok bakso pesanan Jeno.

"Aku duluan ya, Beb" ucap Jeno membawa pergi nampan itu.

Haechan, memperhatikan ke pergian Jeno menuju mejanya yang di mana di sana sudah ada Renjun yang terlihat senyum bahagia saat Jeno datang.

"Mau pesen apa nak?" tanya ibu kantin.

Haechan, tersadar dari lamunannya dan dia segera memesan makam untuknya dan Jaemin.

"Maaf, lama" ucap Haechan pada Jaemin sambil meletakkan nampan makanan mereka.

"Kenapa gak di makan?" tanya Jaemin yang melihat Haechan tak memakan makannya.

Haechan, menggeleng karena dia juga tak tau kenapa tiba-tiba tak nafsu makan.

Haechan, beranjak dari duduknya "Hyung, echan ke kelas dulu ya" ucap Haechan yang di anggukui Jaemin.

"Gue ini kenapa sihh?" gumam Haechan sambil berjalan menuju kelasnya.


• • • • •



"Bebeb!!" teriak Jeno memasuki kelas.

Dan entah kenapa Haechan merasa bahagia mendengar itu, jujur Haechan kangen teriakan Jeno yang hampir satu minggu tak ia dengar.

Haechan, menoleh ke arah pintu dan terlihat Jeno yang baru saja masuk kedalam kelas.

Senyum Haechan mengembang saat melihat Jeno, berjalan ke arahnya.

"Beb, temani aku ke perpus yuk" ucap Jeno.

Senyum yang tadinya menghiasi wajah manis Haechan, seketika pusar saat melihat Jeno berdiri di samping Renjun bukan dirinya.

Ya, Jeno menghampiri Renjun bukan Haechan, karena Renjun duduk bersama Haechan menjadikan seolah Jeno menghampiri Haechan.

"Yuk" ucap Renjun yang langsung berdiri, "Chan aku ke perpus dulu ya" lanjut Renjun berpamitan pada Haechan dan Haechan hanya mengangguk sebagai jawaban.

Merasa tak ada teman Haechan beranjak dari duduknya dan pergi ke kelas Jaemin.

"Hyung" teriak Haechan.

Jaemin, tak menjawab dia hanya menatap Haechan yang berjalan ke arahnya.

"Hyung, mau jadi pacar echan gak?" tanya Haechan tanpa basa-basi.

Jaemin, tersenyum pada Haechan dan berdiri "asal kau di pihak bawah" bisik Jaemin.

Haechan, membolakan matanya "mana bisa gitu!" ucap Haechan tak terima.

Jaemin, mengangkat kedua bahunya "kalau kau mau, kalau tidak ya sudah" ucap Jaemin kembali duduk.

"iisshh... kenapa tidak Hyung saja sih" kesal Haechan sambil menghentak-hentakkan kakinya.






~||~


Klakuan mu aja kek gitu Chan...🤦‍♀️🤦‍♀️ mana ada Seme modelan begitu..???🤧

"SWITCH" {NoMinHyuck} || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang