"PART (5)"

11.2K 1K 176
                                    

                                            "PART (5)"










Jaemin, tengah berjalan santai memasuki area sekolah sebelum suara memanggil namanya membuatnya berhenti.

"JAEMIN HYUNG!!"

Jaemin, berhenti dan berbalik melihat siapa yang memanggilnya.

"Masa depan ku" batin Jaemin.

"Hyung, ada yang ingin aku bicarakan dengan Hyung" ucapnya sambil menarik paksa Jaemin.

Yang di tarik hanya senyum-senyum tak jelas dan mengikuti ke mana orang yang dia suka membawanya.

"Hyung, aku minta Hyung jauhi Haechan" ucap Jeno setelah mereka sampai di belakang sekolah.

Jaemin, mengerutkan dahinya tak paham apa yang di maksud jauhin Haechan, karena dia tak merasa mendekati Haechan.

"Hyung paham tidak?" tanya Jeno.

Jaemin, memilih mengangguk pura-pura paham dengan apa yang Jeno bicarakan.

"Lalu kenapa Hyung diam saja?" tanya Jeno yang mulai kesal.

Bukannya menjawab, Jaemin justru mendorong tubuh Jeno sampai menyentuh tembok dan mengukuhnya.

"Dengar ya manis" ucap Jaemin sambil mengusap rahang Jeno, "aku tak pernah mengejar Haechan, karena dia bukan tipe ku" lanjut Jaemin sambil memberi kecupan pada leher Jeno.

"H-hyung, lepas" ucap Jeno gugup sambil berusaha me dorong Jaemin agar menjauh darinya.

"Kenapa cantik" ucap Jaemin.

"Cantik...cantik... kambingmu itu cantik" ucap Jeno setelah berhasil mendorong Jaemin lalu pergi dari sana dengan perasaan kesal.

Tanpa Jaemin dan Jeno tau Haechan melihat itu semua, "waahhh... ngibarin bendera perang ini si buluk Jeno" gumam Haechan sebelum ikut pergi meninggalkan tempat itu.

Haechan, hanya melihat tanpa mendengar obrolan  Jeno dan Jaemin.

                                              • • • • •

Setelah bel pulang berbunyi Haechan langsung keluar kelas dan berjalan tergesa-gesa menuju parkiran mencari seseorang yang sudah berani merebut miliknya. (padahal blom apa")

"Sini loe" ucap Haechan sambil menarik paksa kerah seragam Jeno.

"Beb, pelan-pelan atuh"

Haechan, tak peduli dan terus menarik orang itu sampai di ke area paling sepi di sekolah.

"Mau lu apa sih?" tanya Haechan tanpa basa-basi.

"Maksudnya apa?" tanya Jeno balik.

"Lu sengaja deketin Jaemin Hyung kan?"

"Dihh.... mana ada, cintaku hanya untukmu" ucap Jeno sambil menowel dagu Haechan.

"Jangan sentuh-sentuh ya!" ucap Haechan ketus sambil menyingkirkan tangan Jeno dari wajahnya.

"Aku jujur loh"

"Terserah lu saja lah" ucap Haechan malas dan ingin segera pergi dari hadapan Jeno, "percuma ngomong sama ini orang" batin Haechan mulai beranjak.

Jeno, menarik lengan Haechan dan mendorong Haechan hingga Haechan jatuh ke sofa yang ada di gudang.

"Jen"

Jeno, menulikan pendengarannya dan mulai berjalan mendekati Haechan.

"Jen, jangan macam-macam lu"

"Siapa yang macam-macam hhhmmmm" ucap Jeno yang sudah mengukuh Haechan.

"Jen, minggir g-mmpppttt" ucapan Haechan terhenti ketika bibir Jeno menyapa bibirnya.

Haechan, terdiam dengan segala pikiran yang ada di dalam kepalanya.

Sedangkan Jeno yang merasa aneh karena Haechan tak menikah tapi juga tak membalas ciumannya mulai memejamkan matanya dan melumat pelan bibir Haechan.

Karena terbawa oleh permainan Jeno, Haechan pun memejamkan matanya dan diam menikmati setiap jerak bibir Jeno.

"Jen" panggil Haechan sambil mendorong Jeno saat Jeno mulai mencium area lehernya.

"Hhmmm" gumam Jeno sambil terus mencium leher Haechan.

"Jen minggir!" ucap Haechan dengan nada lebih tinggi.

Haechan, berdiri dan keluar dari gudang meninggalkan Jeno.

"Jeno sialan"

"Gak gue bukan uke, gue tuh ganteng, gue tuh maco meski belum punya ABS, tapi kan gue jadi Seme gak harus punya ABS" gerutu Haechan sepanjang koridor sekolah sambil terus mengusap lehernya bekas ciuman Jeno.










                                                   ~||~

Belum" udah main nyosor weehhh 😭😭.

"SWITCH" {NoMinHyuck} || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang