()()()()
"Ini kita dimana?" Gumam Anna kebingungan, matanya melirik sekeliling bahkan kerutan di dahinya semakin terpahat sempurna. Anna lantas menggaruk kepalanya, pandangannya kemudian diarahkan pada kedua sahabatnya yang malah memejamkan mata menikmati keindahan.
Anna lalu berdiri, membersihkan baju seragamnya yang sedikit kotor oleh tanah serta rerumputan basah yang juga ikut menempel. Dia menepuk kedua tangannya, mencoba menghilangkan debu-debu halus yang mengotori.
Matanya sekali lagi diarahkan pada Amanda yang masih terduduk dengan senyum yang terus tergambar di wajahnya, dia sepertinya sangat menyukai tempat ini tanpa sadar jika mereka tidak lagi berada di dunia yang dulu mereka singgahi.
"Adem banget disini." Ujar salsa merentangkan tangannya dengan mata tertutup menikmati semilir angin yang berhembus tenang. Dia juga hampir sama dengan Amanda, masih terlena oleh keindahan di depan mata.
"Kita dimana sih?" Anna bertanya lagi, dia menggaruk lehernya yang tidak gatal. Perlahan ia mencoba melangkah ke sisi kanan. Jauh di sana, terlihat asap-asap yang diyakini dari sisa pembakaran membumbung tinggi ke langit, bergabung bersama awan yang indah. Bukan hanya itu, Anna juga dapat melihat atap-atap rumah serta beberapa hewan ternak tidak jauh dari tempatnya berdiri saat ini.
Anna masih tidak mengerti, ini terasa sangat asing dan aneh. Sama sekali tidak bisa terpikirkan oleh nalar. Bagaimana mungkin dengan hanya masuk ke pintu itu bisa mengantarkan ke tempat seperti ini? Ini tidak masuk akal.
Anna memutuskan kembali menghampiri kedua sahabatnya. Dia harus segera menyadarkan mereka jika ini semua sangat aneh dan diluar nalar. Dia harus menyadarkan mereka dari keindahan tersebut, karena nyatanya ini bukan dunia yang seperti biasa mereka tempati.
"Eh, kita dimana sih?" Ulangnya bertanya kembali. "Tempat apa sih ini?"
Salsa membuka mata, kepalanya mendongak menatap Anna yang kentara sekali menunjukkan kegelisahan dan kebingungan. "Kenapa? Kan kita lagi sembunyi. Ya, jelas kita berada di tempat yang aman dari kejaran Bu Hanna." Ucap salsa yang di angguki oleh Amanda dengan mengacungkan jempol tangannya.
"Ayo duduk sini, kita nikmati pemandangan indah yang belum pernah kita jumpai ini." Ucap Amanda menepuk tempat di sampingnya, menyuruh Anna agar duduk.
Anna menggaruk kepalanya kesal, dia menatap Amanda dengan gelengan kepala. "Amanda, sadar. Ini sangat tidak masuk akal. Kita ini sekarang dimana?!!"
Amanda pun balas menatap Anna jengah. "Lo kenapa sih? Kan kita itu lagi sembunyi, ya itu berarti kita sedang berada di tempat yang aman dan tidak akan ketahuan oleh Bu Hanna. Udah, duduk sini. Kita nikmati pemandangan indah ini sebentar."
KAMU SEDANG MEMBACA
JEJAK LANGKAH
Fantasy(Cerita ini sedang direvisi) (Judul awal : Mari Berpetualang) _ Kisah ini berawal dari tiga remaja yang datang terlambat ke sekolah. Mereka yang takut mendapatkan hukuman dari guru BK, memutuskan untuk mencari tempat persembunyian. Namun bukannya ru...