()()()()
Disela lelahnya Amanda lebih memilih memejamkan mata, membiarkan kedua sahabatnya beranjak menghampiri anak kecil itu.
"Kamu nggak apa-apa dek?" Tanya Anna mengusap pipi anak tersebut yang memerah. Anak cowok itu terkulai lemas, matanya terpejam dan itu membuat Anna dan Salsa jadi khawatir. Ia mencoba menepuk pelan pipi anak itu agar terbangun.
"Dia nggak apa-apa kan?" Gusar Salsa menggaruk tengkuknya, raut khawatir terlukis di wajahnya tersebut.
Amanda lantas terjaga, dia memiringkan badan melihat kedua sahabatnya yang tengah berusaha membangunkan anak cowok itu. Amanda memutuskan duduk dan menghampiri mereka. Dia ikut berjongkok di samping keduanya, tangan lembut Amanda tergerak mengusap pelan rambut anak itu.
"Lo berdua ada minyak kayu putih?"
Salsa merogoh sakunya dan mengeluarkan yang diminta Amanda,
sebelum kesini ia menyiapkan obat yang mungkin nanti diperlukan. Amanda membuka tutup botol minyak kayu putih itu, ia mendekatkannya ke hidung si anak. Hingga selang beberapa saat setelah itu, anak tersebut membuka mata."Syukurlah." Ujar Anna mengusap dadanya lega, ia tadi sangat khawatir terjadi sesuatu pada anak itu dan takut nanti mereka menjadi orang yang disalahkan jika terjadi sesuatu pada anak tersebut.
Anak itu menatap ketiganya dengan pandangan lemah, dia kemudian menunduk melihat kearah kakinya yang tampak terluka.
Anna yang sadar kaki anak itu terluka, buru-buru ia merogoh tasnya mencari obat merah yang barangkali dia bawa. Namun dia menghela nafas tidak menemukan obat yang ia maksud di dalamnya.
"Kaki kamu luka ya?" Salsa menyentuh kaki anak itu, dia ikut meringis melihatnya. "Lo nggak ada bawa obat merah, Na?"
"Ini gue ada." Sahut Amanda menyerahkan obat itu yang ia keluarkan dari dalam tasnya.
Salsa langsung menerimanya, dia bergegas mengobati anak lelaki tersebut. Sebelum itu ia membersihkan terlebih dahulu area luka sebelum meneteskan obat merah ke kaki anak itu.
Anna yang menyaksikan ikut meringis begitu anak tersebut mengaduh kesakitan saat lukanya disentuh salsa. Dan salsa pun menyudahi dengan memberikan plester di luka anak tersebut.
"Masih ada yang sakit, dek?" Anak itu menatap mereka bertiga dengan tatapan lemah. Gelengan kecil menjawab pertanyaan dari Salsa.
"Makasih kak." Ucapnya. "Makasih udah nolongin Alaska." Ujarnya dengan nada lemah dan tatapan yang sayu.
Amanda tersenyum, tangannya mengacak rambut Alaska dengan
gemas. "Iya, sama-sama.""Kamu kenapa bisa masuk ke dalam sumur?" Tanya Anna merasa
penasaran dengan hal itu.Alaska beralih menatap ke arah Anna. "Tadi Alaska di suruh ambil air sama nenek. Alaska tidak tahu jika sumur itu tidak ada airnya, jadinya Alaska terus berusaha untuk benar-benar dapat air. Tapi ternyata Alaska malah jatuh ke dalam." Jelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEJAK LANGKAH
Fantasy(Cerita ini sedang direvisi) (Judul awal : Mari Berpetualang) _ Kisah ini berawal dari tiga remaja yang datang terlambat ke sekolah. Mereka yang takut mendapatkan hukuman dari guru BK, memutuskan untuk mencari tempat persembunyian. Namun bukannya ru...