()()()()
"Kita akan kesana. Ke rumah itu dan menginap untuk malam ini disana."
Salsa seketika mengarahkan pandangannya pada objek yang ditunjuk Anna, sedikit memicingkan mata dia pun langsung dapat mengenali bahwa ada sebuah rumah di kejauhan sana. Langsung saja seulas senyum lega terpatri di wajah manisnya.
"Semoga pemilik rumah itu mengizinkan kita tinggal disana."
Salsa menoleh pada Anna. "Ayo kita kesana!" Ucapnya penuh semangat.
Salsa pun langsung menarik tangan Amanda, menariknya untuk segera bergegas ke rumah yang dimaksud. Perempuan itu sudah tidak sabar ingin kesana, mungkin saja karena dia terlalu takut berada di lingkungan ini malam-malam apalagi kawasan hutan dengan binatang malam yang berlalu lalang.
Amanda dengan tergopoh-gopoh pun berusaha menyamai langkah kakinya dengan langkah kaki salsa yang terus menarik tangannya. Anna yang berada di posisi depan pun terlihat berusaha menerangi gelapnya jalan dengan cahaya senternya.
Dan disinilah mereka kini berada, di halaman rumah itu dengan perasaan penuh harap. Menangkupkan tangan, berdoa dalam hati semoga sang pemilik rumah bersedia menampung mereka malam ini.
Namun berbeda dengan Amanda yang malah mengerutkan kening, seolah merasa tidak asing dengan rumah itu. Matanya seperti sudah pernah melihat rumah tersebut. Entah kapan, tapi ia yakin ini bukan kali pertama ia melihat rumah dengan bentuk seperti itu.
"Tunggu, bukankah ini rumah nenek itu?" Ucapnya seketika teringat dengan hal itu.
Salsa yang baru saja hendak mengambil langkah untuk mendekati pintu rumah tersebut berhenti lagi ketika mendengar perkataan Amanda. Dengan alis terangkat salsa pun menoleh pada Amanda.
"Rumah nenek?"
Amanda mengangguk. "Ya, rumah yang ada di halaman buku itu. Coba lihat, bukankah mirip dengan rumah ini?"
Anna yang memang sejak tadi memegang buku misi itu lantas buru-buru membukanya, membalikkan halaman buku itu dengan tidak sabaran. Hingga pergerakannya pun terpaku pada halaman tepat dimana ada gambar rumah tersebut. Dan benar saja, gambar itu benar-benar mirip dengan rumah yang ada di depan. Dan itu artinya, rumah itu tidak lain rumah nenek tadi.
Namun Amanda merasa ada yang janggal. Dia sangat yakin letak rumah nenek itu tidak di area ini. Bahkan Amanda masih sangat ingat apa saja yang ada di sekeliling rumah itu, tidak seperti yang ia lihat sekarang. Mungkin Anna dan salsa pun juga berpikir demikian, terbukti dari raut wajah keduanya yang mengerut seolah ikut memikirkan hal tersebut.
"Bukankah ini aneh?" Komentar salsa sembari mengusap tengkuknya. "Harusnya rumah itu tidak di area ini. Bukankah menurut lo juga gitu?" Tanyanya menoleh pada Anna.
Anna balas mengangguk. "Harusnya begitu. Apa mungkin ini rumah yang berbeda, tapi dengan bentuk bangunan yang sama?"
"Coba kita masuk dulu aja. Jika nanti yang keluar bukan nenek tua itu, berarti ini rumah yang berbeda." Usul Amanda menyarankan.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEJAK LANGKAH
Fantasy(Cerita ini sedang direvisi) (Judul awal : Mari Berpetualang) _ Kisah ini berawal dari tiga remaja yang datang terlambat ke sekolah. Mereka yang takut mendapatkan hukuman dari guru BK, memutuskan untuk mencari tempat persembunyian. Namun bukannya ru...